Antsipasi Virus Corona di DKI
Bahas PPKM DKI Level 1, Wagub DKI Singgung Pelonggaran: Tetap Berdiam di Rumah
Ariza mengatakan, angka kematian di Jakarta terus menurun, lantaran angka kesembuhan mengalami peningkatan
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, sebut angka kematian terus menurun seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Setelah dua pekan berstatus level 2, kini DKI Jakarta meneapkan PPKM level 1.
Kabar baik ini pun tak lepas dari upaya yang dilakukan Pemprov DKI dalam menekan penyebaran Covid-19 di Ibu Kota, serta kerja sama dari semua pihak
Ariza mengatakan, angka kematian di Jakarta terus menurun, lantaran angka kesembuhan mengalami peningkatan.
"Terkait PPKM level 1 sebagaimana sudah disampaikan kita bersyukur di Jakarta terus turun ya. Angkanya kalau lihat tempat tidur sudah turun sampai 4 persen, ICU 2 persen. Angka kesembuhannya meningkat di 98,3 persen, angka kematian turun terus," katanya di Balai Kota, Selasa (1/11/2021).
Berdasar rincian data terupdate, yakni pada Senin (1/11/2021), diketahui kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 38 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 995 (orang yang masih dirawat/ isolasi).
Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 861.623 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Baca juga: Hujan Hanya Guyur Satu Mobil saat Langit Cerah, Perekam: Bisa Jadi Itu Menjadi Tanda
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 847.066 dengan tingkat kesembuhan 98,3%, dan total 13.562 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%.
Selanjutnya, positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,4%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,4%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Kendati begitu, Politikus Gerindra ini tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Hal ini seiring dengan pelonggaran yang diberikan kebeberapa sektor yang ada.
"Namun demikian semakin besar pelonggaran artinya potensi orang keluar rumah semakin besar. artinya intensitas orang semakin tinggi, interaksi makin tinggi. potensi kerumunan semakin besar dan pada akhirnya potensi penyebaran semakin besar," katanya.
"Jadi sekali lagi, caranya cuma tiga. Pertama tetap berdiam di rumah, kedua kalau harus keluar rumah menggunakan masker laksanakan prokes dan pastikan sudah mendapatkan vaksin," tandasnya.