Sisi Lain Metropolitan

9 Tahun Hidup dengan 2 Buaya, Bagus Seringkali Berbicara dan Tidur Bersama Sang Hewan Kesayangan

Sembilan tahun hidup bersama dua buaya perliharaannya, Bagus (19) kerap berbagi kesehariannya bersama mereka.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Yogi Jakarta
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Sosok salah satu pemilik 2 buaya di rumahnya di kawasan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (22/10/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sembilan tahun hidup bersama dua buaya perliharaannya, Bagus (19) kerap berbagi kesehariannya bersama mereka.

Tak sungkan, Bagus sering menghabiskan waktu bersama kedua buaya.

Bagus sering sekali duduk bersama buaya di sofa dan mengajak berbicara.

"Lu enggak sopan lu, turun," ucap Bagus menirukan perkataan kepada buaya saat berbincang dengan TribunJakarta.com pada Jumat (22/10/2021).

Tak hanya itu, Bagus kerap kali memandikan buayanya tersebut.

Baca juga: Pelihara Sepasang Buaya, Warga Kemayoran Beri 2 Kg Kepala Ayam Per Minggu

"Sering main-main bareng. Sering mandiin. Gosok gigi juga,"ujar Bagus.

Dua reptil itu ditempatkan satu di dalam WC dan satunya di Kamar Tidur.

Bahkan, Bagus kerap tidur bersama dengan buaya itu.

Bagus memelihara 2 buaya di rumahnya di kawasan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (22/10/2021).
Bagus memelihara 2 buaya di rumahnya di kawasan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (22/10/2021). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Ia menganggap buaya itu layaknya sebuah guling.

"Sering juga tiduran bareng setiap hari," aku Bagus.

Bagus menuturkan ia menyukai buaya ketika melihatnya di televisi.

Kakaknya, Aji, suatu ketika membelikan dua anak buaya jantan dan betina seharga Rp 500 ribu pada tahun 2012 silam.

Waktu pertama kali dibeli, Bagus ingat ukuran dua buaya itu masih sangat kecil. Seperti rempeyek, katanya.

Baca juga: Sederet Polisi Berkasus: Gauli Anak Tersangka, Smackdown Mahasiswa, Hingga Pacaran Pakai Mobil Dinas

"Abang yang beliin waktu itu. Pas gajian," ungkapnya saat cerita kepada TribunJakarta.com pada Jumat (22/10/2021).

Sudah 9 tahun lamanya, mereka hidup bersama dengan dua buaya itu.

Peliharaannya itu pun sangat jinak lantaran diasuh layaknya seorang adik oleh Bagus dan keluarganya.

Ibu Buriah memeluk buaya itu sebelum diberikan kepada petugas pada Kamis (21/10/2021).
Ibu Buriah memeluk buaya itu sebelum diberikan kepada petugas pada Kamis (21/10/2021). (ISTIMEWA)

Dua buaya itu sering dikeluarkan di dalam rumahnya. 

Sesekali, dikeluarkan di luar dan jadi tontonan warga sekitar.

Selama merawat dua buaya itu, ia pernah digigit. 

"Digigit dua kali, tapi lukanya udah hilang," ungkapnya.

Namun, masalah kemudian muncul yang membuat dua buaya itu dievakuasi pada Kamis (21/10/2021).

Saat Bagus masih terlelap, salah satu buaya terjatuh dari lantai atas ke bawah rumah.

Meski jatuh ke bawah, buaya itu tak bergerak menyerang.

Baca juga: Pelihara Sepasang Buaya, Warga Kemayoran Beri 2 Kg Kepala Ayam Per Minggu

Bagus menduga buaya itu sedang mengejar tikus.

Tetangga yang melihatnya kaget. Lingkungan sempat gempar dengan kehadiran buaya tanpa didampingi pemiliknya.

Karena resah, akhirnya buaya itu dievakuasi warga agar tidak menggigit.

Penampakan buaya yang masuk ke got permukiman warga Duri Selatan RT 006 RW 006 Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (24/7/2021).
Penampakan buaya yang masuk ke got permukiman warga Duri Selatan RT 006 RW 006 Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (24/7/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Petugas dari BKSDA kemudian datang mengevakuasi dua satwa buas itu.

Sebelum dievakuasi, petugas meminta izin terlebih dahulu kepada Buriah, ibu dari Bagus.

"Sebelumnya kita datangi dulu pemiliknya, kami jelaskan bahwa buaya tidak dapat dipelihara karena dilindungi oleh negara," tambah Lurah Utan Panjang, Amadeo.

Buaya tersebut kemudian dibawa ke penangkaran di wilayah Tegal Alur oleh petugas gabungan.

Meski awalnya tidak rela, Ibu Buriah pun mengikhlaskan buaya itu dievakuasi petugas.

"Nangis lah dari kecil disayangin. Sudah saya anggap adik sendiri," pungkas Bagus.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved