Cerita Kriminal
Terungkap, Pencurian Besi Proyek Kereta Cepat senilai Rp 1 M di Cipinang Didalangi Bekas Pegawai
"Dia mengkoordinasikan dengan pelaku. Yang jelas, dia yang tau akses terus lokasi, barang disimpan di mana," ungkap Iptu Mochamad Zen.
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Penyidikan kasus pencurian besi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur terus berlanjut.
Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen mengatakan dari penyidikan paling anyar diketahui ada bekas pekerja proyek yang terlibat dalam komplotan pencurian besi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini.
Tersangka tersebut berinisial SU (24), satu dari enam pelaku yang sudah diringkus jajaran Unit Reskrim Polsek Makasar selain SA (25), AR (30), MLR (24), DY (46), dan A dan ditahan.
"SU ini mantan cleaning service. Dia yang tahu akses ke dalam. Saat pencurian itu dia ikut termasuk di situ," kata Zen saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (23/11/2021).
Dari hasil penyidikan, SU diketahui memandu tersangka lain karena memahami situasi di area kerja proyek garapan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tersebut.
Baca juga: Komplotan Pencuri Besi Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Ditangkap, Kerugian Capai Rp 1 Miliar
Baca juga: Polisi Tangkap Satu Maling Besi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Sempat Buron
Hal ini yang membuat para pelaku bisa membobol area proyek dan mencuri besi selama bulan Juli hingga Oktober 2021, total sebanyak 111.081 kilogram besi proyek sudah dicuri.
"Dia mengkoordinasikan dengan pelaku. Yang jelas, dia yang tau akses terus lokasi, barang disimpan di mana," ungkap Iptu Mochamad Zen.
"Dia tahu posisi barang (besi), otomatis dia bantu angkat juga," sambungnya.
Zen menuturkan keuntungan besi proyek curang dijual ke penadah itu dibagi rata para yang pelaku berjumlah 11 orang, SU sendiri mendapat bagian dari pelaku berinisial AR.
Baca juga: Awal Mula Bentrok Ormas di Tangerang Makan Korban Luka, PP dan FBR Rebutan Lahan Parkir
Namun belum diketahui pasti apa jatah yang diterima SU sama dengan pelaku lain, hingga kini penyidik Unit Reskrim Polsek Makasar masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Belum tahu dapat berapa, mungkin pembagian rata. Tergantung hasilnya yang di dapat," tuturnya.
Penyidik Unit Reskrim Polsek Makasar juga masih memburu lima pelaku lain anggota komplotan, dan seorang penadah yang selama ini membeli besi proyek hasil curian para pelaku.

Para pelaku kabur setelah aksinya mencuri pada 30 Oktober 2021 tepergok dua petugas keamanan PT Wika, serta warga sehingga kabur meninggalkan mobil bak berisikan besi curian.
Total kerugian sementara diderita PT KCIC akibat pencurian besi proyek ini berkisar Rp 1 Miliar, jumlah ini disebut belum final karena masih menunggu inventarisasi dilakukan PT KCIC.