Bocah SD Tak Sadarkan Diri Usai Dipukul Teman, Hasil CT Scan Dibeberkan Dokter: Syarafnya Terganggu
Dokter Hazairin dari rumah sakit RS Sobirin Kota Lubuklinggau membeberkan hasil CT Scan, AD (12).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Dokter Hazairin dari rumah sakit RS Sobirin Kota Lubuklinggau membeberkan hasil CT Scan, AD (12).
AD adalah siswa kelas V SDN Desa Lubuk Ngin, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas yang diduga dipukuli sesama siswa di sekolahnya, pada Senin (11/10/2021).
Sekedar informasi hingga saat ini AD belum sadarkan diri, dan masih mendapatkan perawatan di ruang ICU.
TONTON JUGA
Dokter menjelaskan dari hasil CT Scan yang dilakukan, ada masalah di bagian tulang leher AD.
Masalah di tulang leher AD, membuat tangan dan kaki bocah tersebut tidak bisa digerakkan.
"Sudah di CT Scan, kondisi tangan dan kakinya lemah, tak bisa bergerak. Itu ada masalah di tulang leher. Kan ada tujuh ruas tulang leher, kemungkinannya di ruas kedua yang bermasalah," kata dokter Hazairin.
Dikatakan, terkait kondisi pasien tersebut, pihaknya sudah kordinasi dengan dokter syaraf, dan hasilnya pasien tersebut disarankan untuk dirujuk ke Palembang.
Baca juga: Bocah SD Tak Sadarkan Diri Usai Dipukuli Sebelum Masuk Kelas, Ibu Korban Sedih Lihat Kondisi Anaknya
"Kami putuskan untuk dirujuk. Karena keterbatasan kita disini. Juga ahlinya tidak ada disini," katanya.
Dokter Hazairin kemudian menjelaskan tulang leher AD kemungkinan bergeser dan menganggu kinerja syaraf-syaraf di tubuh bocah itu.
"Diperkirakan kemungkinan ada masalah di ruas kedua tulang lehernya agak bergeser dan jelas mengganggu syarafnya," ucapnya.
"Saran dirujuk, ya tinggal keluarganya bagaimana. Selama disini, penanganan medis dan obat obatan terus diberikan," imbuhnya.
Keluhkan Leher Sakit Sebelum Koma
"Bu leher aku sakit," ucap AD dengan suara yang sangat lirih kepada ibunya Novikawati (40).
TONTON JUGA