Gubernur Anies Bagikan 5 Strategi Atasi Pandemi di Ibu Kota: Bukan Coba-coba Saja

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bagikan kiat perihal strategi pemerintah dalam mencegah dan mengatasi bencana selama pandemi Covid-19.

Facebook Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri vaksiniasi dan menyerahkan beasiswa untuk anak-anak yatim piatu karena Covid-19 di Cilincing, Jakarta Utara. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bagikan kiat perihal strategi pemerintah dalam mencegah dan mengatasi bencana selama pandemi Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bagikan kiat perihal strategi pemerintah dalam mencegah dan mengatasi bencana selama pandemi Covid-19.

Sekiranya ada lima strategi yang diungkapkan orang nomor satu di DKI ini dalam webinar dalam rangka HUT Ke-71 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jakarta Pusat.

Pertama, kata Anies, ialah perihal kesadaran untuk merujuk pada sains atau ilmu pengetahuan.

Maksudnya, dalam menghadapi situasi apapun kebijakan itu harus dibuat berdasarkan ilmu pengetahuan.

"Bukan coba-coba saja, tapi berbasiskan pada keilmuan dan ini prinsip paling penting, karena itu kita percaya pada bukti ilmiah, percaya pada pakar, para ilmuan," katanya dikutip TribunJakarta.com, Minggu (24/10/2021).

Baca juga: Anies Baswedan Diskusi dengan Perwakilan PBB untuk Masalah Iklim di Jakarta, Ini 5 Hasil Bahasannya

Meski memiliki kewenangan, bekal untuk menentukam kebijakan selalu merujuk pada ilmu pengetahuan.

"Itu sebabnya ketika para ilmuan menyampaikan bahwa ini adalah masalah serius ya kita harus menganggap ini adalah masalah serius. Bila para ilmuan mengatakan ini maslaah yang dapat kita tangani sambil jalan ya kita tangani sambil jalan. Merujuk ini penting sekali karena kita berhadapan dengan sesuatu yang kita minim pengalaman," lanjutnya.

Baca juga: Ditanya Netizen Kenapa Tak Seperti Anies Baswedan yang Doyan Senyum, Wagub Ariza: Memang Bawaan Orok

Kedua, persoalan transparansi. Di mana setiap elemen masyarakat dapat mengetahui perihal data selama pandemi.

Sehingga ada keterbukaan antara Pemprov DKI Jakarta dengan warga Jakarta. Kemudian menghadirkan website resmi corona.jakarta.go.id.

"Tidak ada data yang ditutupi, tidak ada yang dikurangi, tidak ada yang ditambahkan. Ini penting untuk menjamin bahwa ada kepercayaan antar masyarakat dengan pemerintah. Kita akan mengarungi pandemi ini berbulan-bulan, bahkan mungkin tahun karena itu dari awal ketika ini disebut sebagai pandemi, maka semua langkah yang kita lakukan harus dikerjakan secara bersama-sama masyarakat dan masyarakat membutuhkan kepercayaan," paparnya.

Gubernur DKI Jakarta secara simbolis memberikan bantuan sosial tunai (BST) kepada warga terdampak Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta secara simbolis memberikan bantuan sosial tunai (BST) kepada warga terdampak Covid-19. (Dok. Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistika DKI Jakarta)

Pada bagian ini, kata Anies bukan perkara mudah. Sejumlah pertanyaan besar pun didengar Pemprov DKI. Pertanyaan yang tentunya mempersoalkan keterbukaan data yang dapat diakses secara umum.

Namun, ia menjawab semua itu dengan santai.

Pasalnya bila ada kasus banyak, maka akan dapat terdeteksi dan pencegahan penularan dapat diminimalisir.

"Kalau tidak memiliki prinsip transparasi kita akan sulit sekali menangani terus menerus dengan baik" kata Anies.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved