175 Kasus Kebakaran Terjadi di Jakut Sepanjang 2021, Paling Sering di Tanjung Priok

Wahid juga menjabarkan bahwa kebanyakan objek yang terbakar adalah rumah warga dengan total 57 kasus.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mencatat jumlah kasus kebakaran sepanjang tahun.

Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Abdul Wahid mengatakan, pada periode Januari hingga Oktober 2021, terjadi 175 kasus kebakaran di Jakarta Utara.

"Pada bulan Januari, tercatat sebanyak sembilan kasus kebakaran terjadi, 18 kasus di bulan Februari, 17 pada Maret, 18 pada April, 22 pada Mei, 15 pada Juni, 20 pada Juli, 22 pada Agustus, 25 pada September, sembilan kasus memasuki Oktober," kata Wahid, Selasa (19/10/2021).

Dari 175 kasus kebakaran, korsleting listrik memang menjadi penyebab yanh paling banyak terjadi.

Baca juga: Ratusan KK Korban Kebakaran di Kebon Bawang Dapat Paket Bansos dari Mahasiswa

Menurut Wahid, ada 113 kasus kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik.

"Sementara dugaan penyebab kebakaran lainnya disebabkan lilin sebanyak 19 kasus, tabung gas 14 kasus, pembakaran sampah 13 kasus, rokok 11 kasus, dan lainnya dua kasus," kata Wahid.

Adapun kebakaran paling sering terjadi di wilayah Tanjung Priok dengan catatan 41 kasus.

Disusul Kecamatan Cilincing dan Penjaringan yang masing-masing 29 kasus.

Baca juga: Kebakaran Permukiman Padat di Tambora: 81 Rumah Hangus Terbakar, 511 Warga Mengungsi

Sementara di Kecamatan Pademangan sebanyak 22 kasus, Kelapa Gading 21 kasus, dan Koja 18 kasus.

"Kemudian di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu kasus kebakaran sebanyak 12 kasus sepanjang tahun 2021," kata Wahid.

Wahid juga menjabarkan bahwa kebanyakan objek yang terbakar adalah rumah warga dengan total 57 kasus.

Baca juga: Kebakaran di Tanjung Priok Hanguskan 12 Rumah, Berawal dari Kebocoran Tabung Gas Penjual Nasi Uduk

Baca juga: Satu Keluarga Menderita Luka Bakar Akibat Kebakaran di Tanjung Priok

Lalu, 19 kasus kebakaran terjadi di bangunan umum serta pergudangan, 14 kendaraan, kebakaran sampah 13 kasus, bangunan industri sembilan kasus, tumbuhan tujuh kasus, lapak empat kasus, instalasi luar gedung satu kasus, dan lain-lain 48 kasus.

"Sementara untuk total kerugian selama periode tersebut diperkirakan sebanyak Rp 28,9 miliar. Untuk korban meninggal dunia satu orang dan korban luka-luka 24 orang," ungkap Wahid.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved