Target 6 Jam Banjir Surut Tak Tercapai, Politikus PDIP: Banyak Ucapan Anies tak Sesuai Kenyataan
Anggota DPRD yang juga epidemiolog ini pun menyayangkan rendahnya realisasi janji kampanye Anies Baswedan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengkritisi penanganan banjir yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pasalnya, target 6 jam banjir surut tidak terealisasi dengan baik. Bahkan, pemukiman warga di kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur terendam banjir selama tiga hari.
Anggota Komisi B DPRD DKI ini pun menyebut, perkataan Anies acap kali tak sesuai dengan fakta di lapangan.
"Ucapan gubernur tidak sesuai kenyataan, apa yang dikatakan beda dengan realitas. Jadi, itu sudah jadi branding Gubernur Anies," ujarnya, Kamis (4/11/2021).
Baca juga: Target Gubernur Anies Tak Tercapai, Banjir di Jakarta Tak Surut Dalam Waktu 6 Jam
Tak hanya itu, Gilbert juga menyebut, banyak janji-janji Anies saat kampanye tidak terealisasi hingga saat ini, termasuk soal penanganan banjir.
"Justru keajaiban kalau yang dijanjikan sesuai dengan kenyataan," ujarnya saat dihubungi.
Padahal, janji kampanye itu sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022.
Baca juga: Masuki Musim Hujan, Wagub DKI Ajak Warga Berdoa Supaya Tidak Banjir
Baca juga: Program Revitalisasi Trotoar Anies Disebut Perparah Banjir Jakarta, Ketua DPRD DKI: Begitu Lagi

Anggota DPRD yang juga epidemiolog ini pun menyayangkan rendahnya realisasi janji kampanye Anies Baswedan.
"Apa yang dijanjikan sewaktu kampanye itu baik, sayangnya kita tidak melihat janji kampanye untuk memasukkan air ke tanah ada dilakukan," kata Gilbert.
Baca juga: Akui Daerah Penyangga Minta Bantuan Dana Penanganan Banjir, Wagub DKI: Sejauh Alasannya Rasional
Lantaran rendahnya capaian Anies, Gilbert enggan menilai kinerja mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu selama 4 tahun memimpin Jakarta.
"Masyarakat sudah dewasa. Biar mereka yang menilai sendiri," tuturnya.