Pembangunan Lintasan Sepeda BMX di Kolong Tol Becakayu Tertunda, Ini Alasannya
Ancaman banjir saat musim hujan membuat pembangunan lintasan pump track di kolong Tol Becakayu, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur tertunda.
Penulis: Bima Putra | Editor: Elga H Putra
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Ancaman banjir saat musim hujan membuat pembangunan lintasan pump track di kolong Tol Becakayu, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur tertunda.
Lurah Cipinang Melayu Arroyantoro mengatakan pembangunan lintasan untuk pengguna sepeda BMX itu terpaksa ditunda karena petugas yang ada difokuskan melakukan pencegahan banjir.
Petugas dimaksud merupakan anggota Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Cipinang Melayu yang selama ini melakukan pembangunan lintasan.
"Ditariknya pas masuk musim penghujan ini. Karena memang buat penanganan saluran yang mampet. Pembersihan eceng gondok, pembuatan sumur resapan," kata Arroyantoro saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Sabtu (9/10/2021).
Menurutnya sejak awal lintasan berkonsep gundukan tanah itu dibangun pada tahun 2020 tidak ada petugas khusus yang melakukan pembangunan, semua digarap anggota PPSU Kelurahan.
Baca juga: Jalan Kolonel Sugiono yang Renggut Nyawa Pengemudi Honda Jazz Dikenal Rawan Kecelakaan
Di sela kesibukan melakukan tugas rutin menjaga permukiman warga bersih, anggota PPSU Kelurahan Cipinang Melayu menyempatkan waktu membangun lintasan sepeda BMX.
Arroyantoro yang baru menjabat sebagai Lurah Cipinang Melayu menuturkan tidak ada alokasi anggaran untuk pembangunan lintasan sepeda BMX yang digagas berjuluk Pilar Jati Bike Park.
Pembangunannya beda dengan taman yang dilakukan jajaran Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta karena memiliki anggaran khusus serta petugas khusus melakukan pengerjaan.
Baca juga: Wagub Ariza Minta Anak Muda Biasakan Diri Membaca: Jangan Hanya Sibuk dengan Gadget dan Medsos
"PPSU ada tong bekas enggak dipakai dimasukkin situ untuk gundukan-gundukan. Barangnya itu kita kumpulin dari wilayah. Misalnya di warga ada tong, sisa-sisa galian (tanah), tarik ke situ," ujarnya.
Hingga kini, pembangunan lintasan pump track di kolong Tol Becakayu baru mencapai sekitar 60 persen sehingga untuk sementara belum bisa digunakan warga untuk berolahraga.
Namun untuk urban farming di kolong Tol Becakayu yang juga hasil garapan jajaran PPSU Kelurahan Cipinang Melayu, Arroyantoro menyebut kegiatan masih berlangsung di tengah kesibukan PPSU.
"Urban farming enggak ada anggarannya kita. Kita beli bibit, kalau sudah panen kita sebagaian konsumsi dan kalau ada yang mau beli ya dijual buat beli bibit lagi. Jadi diputer saja itu," tuturnya.
--