MUI DKI Mau Bentuk Cyber Army, Pengamat: Tak Perlu Campuri Urusan Anies
Rencana MUI DKI membentuk pasukan siber atau cyber army untuk melindungi Gubernur Anies Baswedan dari serangan buzzer menjadi sorotan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI membentuk pasukan siber atau cyber army untuk melindungi Gubernur Anies Baswedan dari serangan buzzer menjadi sorotan.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin pun mengingatkan MUI DKI Jakarta untuk tidak perlu ikut-ikutan membela Anies.
Terlebih, MUI merupakan lembaga keagamaan, bukan sebuah organisasi politik.
"MUI DKI Jakarta tidak usah ikut campur urusan Anies, nanti bisa dituduh bermain politis," ucapnya, Senin (22/11/2021).
"Tak bagus MUI DKI cawe-cawe soal Anies yang diserang buzzer," sambungnya.
Sebagai seorang kepala daerah, Ujang menilai, Anies seharusnya memiliki tim sendiri yang bisa melawan para buzzer.
Baca juga: Menginap di Hotel, Mahasiswi Rugi Sepeda Motor dan Ditinggal Kabur Teman Kencan
Sebab, para buzzer itu acap kali mencari-cari kesalahan dari kebijakan yang dibuat Anies selama memimpin Jakarta.
"Bukan MUI yang mestinya buat cyber army, tali tim Anies sendiri. MUI tidak perlu membela-bela Anies, biar yang bela Anies pasukannya sendiri," ujarnya saat dihubungi.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta akan membentuk tim siber atau cyber army untuk melawan buzzer yang kerap menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Wagub Persilakan MUI DKI Jakarta Bentuk Tim Cyber Army Lawan Buzzer Penyerang Anies
Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar berharap, tim ini mampu melawan buzzer yang acap kali menyudutkan Anies dengan menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Padahal di sisi lain, Munahar menilai Gubernur Anies sudah bekerja keras demi kepentingan masyarakat Jakarta.
Jika ada buzzer yang menyerang sosok Anies, nantinya tim khusus ini akan mengangkat keberhasilan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," ucapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (20/11/2021).
Baca juga: Bentuk Cyber Army untuk Bela Anies dari Buzzer, MUI DKI: Beliau Masuk 21 Pahlawan Dunia
Tak hanya untuk membela Anies, tim siber ini nantinya juga akan dikerahkan bila ada buzzer yang menyerang para ulama.
"MUI tidak usah takut untuk katakan yang Haq itu Haq. Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al-Quran dan As-Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya," ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, Pemprov DKI mengalokasikan anggaran Rp10 miliar untuk MUI DKI.
Baca juga: Aktivitas Buzzer Dinyatakan Haram, Begini Penjelasan Hukumnya Oleh MUI
Angka ini jauh lebih besar dibandingkan organisasi Islam lainnya, seperti Nahdlatul Ulama (NU) yang mendapat Rp5 miliar dan Muhammadiyah Rp4 miliar.
Dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap alasan Pemprov mengalokasikan anggaran lebih besar untuk MUI.
"MUI adalah induk ormas Islam yang membawahi dan menaungi banyak sekali ormas Islam di DKI Jakarta," ucapnya, Sabtu (6/11/2021) lalu.
Ariza menyebut, perbedaan mencolok pemberian dana hibah ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 lalu.
"Terkait dana hibah semua dana hibahnya ini disesuaikan dengan kemampuan daripada Pemprov DKI," ujarnya.
Untuk itu, Pemprov DKI melakukan penyesuain anggaran sesuai skala prioritas dan MUI mendapat porsi lebih banyak.
"APBD kita terkoreksi, terkontraksi cukup tinggi dan MUI memang lebih tinggi dana hibahnya daripada NU dan Muhammadiyah," kata Ariza.
Sebelumnya Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar menuturkan tim saber atau cyber army diharapkan mampu melawan buzzer yang menyudutkan Ulama dan Gubernur Anies Baswedan.
Alasannya Anies dianggap sudah bekerja keras demi kepentingan masyarakat Jakarta, tapi hingga kini ada pihak yang menyudutkan dengan menyebar berbagai informasi di Internet.
Baca juga: Tak Terima OK Oce ala Jakpreneur Disebut Program Lucu-lucuan, Wagub Ahmad Riza Bela Anies
"Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," kata Munahar dalam keterangan tertulisnya.
Tim cyber army ini bertugas untuk melawan konten yang menyerang Ulama dan Anies, caranya dengan mengangkat informasi terkait keberhasilan dicapai melalui internet dan media sosial.
"MUI tidak usah takut untuk katakan yang Haq itu Haq. Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al-Quran dan As-Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya," ujarnya.