Rumah Mau Digusur untuk Proyek Tol di Kemayoran, Warga Bingung Tinggal di Mana: Namanya Enggak Mampu
Nasib warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat yang akan terkena dampak penggusuran belum tahu akan pindah ke mana.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Nasib warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat yang akan terkena dampak penggusuran belum tahu akan pindah ke mana.
Nasib hidup mereka setelah digusur belum jelas.
Salah satunya, Sartini, warga di RT 010 RW 009 Kebon Kosong mengaku belum tahu akan pindah ke mana.
Sebenarnya, ia tidak ingin rumahnya yang sekaligus dijadikan warung makan itu digusur pemerintah.
Namun, ibu anak tiga itu hanya bisa pasrah menerima keadaan.
Baca juga: Aksi Nekat Pria Bertopi Terobos Jalan Tol dari Cikupa Menuju Karawang, Santai Lewati Penjagaan PJR
"Gimana lagi? Emang dari pemerintah seperti itu. Kita mau apa?" kata Sartini pasrah saat ditanyai TribunJakarta.com pada Rabu (17/11/2021).
Memang, ia mengakui tanah yang ditinggalinya selama 18 tahun itu bukan miliknya.

Namun, Sartini berharap pemerintah bisa memberikan penggantian uang bagi warga yang terdampak penggusuran.
"Pinginnya sih dapat penggantian yang layak," tambah warga Cilacap itu.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Titiek.
Baca juga: Rencana Pembangunan Tol Semanan-Sunter, Ratusan Rumah di Kemayoran Terancam Digusur
Warga Tegal yang sudah menetap di tanah itu selama 12 tahun juga mengaku masih bingung akan tinggal di mana pascapenggusuran nantinya.
Ia juga mengaku pasrah dengan rencana pemerintah yang akan menggusur rumahnya.
"Ya kita namanya warga enggak mampu.
Saya berharap diberikan tempat yang layak. Anak masih sekolah," pungkasnya.
Sebelumnya, ratusan rumah di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat akan digusur untuk proyek pembangunan Tol Semanan - Sunter.

Pembangunan tol sepanjang 22 kilometer itu rencananya akan dimulai pada Januari 2022 mendatang.
Pembuat Komitmen Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Hartono mengatakan ratusan rumah, sekolah dan panti akan terkena dampak pembangunan.
"Kalau rumah kurang lebih ada 200 rumah yang akan digusur.
Kemudian 2 sekolah negeri dan satu panti," ujarnya pada Selasa (16/11/2021).
Ratusan rumah yang akan digusur berada di Kelurahan Serdang dan Kebon Kosong.
Baca juga: Gagal Nyalip, Kendaraan Ringsek di KM 20 Tol Jakarta-Cikampek: 9 Penumpang Selamat
Sementara itu, dua sekolah dan panti akan dibangun ulang di tempat yang sudah ditentukan pemerintah.
"Agar tidak mengganggu belajar mengajar.
Dipastikan kalau sekolah dibangun dulu baru akan digusur.
Begitu juga dengan panti," tambahnya.
Sedangkan untuk warga yang akan digusur, Hartono enggan memberikan keterangan secara jelas.