Anggaran Program Sumur Resapan Terancam Dicoret, Wagub DKI: Efektivitasnya Cukup Baik Selama 2 Tahun

Pemprov DKI klaim pembangunan sumur resapan efektif dalam pengendalian banjir dalam dua tahun terakhir.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Wartakotalive.com
Kondisi pembangunan sumur resapan di Jalan Raden Said Soekanto, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis (11/11/2021) - Pemprov DKI klaim pembangunan sumur resapan efektif dalam pengendalian banjir dalam dua tahun terakhir. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI klaim pembangunan sumur resapan efektif dalam pengendalian banjir dalam dua tahun terakhir.

Hal ini diungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.

"Ya kan sudah dilihat, rasakan dua tahun ini. Efektivitas sumur resapan kan cukup baik. Kemudian juga dibuat olokan-olokan selain program gerebek lumpur, program pembuatan situ, embung, waduk, polder kemudian tanggul program lainnya normalisasi, naturalisasi semua kan dibuat," katanya kepada awak media, Rabu (17/11/2021).

Politisi senior Gerindra ini menyebut keberadaan sumur resapan di lokasi yang tepat membuat efektivitas ini terlihat.

Sumur resapan diklaim dirinya memiliki kontribusi mengurangi genangan ketika terjadi hujan ekstrem.

Baca juga: Program Sumur Resapan Terancam Dicoret, Wagub DKI Ingin Anak Buahnya Segera Bertemu DPRD

"Karena dibuat di tempat-tempat yang memang terjadi genangan-genangan ya apabila terjadi hujan yang ekstrim. Kita lihat dalam dua tahun ini kan terasa manfaat dari sumur resapan, namun demikian kami menghormati pendapat teman-teman di dewan. Nanti silakan dibahas didiskusikan di komisi terkait," ungkapnya.

"Namun kemudian perlu diketahui program sumur resapan ini program yang sudah dilaksanakan sebelum sebelumnya, bukan di zaman sekarang sekarang saja dan program ini sangat baik membantu mempercepat genangan air segera surut," tambahnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam acara pelantikan Ketua Pengurus Pusat ASBD Dewan Guru Al Azhar Seni Bela Diri (Moeslim Martial Arts) di Auditorium YPI Al Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu (6/11/2021)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam acara pelantikan Ketua Pengurus Pusat ASBD Dewan Guru Al Azhar Seni Bela Diri (Moeslim Martial Arts) di Auditorium YPI Al Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu (6/11/2021) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Kendati begitu, anggaran sumur resapan kembali diserahkannya kepada keputusan bersama setelah evaluasi dan diskusikan.

"Semua program-program memang di evaluasi di diskusikan bersama dengan DPRD direncanakan oleh dinas terkait SKPD terkait.

Kemudian dibahas bisa disetujui, bisa ditolak, bisa dikurangi , bisa ditambah.

Kami menghormati pendapat teman-teman di DPRD terkait usulan-usulan dari dinas," tandasnya.

Fraksi PDIP Kritisi Kehadiran Sumur Resapan

Agustina Hermanto alias Tina Toon mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait program sumur resapan.

Baca juga: Program Sumur Resapan Terancam Dicoret, Wagub DKI: Penting Segera Dibahas DPRD dan Dinas SDA DKI

Pasalnya, program tersebut dinilai tidak efektif mencegah banjir yang kerap terjadi saat musim hujan.

"Program-program yang tidak jelas seperti sumur resapan kami rekomendasikan untuk dihapus dan anggarannya dilimpahkan untuk normalisasi sungai," ucapnya saat rapat paripurna DPRD DKI, Selasa (16/11/2021).

Tina mengatakan, rekomendasi ini diberikan lantaran program normalisasi sungai mandek di masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.

Ia pun meminta agar anggaran sumur resapan itu dialihkan untuk meningkatkan alokasi untuk normalisasi sungai.

Sebagai informasi, Pemprov DKI mengusulkan anggaran sebesar Rp1,2 triliun untuk menjalankan program normalisasi atau restorasi sungai.

Sumur resapan Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2020).
Sumur resapan Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2020). (Diskominotik Jakarta Pusat)

"Walau terlambat karena selama 4 tahun terakhir Pemprov tidak melakukan sedikit pun normalisasi.

kami mendorong agar anggaran ini bisa ditingkatkan pada 2022," ujarnya.

Mantan penyanyi cilik ini pun mengingatkan Anies betapa pentingnya pengerjaan normalisasi sungai.

Dibandingkan program sumur resapan, ia menilai normalisasi sungai lebih efektif dalam mencegah bencana hidrometeorologi yang semakin sering terjadi imbas perubahan iklim global.

Baca juga: Dianggap Tak Efektif hingga Tercanam Dicoret dari APBD, Program Sumur Resapan Akan Dievaluasi

"Kita bisa rasakan bahwa banjir muncul lebih awal setiap tahunnya."

"Semakin mengancamnya banjir di Jakarta ini membuat kita harus semakin bekerja keras dalam memikirkan jalan keluar yang terbaik agar Ibu Kota bisa mengurangi dampak banjir yang kerap terjadi," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved