Kecelakaan 2 Bus Transjakarta
Berangkat Kerja Berujung Petaka, Dadang Cerita Kejanggalan Sopir Sebelum Tabrakan Transjakarta
Dadang (41), korban kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono masih terbaring di RSUD Budhi Asih. Ini kesaksian mengenai sopir bus.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Dadang (41), korban kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono masih terbaring di RSUD Budhi Asih, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dia termasuk satu dari 37 korban luka Kecelakaan 2 Bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, dekat Halte Cawang Ciliwung, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur pada Senin (25/10/2021).
Pria asal Garut, Jawa Barat itu tidak menyangka perjalanan berangkat ke tempat kerjanya menggunakan Transjakarta dari Pluit, Jakarta Utara menuju Bekasi berujung petaka.
"Saya ada di bus yang di bagian belakang, bus yang menabrak Transjakarta di depannya. Sebelum kejadian itu bus jalan normal-normal saja," kata Dadang di RSUD Budhi Asih, Selasa (26/10/2021).
Dia baru merasa janggal ketika 300 meter sebelum mendekati Halte Transjakarta Cawang Ciliwung lokasi kecelakaan, sopir bus tidak tampak melakukan upaya pengereman sama sekali.
Baca juga: Lansia 81 Tahun Korban Kecelakaan TransJakarta Buat Kagum Anies Baswedan: Insya Allah Segera Sembuh
Menurutnya, saat kejadian sekira pukul 08.30 WIB sopir bus terus melajukan kendaraan dalam keadaan kencang hingga menabrak bagian belakang armada Transjakarta lain yang sedang berhenti.
"Saya juga aneh, kok sudah 300 meter sebelum halte tapi bus enggak mengerem juga. Tiba-tiba bus yang saya naiki menabrak, dari belakang itu saya terpental ke bagian depan bus," ujarnya.

Dadang menuturkan usai tubuhnya terpental hingga jatuh itu dia sempat kesulitan untuk bangkit karena bagian dadanya terasa sesak sulit bernafas dan kepalanya pusing.
Beruntung setelah beberapa saat mengumpulkan tenaga dia berhasil bangkit lalu keluar lewat pintu yang bagian kacanya pecah terdampak benturan bersama penumpang lain.
"Pas bangun itu saya lihat semua penumpang di dalam bus masih tergeletak, luka, berdarah. Dari lokasi saya ditolong sampai akhirnya dibawa ke sini (RSUD Budhi Asih)," tuturnya.
Baca juga: Telusuri Penyebab Kecelakaan Maut Bus di Jaktim, Komisi B Panggil Transjakarta dan Dishub DKI
Dia keluar bus tanpa mengetahui sopir Transjakarta yang dia naiki tewas dalam kondisi terehimpit setir kemudi, dan satu penumpang dalam bus yang sama tewas di lokasi kejadian.
Kesaksian berbeda disampaikan Hilaludin, satu korban luka kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono yang berada pada bus bagian depan atau beda armada dengan dinaiki Dadang.
Hilaludin mengatakan kala bus yang dinaikinya berhenti di Halte Cawang Ciliwung lokasi kejadian, dia merasa tersentak karena bagian belakang bus ditabrak bus lain.

"Kayak terasa bunyi meladak, bluk. Saya pikir itu handphone meledak, tahunya kaca pada pecah. Saya bengong ada apa ya, tiba-tiba begini," kata Hilaludin.
Butuh beberapa saat bagi Hilaludin yang duduk di bagian belakang bus menyadari kecelakaan terjadi karena pandangannya sempat kabur dan kepalanya pusing terdampak benturan.
Saat kesadarannya membaik, dia menyadari bagian kakinya patah hingga harus dibantu warga untuk keluar dari dalam bus lalu dibawa ke satu gedung dekat lokasi di Jalan MT Haryono.
Baca juga: 5 Korban Kecelakaan Bus Transjakarta Dirawat di RS Polri: Ada yang Patah Tulang dan Luka di Kepala
"Pas kejadian saya dari transit dari Ciledug turun di Kuningan Barat, terus dari Pluit ke Pinang Ranti," ujarnya.
Kabid Pelayanan Medis RSUD Budhi Asih Edison Sahputra mengatakan pada hari kejadian pada hari kejadian pihaknya menangani 15 korban luka kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono.
Namun pada Selasa siang kini tersisa enam korban yang masih berada di RSUD Budhi Asih, dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang, sementara empat lainnya masih dalam perawatan.
"Pasien mengalami luka tertutup, benturan. Ada yang patah tulang juga," tutur Edison.
Kecelakaan 2 Bus Transjakarta

Empat korban luka Kecelakaan 2 Bus TransJakarta di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih.
Kabid Pelayanan Medis RSUD Budhi Asih Edison Sahputra mengatakan jumlah tersebut sudah berkurang karena total korban luka yang dirawat pada Senin (25/10/2021) mencapai 15 orang.
"Pasien sampai tadi pagi itu ada enam. Tapi dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang, tinggal menunggu dijemput pihak keluarga," kata Edison di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur, Selasa (26/10/2021).
Kedua pasien korban kecelakaan bus Transjakarta tersebut diperbolehkan pulang karena dinyatakan tim dokter RSUD Budhi Asih dalam kondisi stabil dan tidak perlu menjalani rawat inap.
Dari empat pasien yang masih dirawat inap, satu di antaranya sudah menjalani operasi dan masih menjalani pemulihan, sementara dua pasien lainnya menunggu giliran operasi.
"Sembilan pasien lainnya sudah dipulangkan lebih dulu. Satu pasien sudah menjalankan operasi dibagian kaki. Dua orang lainnya sedang menunggu giliran operasi," ujarnya.
Baca juga: Anies Jenguk Korban TransJakarta Bawa Kabar Bahagia, Lansia 74 Tahun Langsung Tenang: Alhamdulilah
Edison menuturkan pihak PT Transjakarta sudah berkoordinasi dengan RSUD Budhi Asih terkait pembiayaan 15 korban luka kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono.
Dia memastikan seluruh biaya perawatan korban luka yang mengalami kecelakaan dekat Halte Transjakarta Cawang Ciliwung ditanggung PT Transjakarta sepenuhnya.
"Pasien tidak dikenakan biaya sama sekali. Perawatan ini dilakukan sampai pasien benar-benar sembuh," tuturnya.
Selain di RSUD Budhi Asih, 15 korban luka kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, Kecamatan Jatinegara juga dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Namun hingga Selasa siang ini hanya tersisa lima pasien yang masih dirawat inap di RS Polri Kramat Jati, sementara 10 korban luka lainnya sudah diperbolehkan pulang.
Dua Jenazah Diambil Pihak Keluarga dari RS Polri

Dua jenazah korban kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, telah diambil pihak keluarga dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (26/10/2021) subuh.
Kabid Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Kramat Jati, Kombes Yayok Witarto mengatakan kedua jenazah dibawa keluar dari ruang Instalasi Forensik dan telah diserahterimakan kepada pihak keluarga.
"Info yang kami dengar sudah dibawa oleh pihak keluarga," kata Yayok di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Dua Jenazah Korban Kecelakaan Bus Transjakarta Diambil Pihak Keluarga dari RS Polri
Data dihimpun TribunJakarta.com, kedua jenazah tersebut yakni Jaenuri (45), sopir Transjakarta, warga Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Lalu, Dadang Suhendar (31), penumpang bus Transjakarta, warga kawasan Rawa Bebek, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Keduanya ditemukan tewas di lokasi kejadian sesaat dua bus Transjakarta terlibat tabrakan beruntun di dekat Halte Transjakarta Cawang Ciliwung, Jalan MT Haryono, Kecamatan Jatinegara, Jaktim, pada Senin (25/10/2021) sekira pukul 08.30 WIB.
Kabag Humas RS Polri Kramat Jati AKBP Wulan mengatakan kedua jenazah diserahkan ke pihak keluarga pada Selasa sekira pukul 03.00 WIB.
"Sudah diserahkan tadi pagi pukul 03.00 WIB," tutur Wulan.
Sebelumnya, pihak Ditlantas Polda Metro Jaya menyatakan ada tiga korban jiwa dalam kejadian tabrakan beruntun dua bus Transjakarta tersebut. Namun, berikutnya pernyataan itu diralat menjadi dua korban meninggal.
RS Polri Kramat Jati awalnya menangani perawatan 15 korban luka kecelakaan dua bus Transjakarta, namun pada Selasa siang hanya tersisa lima masih dirawat inap, sementara 10 lain rawat jalan.