Lautan Sampah di Kali Prancis, Warga Keluhkan Aroma Tidak Sedap: Bau Bangkai

Warga mulai keluhkan dampak dari tumpukan sampah yang berada di Kali Prancis, Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Ega Alfreda/ Tribun Jakarta
Kondisi tumpukan sampah sepanjang 1 kilometer di Kali Prancis, Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang yang mulai meresahkan warga, Senin (15/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Warga mulai keluhkan dampak dari tumpukan sampah yang berada di Kali Prancis, Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Tak main-main, sampah yang sudah menumpuk tersebut panjangnya sampai satu kilometer.

Saking banyaknya, air di sungai tersebut tertutup sampah layaknya tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di tengah pemukiman warga.

Terpantau di lokasi, sampah benar-benar menumpuk tidak bergerak.

Aroma tidak sedap pun sangat terasa walaupun TribunJakarta.com dan warga sekitar sudah menggunakan masker berlapis.

Agung seorang warga yang biasa melintasi daerah tersebut mulai terganggu oleh tumpukan sampah.

Mulai dari pemandangan yang sangat kumuh, ditambah bau yang sangat tidak sedap ketika melintas di Kali Prancis.

Baca juga: Tumpukan Sampah Sepanjang 1 Kilometer di Kali Prancis, Ada Bangkai Perahu Nyangkut

"Aromanya kayak bangkai binatang, busuk dan kecium dari jarak jauh juga. Udah semingguan kayak gini terus," celetuk Agung kepada TribunJakarta.com, Senin (15/11/2021).

Debu yang diakibatkan ramainya truk melintas memperburuk suasana Dadap yang sebelumnya memang terkenal dengan suasana kumuhnya

"Udah mah sebelumnya parah karena debu truk, sekarang tambah sampah di kali (Kali Prancis) makin parah daerah sini jadi kayak gak keurus," ujar Agung.

Hal serupa juga dikatakan oleh Deden, tukang ojek setempat yang sehari-hari mangkal di dekat tumpukan sampah tersebut.

Penampakan Kali Prancis, Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (15/11/2021).
Penampakan Kali Prancis, Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (15/11/2021). (Ega Alfreda/Tribun Jakarta)

Dirinya mengaku suka sesak nafas saat menunggu pelanggannya karena aroma yang sangat tajam.

"Kan saya sudah tua ya, jadi hirup lama-lama kayak gini suka sesak nafas. Ini udah semingguan kayaknya sampah numpuk," jelas Deden.

Baca juga: Pengakuan Penjaga Warung di Kembangan, Lihat Kondisi Mengenaskan Anggota Ormas Sebelum Tewas

Pasalnya, hal serupa baru pertama kali terjadi tahun ini di mana juga terjadi banjir rob di Dadap akibat laut pasang.

"Baru pertana kali ini, biasanya ada numpuk tapi gak sebanyak ini. Ini juga sudah berkurang gara-gara warga sendiri keruk sampahnya," papar Deden.

Adapun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang akan menerjunkan sejumlah personel dan alat berat untuk membersihkan Kali Prancis.

Pasalnya, permukaan kali itu sudah seperti lautan sampah, hampir sejauh satu kilometer.

"Kami telah menurunkan personel, armada truk dan alat berat untuk mengakut sampah saat nanti sudah diangkat ke darat sampahnya," jelas Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Achmad Taufik, Senin (15/11/2021).

Menurutnya, tumpukan sampah itu terjadi lantaran banjir rob yang kerap menggenangi wilayah tersebut.

Baca juga: Polisi Kesulitan Cari Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petinggi BUMN di Jalan Antasari

Sehingga, sampah dari hulu terbawa ke wilayah Dadap.

"Kalau airnya naik terus saat banjir rob datang, sampah dari hulu terus terdorong ke hilir. Nah Kali Prancis ini hilirnya," ucap Taufik.

Menurut Taufik Kali Prancis menjadi tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Dirinya pun sadar, penanganan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama dalam penanganannya.

"Namun kami menyadari, kalau saling menunggu persoalan sampah tidak akan kunjung selesai," kaya dia.

Sebelumnya, akibat terbawa arus saat hujan, aliran Kali Prancis di Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, dipenuhi lautan sampah.

Permukaan kali dipenuhi tumpukan sampah hampir sejauh satu kilometer bahkan sempat ada bangkai perahu mesin terseret.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved