Tina Toon Kritik Pedas Anies Baswedan: Sumur Resapan Dibilang Program Enggak Jelas, Dihapus Saja
Agustina Hermanto alias Tina Toon mengkritik keras Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait program sumur resapan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Justin misalnya. Ia meragukan efektivitas pembangunan sumur resapan sebagai solusi banjir di DKI Jakarta.
Baca juga: Bantah Pernyataan PSI, Wagub Ariza Pastikan Tak Pernah Hapus Anggaran Normalisasi Sungai
“Jangan sampai Pak Gubernur hanya cari pelarian infrastruktur penanganan banjir dengan cepat-cepat membangun sumur resapan sedangkan yang penting seperti normalisasi sungai, pembangunan waduk, saluran PHB, saluran drainase, dan tanggul progresnya lamban," katanya Senin (15/11/2021).
Ia menilai banjir tak akan teratasi bila mengandalkan kuantitas sumur resapan, sementara proyek-proyek penting penanggulangan banjir mandek dikerjakan.
Secara sistemik, lanjut Justin, sumur resapan disebutnya sangat tidak efektif lantaran hanya mengatasi genangan air saja.
“Ini dikarenakan tanah di kebanyakan titik di Jakarta kondisinya sudah jenuh, sehingga air tidak akan meresap, sehingga hanya akan efektif mengatasi genangan air saja, tapi bukan banjir yang disebabkan oleh luapan air sungai,” ungkapnya.
Ia pun menyarankan agar Pemprov DKI segera mengevaluasi titik pembangunan sumur resapan.
Sebab, keberadaannya dinilai kurang tepat seperti di trotoar.
“Lokasi pembangunannya juga harus dievaluasi, jangan karena kejar target angka jadi pembangunannya asal-asalan.
PSI akan minta penjelasan temuan-temuan ini, apalagi tahun depan Pemprov minta 361 Miliar lagi untuk bangun lebih banyak sumur resapan.” tandasnya.
Anggaran Dihapus
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah setuju bila anggaran untuk sumur resapan di tahun berikutnya dihapus.
Pembangunan sumur resapan guna mengendalikan banjir di Ibu Kota terus menimbulkan polemik di tengah masyarakat hingga dewan Kebon Sirih. Satu diantaranya dari Ida.
Pasalnya, Pemprov DKI menyiapkan anggaran sebesar Rp 411,43 miliar dari APBD DKI Jakarta 2021 untuk proyek sumur resapan dengan target 150.000 titik.
Namun, dalam penyusunan APBD DKI Tahun 2022, Pemprov DKI mengajukan anggaran sebesar Rp120 miliar atau turun dari tahun lalu.

"Anggaran untuk sumur resapan 2022 terakhir masih ada 120 miliar, berkurang jauh dibandingkan 2021 kan 400 sekian miliar. Mau dikurangi atau dihapus saya setuju saja," kata Ida kepada awak media, Selasa (16/11/2021).