Polisi Banting Mahasiswa hingga Kejang: Pelaku Refleks, Korban Tak Akan Lupa Peristiwa Smackdown
FA yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang saat itu melakukan aksi demo pada hari ulang tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok MFA, mahasiswa UIN Maulana Hasanudin dibanting polisi, Brigadir NP, saat aksi demo di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/10).
FA yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang saat itu melakukan aksi demo pada hari ulang tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang.
Aksi pembantingan FA oleh polisi itu terekam dalam sebuah video.
Dalam video tersebut, peserta aksi yang diduga seorang mahasiswa dipiting lehernya lalu digiring oleh polisi berbaju hitam.
Setelah itu, polisi itu membanting peserta aksi tersebut ke trotoar hingga terdengar suara benturan yang cukup keras.
Kemudian, seorang polisi yang mengenakan seragam berwarna coklat menendang peserta aksi tersebut.
Setelah dibanting dan ditendang, peserta aksi itu mengalami kejang-kejang.
Sejumlah aparat kepolisian kemudian berusaha membantu peserta aksi tersebut.
Kini Brigadir NP akhirnya meminta maaf pada korban.
Brigadir NP beralasan saat itu ia refleks mengamankan MFA setelah demo berujung ricuh.
Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro mengatakan peristiwa itu diawali ketika mahasiswa memaksa masuk dan bertemu dengan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Tetapi, Ahmed Zaki Iskandar saat itu tidak ada di kantornya karena sedang menghadiri peringatan HUT ke-389 Kabupaten Tangerang di tempat lain.
Baca juga: Warkopi alias Warkop KW Resmi Bubar, Personel: Wajah Kami Sudah Begini Dikasih Allah
"Ketegangan terjadi saat tim negosiator Polresta Tangerang meminta perwakilan dari elemen mahasiswa untuk bertemu dengan pejabat, kebetulan Bapak Bupati sedang melaksanakan kegiatan HUT, sehingga tidak bisa menemui," jelas Wahyu pada Rabu malam (13/10).
Kericuhan terjadi hingga akhirnya polisi dan mahasiswa terlibat dorong-mendorong.
Pihak kepolisian saat itu mengamankan satu orang yang diduga menjadi provokator.