Cerita Kriminal
Penipuan Calo Rekrutmen TKK Pemkot Bekasi Catut Nama Wali Kota dan DPRD, Masyarakat Diminta Waspada
Masyarakat diminta hati-hati dengan modus penipuan calo rekrutmen Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Elga H Putra
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Masyarakat diminta hati-hati dengan modus penipuan calo rekrutmen Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Apalagi penipuan ini sampai mencatut nama Wali Kota dan Anggota DPRD.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKPPD) Kota Bekasi, Karto.
Dia mengatakan, fenomena kasus penipuan seperti ini sudah marak terjadi.
"Saya mengimbau kalau ada yang mengiming-imingi untuk masuk sebagai TKK hati-hati, karena banyak korbannya, banyak yang merasa dekat dengan wali kota, merasa dekat dengan wakil wali kota dengan anggota DPRD," kata Karto, Jumat (10/8/2021).
Baca juga: Pemkot Bekasi Pecat Pegawai Kelurahan Perwira, Calo Rekrutmen TKK Bertarif Puluhan Juta
Modal para pelaku penipuan memang kerap mencatut nama-nama tokoh di Kota Bekasi.
Para pelaku meminta uang sebagai syarat masuk yang jumlahnya puluhan juta.
Dalam proses rekrutmen TKK di lingkungan Pemkot Bekasi, setiap instansi perangkat daerah nanti akan berkoordinasi dengan BKPPD mengenai kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Mekanismenya tergantung kebutuhan OPD (organisasi perangkat daerah), mereka mengusulkan nanti kami kaji, apa yang dibutuhkan baru nanti dilakukan penambahan (rekrutmen)," jelas dia.
Sejauh ini, kebutuhan penambahan TKK datang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam hal ini untuk tenaga kesehatan (nakes).
Baru-baru ini, Pemkot Bekasi telah melakukan perekrutan sebanyak kurang lebih 500 nakes yang ditugaskan di dinas maupun di puskesmas untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
"Jadi kemarin memang kita buka (rekrutmen TKK) karena kita kekurangan tenaga kesehatan untuk penanggulangan pandemi, tapi untuk sekarang sudah terpenuhi," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, praktik dugaan penipuan calo masuk Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Pemerintah Kota (Pemot) Bekasi kembali terjadi, kali ini menimpa dua orang warga di Bekasi Utara yang merasa ditipu puluhan juta.
Korban berinisial MN mengatakan, pelaku berinisial AGS, seorang pegawai di instansi Pemerintah Kota Bekasi menjanjikan pekerjaan sebagai TKK di lingkungan pemerintahan setempat.
"Menawarkan masuk TKK Pemerintah Kota Bekasi kepada saya dengan mengeluarkan biaya Rp35 juta per orangnya," kata MN kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
Dia tidak sendiri, terdapat satu temannya yang sama-sama telah menyerahkan uang kepada terduga pelaku berinisial AGS.
Baca juga: Wali Kota Bekasi Janji Pecat Pegawainya Jika Terbukti Jalankan Praktik Calo Rekrutmen TKK
"Saya sama teman saya berdua, jadi total (uangnya) Rp70 juta untuk masuk TKK," jelasnya.
Dugaan penipuan praktin calo masuk TKK ini terjadi pada Oktober 2020 silam, pelaku sudah kenal dengan korban menawarkan pekerjaan TKK Pemerintah Kota Bekasi.
Selang satu bulan kemudian, korban bersama temannya menyerahkan uang sebagai biaya masuk sesuai nilai yang ditentukan pelaku.
"Jadi saya sudah masuk uang itu pada November 2020, dia janjinya Maret tahun 2021 sudah masuk sebagai TKK," paparnya.
Namun hingga waktu yang dijanjikan, pekerjaan sebagai TKK Pemerintah Kota Bekasi tak kunjung terealisasi.
Atas kejadian tersebut, korban kemudian melapor dugaan penipuan ke Polres Metro Bekasi Kota tertanggal 1 Oktober 2021 lalu.
"Sudah satu tahun dan belum masuk-masuk (kerja jadi TKK), uang juga belum kembali, aku sudah melaporkan ke kepolisian dengan melampirkan bukti-bukti," tegasnya.
Praktik serupa juga pernah terjadi, eks pemain timnas Indonesia berinisial NA dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota karena dugaan penipuan calo masuk TKK Pemerintah Kota Bekasi pada, Maret 2021 silam.
Kasus tersebut sempat diproses pihak kepolisian, dari informasi yang didapat, laporan akhirnya dicabut setelah pelaku dengan korban damai.