Tewas dalam Kebakaran di Pademangan, Niat Sutrisno Pulang Kampung Hadiri Ultah Anak Tak Kesampaian

Kado untuk sang anak itu lah yang diduga dipeluk Sutrisno saat korban ditemukan tewas terbakar di kamar kosnya.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana rumah korban kebakaran di permukiman padat di RW 005 Krendang, Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (15/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Sutrisno (41), korban tewas dalam kebakaran di Pademangan, sempat berniat pulang kampung sebelum dirinya meregang nyawa.

Pria asal Tegal, Jawa Tengah, itu hendak merayakan ulang tahun anaknya yang jatuh sekitar dua hari lagi.

Namun, ajal terlebih dahulu menjemput Sutrisno dalam kebakaran Kamis (14/10/2021) malam kemarin.

Ketua RT setempat, Rohmat menuturkan, Sutrisno dikenal sebagai pribadi yang gemar bergaul dengan warga setempat meski dirinya hanya pendatang.

Selama 10 tahun mendiami kos-kosan tersebut, Sutrisno kerap kali bercerita soal banyak hal, termasuk keinginannya bertemu keluarga dalam waktu dekat.

Baca juga: Sutrisno Ditemukan Tewas dalam Posisi Peluk Kado Ulang Tahun Anak 

Dari mulut Sutrisno, beberapa hari lalu Rohmat sempat mendengar ada rasa rindu mendalam akan keluarganya di Tegal.

Sutrisno berniat pulang kampung menemui istri dan anaknya dua hari lagi.

Suasana Kebakaran di Krendang Raya, Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (15/10/2021).  
Suasana Kebakaran di Krendang Raya, Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (15/10/2021).   (Satrio Sarwo Trengginas / Tribun Jakarta)

Dari penuturan Sutrisno beberapa waktu lalu, Rohmat mendengar bahwa yang bersangkutan sudah menyiapkan kado untuk diberikan kepada sang buah hati yang ulang tahun sebentar lagi.

Kado untuk sang anak itu lah yang diduga dipeluk Sutrisno saat korban ditemukan tewas terbakar di kamar kosnya.

"Pengen ulang tahun anaknya, mau nyelametin barangnya. Kado untuk anaknya nggak tahu apa, cuman dia setiap sore suka pulang bawa barang gitu kayak mainan gitu," ucap Rohmat di lokasi, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Kebakaran Permukiman Padat di Tambora: 81 Rumah Hangus Terbakar, 511 Warga Mengungsi

Korban ditemukan dalam kondisi memeluk sebuah benda yang sudah dalam kondisi gosong.

Kematian Sutrisno terjadi hanya dua hari menjelang hari ulang tahun anaknya di kampung.

Menjelang api berkobar malam tadi, Sutrisno berada di lantai 2 kos-kosannya.

Bekerja sebagai kuli panggul, badan Sutrisno malam kemarin dalam kondisi kurang fit.

Ia pun memanggil tukang urut untuk meregangkan otot-ototnya kembali.

Sutrisno diurut di kamar lantai 2 kos-kosannya.

Baca juga: Detik-Detik Tiang Beton Menara & Crane Ambruk Timpa Rumah di Depok, Warga: Getaran Seperti Gempa

Di sela-sela aktivitas tersebut, baik Sutrisno dan si tukang urut merasakan hawa begitu panas.

Hawa panas itu diiringi dengan keberadaan api yang berkobar.

Panas ruangan dan asap yang semakin mengepul membuat keduanya berupaya menyelamatkan diri keluar kos-kosan.

Akan tetapi, Sutrisno putar balik menuju kamarnya yang saat itu sudah dilalap si jago merah dan dipenuhi asap.

Menurut ketua RT setempat, Rohman, Sutrisno balik lagi ke kamarnya untuk menyelamatkan sejumlah barang berharga.

Hal itu disaksikan si tukang urut dan diketahui setelah tubuh ditemukan tak lagi bernyawa.

"Agak meluk barang gitu. Kelihatan dompet juga kelihatan uangnya kebakar. Udah kebakar semua lah," kata Rohmat.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved