Asyiknya Makan Sambil Piknik di Samping Rudal, Alternatif Wisata Kuliner Seru di Tengah Kota Jakarta
Meski dikenal sebagai pusat perkantoran, namun belum banyak yang tahu bahwa di Jalan Gatot Subroto ini ternyata ada lho rekomendasi wisata kuliner.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Elga H Putra
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan, mungkin dikenal sebagai salah satu pusat perkantoran yang ada di kota Jakarta.
Deretan gedung-gedung tinggi, seolah menjadi pemandangan yang khas kala melintasi Jalan Gatot Subroto.
Meski dikenal sebagai pusat perkantoran, namun belum banyak yang tahu bahwa di Jalan Gatot Subroto ini ternyata ada lho rekomendasi wisata kuliner seru yang bisa dicoba.
Taman Piknik Satriamandala, begitu dikenalnya.
Tempat ini menawarkan sensasi makan sambil berpiknik di tengah pemandangan hutan beton Kota Jakarta.
Baca juga: Intip Kelezatan Emado’s Shawarma Kuliner Timur Tengah, Grilled Chicken Jadi Favorit Pengunjung
Lokasinya berada di area Museum Satriamandala, Jalan Gatot Subroto No.14, Kota Jakarta Selatan.
Selain bisa jalan-jalan belajar tentang sejarah perjuangan TNI, di sini Anda bisa sekaligus kulineran seru, dan berpiknik bersama keluarga atau sahabat.
Rasanya tak sabar untuk bisa duduk-duduk manis di atas tikar sambil selonjoran.

"Kita konsepnya kemitraan dengan pihak Museum Satriamandala. Kita kerjasama, untuk mempromosikan museum juga. Memang dimasa pandemi ini, konsep outdoor paling aman, dengan protokol kesehatan dan juga jaga jarak, kita set up tempat ini menjadi area piknik," kata Operasional Manajer Taman Piknik, Basuki, Selasa (12/10/2021).
Taman piknik, menyediakan sejumlah perlengkapan piknik yang bisa Anda sewa.
Dengan harga Rp 25 ribu, Anda bisa menyewa perlengkapan berupa tikar, kain kotak-kotak, keranjang piknik, payung, dan juga meja kayu yang bisa dipergunakan oleh maksimal 4 orang selama 2 jam.
Bagi para pemburu konten, hal ini tentunya sangat menarik. Anda bisa berburu foto estetik sambil berpiknik ala-ala di depan Jalan Gatot Subroto.
Tak hanya menawarkan pemandangan gedung-gedung pencakar langit saja.
Di area taman ini, juga terdapat beberapa koleksi Museum Satriamandala yang cukup menarik perhatian. Satu diantaranya adalah Peluru Kendali (Rudal) SA 75 yang memiliki panjang lebih dari 10 meter.
"Di sana salah satu spot favorit kita. Untuk ambil gambar salah satu rekomendasi kita di sana. Karena bisa terlihat rudalnya, sama pemandangan gedung-gedungnya," kata Basuki.
Baca juga: Paviliun Indonesia Hadir di Expo 2020 Dubai, Sajian Kuliner Khas Nusantara Ditampilkan
Menu dan Harga
Meski menawarkan konsep berpiknik, namun jangan sampai salah, Taman Piknik merupakan sebuah restoran dan bukan hanya tempat rekreasi. Jadi, jangan sampai Anda membawa makanan sendiri dari rumah ya.
Taman Piknik menawarkan banyak varian menu makanan. Mulai dari pasta, roti bakar, aneka menu nasi, kopi, jus, dan berbagai camilan lainnya dengan harga rata-rata berkisar antara Rp 25 ribu, hingga Rp 55 ribuan.
Menurut Basuki, salah satu menu rekomendasi di sini adalah Spaghetti Sambal Matah Romusha.

Dengan harga Rp 40 ribu perporsinya, Anda bisa menikmati sepiring spaghetti lengkap bersama irisan daging ayamnya yang besar-besar.
Pedas gurih, rasa spaghettinya. Ditambah dengan aroma nikmat wangi daun jeruk, dan juga serai dari sambal matahnya.
Kalau Tribunners ingin datang, Taman Piknik ini buka mulai jam 9.00 WIB hingga 21.00 WIB untik weekday. Sementara di weekend, Taman Piknik sudah mulai buka pukul 7.00 WIB.
Jika Anda tak ingin kehabisan tempat, disarankan datang pada hari biasa saja. Sebab, Taman Piknik cenderung lebih ramai dikunjungi saat akhir pekan.

"Kalau di weekend, memang untung-untungan. Momennya kalau sekitar jam 3, itu masih bisa kadang. Tapi kalau jam 4 jam 5 sore, sudah pasti waiting list. Karena memang flownya lebih asyik di sore hari. Karena suasananya lebih enak, ditambah lighting juga di sekitar ilalang, dan ada musiknya juga," kata Basuki.
"Nah soal protokol kesehatan, kita ada barcode (aplikasi PeduliLindungi) untuk scan. Kemudian pada saat set up tikar, secara berkala kita pakai sanitizer. Kapasitas tikar kalau semua full keisi itu ada 40 tikar. Itu sudah kami terapkan jaga jarak," sambungnya.