Sisi Lain Metropolitan

Semangat Tono, Petugas PPSU Penyandang Disabilitas: Bergelut dengan Sampah demi Jakarta Bersih

Meski sempat melewati cibiran di dalam kehidupan karena kondisi fisiknya, Tono tidak hilang asa

Satrio Sarwo Trengginas / Tribun Jakarta
Sosok Martono, Petugas PPSU Pondok Pinang yang menyandang tunadaksa pada Kamis (7/10/2021). 

Tono awalnya diragukan oleh Pak Lurah.

Sosok Martono, petugas PPSU Pondok Pinang yang menyandang tunadaksa sedang mengangkat kursi di Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (7/10/2021).
Sosok Martono, petugas PPSU Pondok Pinang yang menyandang tunadaksa sedang mengangkat kursi di Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (7/10/2021). (Satrio Sarwo Trengginas / Tribun Jakarta)

"Lurahnya saat itu Pak Iwan bertanya, kamu bisa memacul enggak? Saya disuruh cari cangkul," katanya. 

Setelah membawa cangkul, Tono memperlihatkan bagaimana ia mencangkul di depan pak Lurah. 

Pak Lurah yang tadinya sempat ragu memutuskan agar Tono bisa bergabung sebagai petugas PPSU

"Kalau megang cangkul bisa, otomatis nyapu dan lain-lain bisa," tambahnya. 

Baca juga: Minta PPSU Tingkatkan Kualitas Kerja, Plt Wali Kota Jaksel: Berikan Image yang Baik ke Masyarakat

Tak hanya Pak Lurah, Koordinator PPSU juga sempat meragukan kinerja Tono dengan kondisi seperti itu. 

Dikhawatirkan Tono tak bisa bekerja dengan baik dan menghambat teman-temannya yang lain.

Tetapi anggapan itu keliru.

"Koordinator PPSU sempat ragu juga awalnya, tapi akhirnya yakin begitu melihat saya kerja di lapangan atau ketika masuk-masuk got," ujarnya. 

Martono mengangkat karung berisi sampah meski mengalami keterbatasan fisik pada Kamis (7/10/2021)
Martono mengangkat karung berisi sampah meski mengalami keterbatasan fisik pada Kamis (7/10/2021) (Satrio Sarwo Trengginas / Tribun Jakarta)

Berkeluarga

Meski sempat melewati cibiran di dalam kehidupan karena kondisi fisiknya, Tono tidak hilang asa. 

Ia tak ingin ditinggalkan oleh kehidupan. Tono tetap berjuang bagaimana bisa hidup mandiri hingga akhirnya ia bisa memiliki pekerjaan, sama seperti kehidupan orang biasa lainnya. 

Dari penghasilannya sebagai PPSU sebesar Rp 4,2 juta, ia bisa menghidupi keluarganya. 

Ada seseorang yang menerima keterbatasan hidupnya secara tulus. 

Martono mengangkat pot tanaman di Kantor Kelurahan Pondok Pinang pada Kamis (7/10/2021)
Martono mengangkat pot tanaman di Kantor Kelurahan Pondok Pinang pada Kamis (7/10/2021) (Satrio Sarwo Trengginas / Tribun Jakarta)

Perempuan itu bernama Rusmini yang kini menjadi istrinya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved