Rumah Mau Digusur untuk Proyek Tol di Kemayoran, Warga Bingung Tinggal di Mana: Namanya Enggak Mampu

Nasib warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat yang akan terkena dampak penggusuran belum tahu akan pindah ke mana.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Titiek, warga Kebon Kosong Kemayoran Jakarta Pusat saat ditemui di depan warungnya pada Rabu (17/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Nasib warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat yang akan terkena dampak penggusuran belum tahu akan pindah ke mana.

Nasib hidup mereka setelah digusur belum jelas.

Salah satunya, Sartini, warga di RT 010 RW 009 Kebon Kosong mengaku belum tahu akan pindah ke mana.

Sebenarnya, ia tidak ingin rumahnya yang sekaligus dijadikan warung makan itu digusur pemerintah.

Namun, ibu anak tiga itu hanya bisa pasrah menerima keadaan.

Baca juga: Aksi Nekat Pria Bertopi Terobos Jalan Tol dari Cikupa Menuju Karawang, Santai Lewati Penjagaan PJR

"Gimana lagi? Emang dari pemerintah seperti itu. Kita mau apa?" kata Sartini pasrah saat ditanyai TribunJakarta.com pada Rabu (17/11/2021).

Memang, ia mengakui tanah yang ditinggalinya selama 18 tahun itu bukan miliknya.

Lokasi yang rencananya akan digusur untuk pembangunan tol Semanan - Sunter di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (17/11/2021).
Lokasi yang rencananya akan digusur untuk pembangunan tol Semanan - Sunter di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (17/11/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Namun, Sartini berharap pemerintah bisa memberikan penggantian uang bagi warga yang terdampak penggusuran.

"Pinginnya sih dapat penggantian yang layak," tambah warga Cilacap itu.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Titiek.

Baca juga: Rencana Pembangunan Tol Semanan-Sunter, Ratusan Rumah di Kemayoran Terancam Digusur

Warga Tegal yang sudah menetap di tanah itu selama 12 tahun juga mengaku masih bingung akan tinggal di mana pascapenggusuran nantinya.

Ia juga mengaku pasrah dengan rencana pemerintah yang akan menggusur rumahnya.

"Ya kita namanya warga enggak mampu.

Saya berharap diberikan tempat yang layak. Anak masih sekolah," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved