Pilu Diusir Menantu Buat Nenek Aisyah Kelaparan di Pinggir Jalan, Kini Dirawat di Pesantren
Nenek Aisyah Lubis, warga Rokan Hulu mengalami nasib pilu ditelantarkan menantunya. Ia kini dirawat di pesantren.
TRIBUNJAKARTA.COM - Nenek Aisyah Lubis, warga Rokan Hulu mengalami nasib pilu ditelantarkan menantunya.
Ia juga menerima kekerasan dari anak serta menantunya.
Nenek Aisyah Lubis ditemukan di pinggir jalan dalam keadaan lumpuh dan kelaparan.
Pasalnya, ia diusir oleh anak dan menantunya.
Nenek Aisyah pun kini dirawat Ustaz Andy Sidomulyo, pemilik Pesantren Quranic Healing Indonesia di Dusun Bukit Raya Lintam Desa Pematang Berangan Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu.
Baca juga: Kesal Minta Duit Tak Diberi, Asmara Terlarang Kakek Nenek di Tangerang Berakhir Bakar Rumah
Sudah enam bulan lamanya Nenek Aisyah dirawat Ustaz Andy.
"Enam bulan yang lalu kami Ketemu nenek ini di pinggir jalan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan ,lumpuh dan kelaparan, lokasinya di Dalu-dalu Rohul," ujar Andy Sidomulyo.

Dari cerita si nenek dirinya diusir oleh menantunya diantarkan ke satu tempat dan tidak dijemput lagi.
Hingga akhirnya bertemu dengannya dan dibawa dan dirawat di pondok pesantren.
Baca juga: Kakek-Nenek Kumpul Kebo di Tangerang Cekcok Soal Duit Berujung Bakar Rumah
Nenek tersebut juga bercerita kakinya di bagian lutut sebelah kanan mengalami patah tulang karena dipukul dengan balok oleh menantunya.
"Sebelumnya sudah kita buat vidio agar keluarganya menemukannnya, tapi sampai vidio ini dibuat keluarganya memang tidak peduli sama nenek ini ,padahal mereka tau,"ujar Andy Sidomulyo.
Peristiwa Serupa
Nenek Fatimah Terlantar di Jalan Palembang

Seorang nenek bernama Fatimah (76) mengaku berasal dari Kuningan Jawa Barat ditemukan terlantar di Jalan Kapten Marzuki Palembang.
Kini Fatimah tinggal sementara di rumah Rahmat Agus Partono, orang yang pertama kali menemukan keberadaannya di Kota Palembang.
"Sejak kemarin sudah berada di rumah saya," ujar Rahmat saat dihubungi, Selasa (2/10/2021).
Baca juga: Kisah di Balik Nenek Hamiyeh Pilih Tidur di Lemari Sempit Setelah Suami Meninggal 7 Tahun Lalu
Sebelumnya, Rahmat bertemu dengan nenek Fatimah ketika dirinya sedang makan di sebuah rumah makan di Jalan Kapten Marzuki Belakang Gedung Kodam II Sriwijaya, Senin (1/10/2021).
Saat bersamaan, nenek Fatimah datang untuk memesan secangkir kopi di rumah makan tersebut.
Namun penampilan perempuan paruh baya itu menarik perhatian Rahmat yang sedang makan siang.
"Saya lihat ibu itu pakai tas besar, terus logat bicaranya bahasa Sunda. Jadi saya tanya ibu dari mana, dijawabnya dari Kuningan (Jawa Barat)," ungkapnya.
Berdasarkan pengakuan yang Rahmat dengar, nenek Fatimah bisa sampai ke Palembang setelah dijemput oleh menantu laki-laki dan cucunya.
Percakapan itu kemudian berlanjut dengan dugaan bahwa nenek Fatimah telah sengaja ditinggal begitu saja oleh keluarganya.
Baca juga: Nasib Nahas Balita di Surabaya dari Bayi Diurus Nenek, Kini Tewas di Tangan Ibunya Gara-gara BAB
Diduga ada persoalan keluarga yang mendasari tindakan tersebut.
"Dugaan itu muncul dari pengakuan nenek Fatimah sendiri. Nenek Fatimah diduga ditinggal oleh keluarganya," ujar dia.
"Memang dari pengakuan nenek Fatimah, anaknya itu tinggal cuma berjarak 1 KM dari Kodam. Tapi sudah dicari, tapi tidak ada hasil," ungkapnya.
Merasa iba, Rahmat akhirnya membawa nenek Fatimah untuk menginap di kediamannya.
"Kemarin saya langsung hubungi istri. Suruh jemput nenek itu pakai taksi online terus jemput ke rumah. Sampai hari ini beliau masih di rumah saya," ujarnya.
Viral Nenek Pilih Tidur di Lemari Warung Kopi

Viral seorang nenek memilih tidur di sebuah lemari di warung kopi.
Ternyata nenek tersebut tak hidup sebatang kara.
Nenek tersebut diketahui bernama Hamiyeh (70), warga Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: Dari Bayi Dititipkan ke Nenek, Hidup Balita di Surabaya Berakhir Seusai Diambil Kembali Ibu Kandung
Warung kopi milik Hamiyeh itu sudah buka selama 40 tahun.
Viralnya kisah nenek Hamiyeh membuat Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya turun tangan.
Dinsos pun sudah mengevakuasi dan menangani nenek tersebut untuk diperiksa kondisi kesehatannya.
Pihak Dinsos mengatakan, bahwa nenek tersebut tidak sebatang kara seperti narasi yang diberitakan sebelumnya.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Kota Surabaya, M Fikser.
"Jadi ceritanya viral di media sosial yang menyebut nenek itu sebatang kara, padahal tidak, dia punya keluarga."
"Kamis kemarin kami bawa nenek itu ke Liponsos, kami periksa dan dirawat."
"Ternyata hari Sabtu keluarganya datang mengambil, kami beritahu keluarganya karena menjadi perhatian. Kami ada surat pernyataan bahwa nenek itu akan dirawat dengan baik," kata Fikser, Senin (15/11/2021), dilansir Tribun Jatim.
Fikser menjelaskan, warung yang ditempati nenek tersebut merupakan usaha keluarga.
Dalam kesehariannya, ia menjaga warung tersebut.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, nenek tersebut tidak tidur di lemari yang sempit.
"Keluarganya juga menjemputnya pulang, tapi karena di media sudah viral seperti itu, tanpa menelusuri kebenarannya apakah benar tidak punya keluarga, sehingga menjadi perhatian publik," paparnya.
Sementara itu, diberitakan Kompas.com sebelumnya, Hamiyeh mengaku tidur di dalam lemari.
"Saya tidur di dalam lemari ini, ini saya minta tolong dibuatkan sama tukang dan bayar Rp 300.000 karena kalau tidur di luar saya takut," katanya saat ditemui oleh Kompas.com, Rabu (10/11/2021).
Lemari kayu tersebut hanya berukuran 75 cm x 100 cm.
Saat tidur, Hamiyeh harus menekuk kakinya atau mengatahkannya ke bagian pojok atas.
Namun, saat pagi hari terbangun, badannya terasa pegal karena posisi tidur yang menekuk kaki.
Dikatakannya, ia mulai tidur di lemari sejak suaminya meninggal tujuh tahun yang lalu.
Dia lebih memilih tidur di lemari dibandingkan pulang ke tempat kontrakan keluarga di Jalan Kaliasin.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Nenek Tidur di Lemari Sempit di Warung Kopi, Ternyata Tak Hidup Sendiri, Masih Punya Keluarga, dan di TribunSumsel.com dengan judul Nenek Ngaku Asal Kuningan Jabar Ditemukan Terlantar di Palembang, Diduga Sengaja Ditinggal Anak, dan di TribunPekanbaru.com dengan judul Kisah Nenek Aisyah Ditemukan di Pinggir Jalan di Rohul, Mengaku Dibuang Anak dan Menantu,