Tewaskan 5 Pekerja di Gorong-gorong Tangerang, Vendor dan Perusahaan Saling Lempar Tanggung Jawab
Para korban meninggal di gorong-gorong sedalam dua meter di Kota Tangerang diduga bekerja sebagai vendor di PT Telkom Akses
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Petugas sempat menyedot air tersebut menggunakan pompa.
Sampai pada akhirnya sekitar pukul 18.30 WIB korban pertama berhasil di evakuasi dan yang kedua pada pukul 19.00 WIB.
• Cegah Penurunan Muka Tanah, Wagub DKI Imbau Pemilik Hotel Hingga Pabrik Gunakan Air PAM
Keduanya ditarik menggunakan tambang oleh petugas yang masuk ke dalam menggunakan alat pelindung lengkap.
Semua ditujukan agar petugas aman dari ancaman gas beracun yang diduga jadi penyebab tewasnya para pekerja.
"Yang jelas air sangat tinggi saat itu kita khawatir misalkan ada gas metan atau segala macam kita perlu penyedotan supaya abis dulu airnya," papar Deni.
Keterangan Polisi Soal Gas Beracun
Kapolsek Cipondoh, Kompol Ubaidillah menjelaskan tiga korban sebelumnya diduga meninggal karena terlalu lama menghirup gas beracun yang disebabkan dari comberan.
"Kemungkinan ada gas alam, artinya gas dalam tanah menguap dari comberan, sementara kita dalami jenazah dibawa ke rumah sakit kita dalami," jelas Ubaidillah di lokasi kejadian.
Pasalnya, gorong-gorong sedalam dua meter tersebut sudah lama tidak dibuka.
Hal tersebut diamini Ubaidillah yang mengatakan selama beberapa tahun tidak ada yang melakukan pemeliharaan kabel di sana.
Dari keterangan warga, mereka sempat mencium aroma kuat saat lubang tersebut diangkat dan terbuka.
"Jasad tiga korban juga kasat mata tidak ada luka, tapi masih tetap kita dalami," ujar Ubaidillah.
Sementara sebelumnya diketahui, bila tiga pria menjadi korban tewas di dalam lubang instalansi jaringan Telkom.
Korban pertama diduga sesak nafas terlebih dulu, kemudian pingsan dan tercebur ke dalam lubang yang berisi air keruh sedalam lebih dari dia meter.
Lalu, korban kedua rekan kerja korban pertama berusaha menolong namun mengalami kejadian yang sama.