Cara Membuat CV untuk Pemula, Ini Kalimat yang Tak Boleh Diucapkan saat Wawancara Kerja
Berikut ini cara membuat CV untuk pemula dan belum punya pengalaman kerja, cocok bagi kamu fresh graduate.
Walaupun terdengar sepele, nyatanya hal ini sangat penting. Para HRD biasanya tidak memiliki waktu yang luang untuk mendownload file cv yang terlalu besar.
Oleh karena itu dengan merubahnya kedalam format PDF, maka Anda bisa memperkecil ukuran file dan membantu recruiter sehingga file Anda bisa cepat diunduh dan dibaca.
Kalimat yang Tak Boleh Diucapkan Saat Wawancara Kerja
Dilansir Kompas.com, berikut ada beberapa kalimat yang seharusnya tak boleh diucapkan saat wawancara kerja menurut para ahli karir.
“Saya melakukan semuanya”
Tidak memberikan kredit di tempat yang seharusnya bisa menjadi tanda bahaya bagi perekrut.
“Alasan mengapa orang memainkan peran mereka sendiri adalah karena mereka mencoba menjual diri sendiri dalam wawancara."
"Tetapi ada cara untuk menjual diri sendiri sambil tetap rendah hati dan adil,” kata Jocelyn S. Lai, kepala global akuisisi bakat di Duolingo.
Lagipula, jika mencoba untuk mengambil semua kredit, perekrut mudah menguaknya.
Lai mengaku pernah “menangkap basah” orang-orang semacam ini melalui pemeriksaan referensi.
Atau, bisa pula lewat penyelidikan berupa pertanyaan wawancara lanjutan, seperti “Apa peran spesifik Anda dalam proyek yang tidak dapat diklaim oleh orang lain?”
“Kami ingin orang-orang yang tahu bagaimana berkolaborasi dan memberikan penghargaan di tempat yang tepat, terutama jika dia melamar menjadi pemimpin atau manajer,” ujar Lai.
Kendati demikian, kita juga tidak boleh merendahkan diri. Sebab, calon pekerja yang hanya menggunakan pernyataan “kami” saat menjelaskan pekerjaan dapat membuat perekrut mengangkap dia tak berkontribusi.
“Saya hanya membutuhkan pekerjaan"
Banyak orang mencari pekerjaan untuk tujuan keuangan dan stabilitas, namun, menceritakan hal ini kepada perekrut akan membuat kita tertarik pada jenis pekerjaan apa pun, bukan peran spesifik yang dilamar.
“Tidak hanya keputusasaan yang terlihat, perekrut pun mungkin menganggap kandidat tidak memiliki minat yang tulus pada perusahaan dan posisinya,” kata ahli strategi karir dan penulis resume, Tammeca Riley.
“Perusahaan seperti apakah ini? Lalu, bagaimana posisi yang saya lamar?”
Saat mencari pekerjaan, mungkin kita memiliki banyak pertanyaan untuk memperbesar peluang diterima.
Namun, penting untuk mengecek background perusahaan dengan baik.
Mengajukan pertanyaan dasar tentang perusahaan dan deskripsi pekerjaan yang dapat dengan mudah diteliti sebelumnya menunjukkan kurangnya persiapan yang dapat menjadi hambatan besar bagi manajer perekrutan.
Ana Laura Falcon, ahli strategi karir dengan pengalaman akuisisi bakat, mengaku sering menemukan kandidat yang tidak ingat pekerjaan atau jabatan apa yang mereka lamar, dan mengajukan pertanyaan seperti "Perusahaan apa ini?"
Menurut Falcon, selain menunjukkan kurangnya niat dalam posisi tersebut, itu menunjukkan bahwa kita tidak benar-benar tahu apa yang kita cari.
“Saya akan keluar dari topik dan mengatakan pendapat pribadi saya…”
Saat menemukan pertanyaan open-ended, terkadang kita mulai berbicara tentang seluruh hidup dan perjalanan pribadi.
Namun, ini bisa menjadi kesalahan jika tidak relevan dengan pekerjaan yang kita inginkan.
Misalnya, ambil pertanyaan wawancara kerja "Di mana Anda melihat diri Anda dalam lima tahun?" kata Sarah Johnston, salah satu pendiri Job Search Journey.
“Sebagai mantan perekrut perusahaan, saya telah melihat pencari kerja salah langkah di sini dengan memberikan jawaban yang tidak ada hubungannya dengan peran yang mereka wawancarai,” kata dia.
“Pencari kerja biasa berbagi bahwa mereka ingin membuka restoran mereka sendiri, kembali ke sekolah atau mencalonkan diri untuk jabatan politik,” tambah dia.
Dengan kata lain, pertahankan jawaban dengan pekerjaan yang ada.
“Ketika kandidat memberikan informasi pribadi yang tidak relevan dengan pekerjaan atau kualifikasi mereka, itu tidak memberi mereka kesempatan untuk benar-benar membuktikan kualifikasi mereka,” kata Falcon.
“Saya benci atasan lama saya”
Selama wawancara kerja, kandidat harus membangun hubungan baik dengan perekrut.
Namun perlu diingat, mereka bukan teman atau terapis kita, dan tengah mengevaluasi kita untuk suatu pekerjaan.
Ambil pertanyaan wawancara populer "Mengapa Anda mencari perubahan pekerjaan?"
Nah, meski kita sebenarnya mencari pekerjaan untuk menghindari budaya kerja yang beracun atau bos yang tidak masuk akal, jangan terlalu jujur dengan jawaban kita.
Lai mengatakan salah satu alasan mengapa hal ini sering terjadi adalah karena banyak dari kandidat ini tidak memiliki saluran untuk menyampaikan keluhan mereka.
Lalu, jika ada perekrut yang memiliki hubungan kuat dengan kita, tak jarang perekrut “hampir” menjadi terapis bagi mereka.
“Ada oversharing yang terjadi karena mereka merasa sangat nyaman. Tapi ingat, ini masih dalam ruang lingkup professional,” ujar Lai.
Lalu yang terpenting, menjelek-jelekkan atasan sebelumnya dapat mengalihkan topik terpenting. Wawancara itu seharusnya tentang kita, bukan mantan atasan atau rekan kerja kita.