Kecelakaan 2 Bus Transjakarta
Kesaksian Korban Kecelakaan Bus Transjakarta Maut: Pandangan Sempat Gelap
Sumiasih menuturkan kencangnya benturan saat tabrakan terjadi juga membuat tas yang dibawa dan barang lainnya termasuk sandal lepas, terpental ke arah
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Sumiasih, masih belum bisa melupakan kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang dialaminya.
Sumiasih merupakan satu dari 37 korban luka kecelakaan dua bus Transjakarta terjadi dekat Halte Transjakarta Cawang Ciliwung, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, pada Senin (25/10/2021) pagi.
Saat kecelakaan terjadi, Sumiasih yang hari ini sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih mengatakan berada di bus pertama Transjakarta.
"Saya di kursi samping kanan belakang. Alhamdulillah pas kecelakaan enggak terpental dari tempat duduk, masih di situ," kata Sumiasih di RSUD Budhi Asih, Kamis (28/10/2021).
Sumiasih mengaku sempat tidak menyadari saat bus Transjakarta yang ditumpanginya ditabrak bus Transjakarta lain dari belakang. Sebab, kala itu pandangannya tertuju ke arah depan.
Baca juga: Sopir Bus yang Tewas Kecelakaan Maut Transjakarta Jadi Tersangka, Wagub Ariza: Kami Cukup Prihatin

Seketika, pandangannya juga sempat kabur akibat benturan. Dan ia pun mendengar suara ledakan kencang.
Sumiasih mengaku butuh beberapa saat baginya untuk memulihkan diri dari dampak kecelakaan.
"Tahu-tahu (pandangan) gelap, dengar suara kayak ledakan begitu. Pas saya melek (pandangan normal) sudah banyak korban berjatuhan. Saya masih duduk, lalu di paha saya ada kaca juga jatuh, gede gitu," ujarnya.
Sumiasih menuturkan kencangnya benturan saat tabrakan terjadi juga membuat tas yang dibawa dan barang lainnya termasuk sandal lepas, terpental ke arah depan bus.
Baca juga: Duduk di Kursi Belakang saat Bus TransJakarta Kecelakaan, Korban: Seperti Bunyi Meledak
Tanpa memikirkan pecahan kaca jendela yang berserakan di dalam bus, Sumiasih berupaya sekuat tenaga mempertahankan kesadaran dan tenaganya untuk berjalan keluar bus.
"Saya langsung evakuasi sendiri, sandal enggak tahu sudah ke mana. Saya melangkahin beling saja begitu. Sampai luar baru sadar kalau leher berdarah terkena pecahan kaca," tuturnya.
Merujuk keterangan tim dokter RSUD Budhi Asih yang menanganinya, Sumiasih mengatakan dia tidak mengalami patah tulang sebagaimana sejumlah korban lain yang dirawat inap.
Baca juga: Video LRT Tabrakan di Munjul Suaranya Seperti Ledakan, Padahal Baru Akan Beroperasi 2022 Mendatang
Dia berharap kondisinya lekas pulih sepenuhnya setelah dinyatakan tim dokter RSUD Budhi Asih hari ini diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan di rumah bersama keluarganya.
"Sekarang sih masih nyeri, buat jalan masih belum bisa. Cuman kata dokter masih normal, bagus. Paling untuk berjalan dilatih sendiri saja, sama untuk leher masih perlu buka jahitan," lanjut Sumiasih.