Misteri Wanita Berkerudung Selamatkan Siswa MTS dari Maut di Sungai Cileueur: Ditolong Teteh Ini

Masih menjadi misteri siapakah wanita berkerudung yang dimaksud Faisal Saiful Alip Rahmat (13).

Editor: Elga H Putra
Tribun Jabar
Faisal Saiful Alip Rahmat (13), korban selamat dalam tragedi maut menyusuri Sungai Cileueur di Kabupaten Ciamis, Jumat (15/10/2021) yang mengaku ditolong sosok wanita misterius. 

TRIBUNJAKARTA.COM, MAJALENGKA - Masih menjadi misteri siapakah wanita berkerudung yang dimaksud Faisal Saiful Alip Rahmat (13).

Faisal adalah salah satu siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Ciamis, Jawa Barat yang selamat dari tragedi maut ketika susur Sungai Cileueur Kabupaten Ciamis yang digagas oleh sekolahnya.

Ditemui di rumahnya, warga Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini mengaku ditolong oleh sesosok wanita misterius hingga akhirnya berhasil lolos dari maut.

Padahal saat itu dia mengaku sudah tenggelam di aliran sungai.

Ada sosok misterius yang disebut-sebut menolongnya saat hampir ia kehilangan nyawanya.

Baca juga: Keluarga Korban Meninggal Insiden Susur Sungai Langsung ke Ciamis Saat Dapat Kabar Duka

"Saya selamat ada sosok yang mengulurkan tangan, jadi saya pegang tangan itu," ujar Faisal saat diwawancarai di rumahnya, Sabtu (16/10/2021).

Kendati ada yang menolong, Faisal sampai saat ini mengaku tak mengetahui siapa sosok tersebut.

Ia hanya ingat bahwa sosok yang dimaksud berjenis kelamin perempuan berkerudung.

Faisal Saiful Alip Rahmat (13), korban selamat dalam tragedi maut menyusuri Sungai Cileueur di Kabupaten Ciamis, Jumat (15/10/2021) yang mengaku ditolong sosok wanita misterius.
Faisal Saiful Alip Rahmat (13), korban selamat dalam tragedi maut menyusuri Sungai Cileueur di Kabupaten Ciamis, Jumat (15/10/2021) yang mengaku ditolong sosok wanita misterius. (Tribun Jabar)

"Tapi enggak kelihatan, enggak tau siapa itu.

Waktu itu saya berdua sama temen, saya tenggelam dia tenggelam saya ditolong sama teteh ini. Dia enggak tahu dari mana," ucapnya.

Lebih jauh Faisal mengaku, dalam kegiatan yang menewaskan 11 siswa tersebut, ia tak dibekali alat pengaman oleh pihak sekolah.

Saat menyusuri sungai itu, Faisal dan ratusan pelajar lainnya hanya bermodal niat untuk menyukseskan kegiatan yang dicanangkan oleh sekolahnya tersebut.

"Kegiatan ini direncanakan sebelum Jumatan di sekolah, semua siswa kelas 7 dan 8 wajib ikut menyusuri sungai," katanya.

Faisal menceritakan, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, para siswa disuruh berjalan kaki menuju sungai dengan waktu sekitar 50 menit.

Baca juga: Tragedi Maut Susur Sungai, Kang Emil Minta Evaluasi Semua Pihak dan Larang Kegiatan Serupa

Canda tawa menyelimuti perjalanan tersebut.

Ia pun awalnya merasa senang bisa bermain di sungai dengan para teman-temannya.

"Jalan dulu nah pas di tempat itu ada yang ke tengah ada yang ke pinggir. Saya lihat yang tenggelamnya, ada guru dan siswa," ujarnya.

Saat itu, Faisal merasa suasana canda tawa berubah menjadi histeris.

Lantaran, di depan matanya, beberapa temannya tenggelam.

"Saya juga sebenarnya ikut tenggelam, cuma saya alhamdulilah bisa selamat berkat adanya yang menolong," ucap Faisal.

Sejumlah siswa MTs Harapan Baru Cijeungjing, tenggelam di Sungai Cileuer, Leuwi Ili Dusun Wetan RT 01/01 Desa Utama Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021).
Sejumlah siswa MTs Harapan Baru Cijeungjing, tenggelam di Sungai Cileuer, Leuwi Ili Dusun Wetan RT 01/01 Desa Utama Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021). (Tribunjabar.id/Andri M Dani)

Kronologi

Kegiatan susur sungai yang dilakukan siswa MTs Harapan Baru Ponpes Cijantung berujung duka.

Sebanyak 11 siswa meninggal tenggelam di Leuwi Ili Dusun Wetan Rt 01 RW 01 Desa Utama Cijeunjing Jumat (15/10) sore.

Para siswa MTs tersebut meninggal saat mengikuti kegiatan kepanduan, susur sungai yang diselengarakan pihak sekolah.

Evakuasi korban yang tenggelam oleh tim SAR gabung dan warga berlangsung dramatis.

Korban meninggal tersebut terdiri dari 8 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, merangkul ayah korban Muhammad Kafka Firmansyah, Sabtu (16/10/2021).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, merangkul ayah korban Muhammad Kafka Firmansyah, Sabtu (16/10/2021). (TRIBUNJAKARTA/DWI PUTRA KESUMA)

Menurut Dandeu Rifai, pengurus Pondok Pesantren Cijantung, pihak MTs Harapan Baru Ponpes Cijantung menggelar kegiatan kepanduan susur sungai.

“Berangkat dari sekolah tadi pukul 14.00 sebanyak 100 orang, semuanya dari kelas VII. Untuk kegiatan kepanduang susur sungai,” ujar Dandeu kepada Tribun di lokasi kejadian Jumat (15/10) malam.

Kegiatan susur sungai Cileueur tersebut diawali dari Jembatan Utama Desa Utama.

Kemudian menyusuri Sungai Cileueur yang sebenarnya saat ini sedang tidak deras, dan cenderung tenang.

Rombongan kegiatan susu sungai tersebut dibagi per regu.

Tiap regu dipimpin oleh guru pemimpin, melakukan penyusuran sungai.

”Namun pukul 15.00 ada informasi salah satu rombongan mengalami musibah, tenggelam di ruas sungai,” katanya.

Menyusul kejadian tersebut dilakukan pencarian dari berbagai potensi SAR yang datang ke lokasi kejadian termasuk oleh warga.

Baca juga: Petaka Susur Sungai Tewaskan 11 Pelajar di Ciamis, Lokasi Tak Angker Tapi Ada Temuan di Dasar Air

Dua orang berhasil diselamatkan warga. Yakni Fabian dan Tama Yana.

Sedangkan 11 orang lainnya ditemukan sudah tak bernyata di alur Sungai Cileueur blok Leuwi Ili yang mempunyai kedalaman 3 meter.

Satu per satu jenazah korban berhasil dievakuasi oleh tim SAR yang berdatangan ke lokasi kejadian termasuk oleh warga.

Korban terakhir yang ditemukan atas nama Zahra (14).

“Berbagai potensi SAR melakukan pencarian termasuk dari Basarnas Pos Tasikmalaya.” ujar Kabid Darlog BPBD Ciamis, Memet Hikmat.

“Warga sini yang ikut nyelam sebanyak 20 orang,” ujar Ismael (53) warga setempat

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan Topik Tragedi Sungai Cileueur Ciamis

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved