Polisi Tetapkan 15 Anggota Pemuda Pancasila Jadi Tersangka Buntut Demo Ricuh di Depan DPR
Polda Metro Jaya menangkap 15 anggota ormas PP seusai demo yang berakhir ricuh di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/11/2021).
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polda Metro Jaya menangkap 15 anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) seusai demo yang berakhir ricuh di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/11/2021).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan, 15 orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kita mengamankan sebanyak 15 orang tersangka. Mereka ini sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Zulpan kepada wartawan.
Zulpan mengungkapkan, 15 anggota ormas PP itu diduga membawa senjata tajam dan menyerang petugas kepolisian yaitu Kabag Bin Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Karosekali.
Bahkan, AKBP Karosekali mengalami luka serius hingga harus menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati.
"Mereka semuanya membawa senjata tajam. Ada 1 anggota Polda Metro atas nama AKBP Karosekali jabatannya Kabag Binops Ditlantas Polda Metro itu dilakukan pemukulan oleh oknum ormas PP yang ikut dalam demo tadi," ujar Zulpan.
Baca juga: Berujung Ricuh, Massa Ormas yang Berdemo di Depan DPR Keroyok Perwira Polisi
Ia pun menyayangkan unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut. Terlebih ada anggota Polri yang diserang oleh demonstran.
"Kita dalam hal ini sangat menyayangkan sekali apa yang telah terjadi bahwa dalam kegiatan demo tadi terjadi kegiatan penyerangan terhadap petugas," tutur Zulpan.
Massa Ormas yang Berdemo di Depan DPR Keroyok Perwira Polisi

Aksi massa sebuah oganisasi masyarakat yang berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, berujung ricuh.
Aksi massa itu berlangsung pada Kamis (25/11/2021).
Seorang perwira polisi dikabarkan mengalami luka-luka dikeroyok massa ormas.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi meminta pimpinan massa itu untuk bertanggung jawab.
"Saya minta koordinator kegiatan ini segera menyerahkan diri," ujar Hengki di atas mobil komando kepada massa ormas di Senayan pada Kamis (25/11/2021).
Baca juga: Cegah Bentrok di Kembangan dan Ciledug Merembet, Polisi Kumpulkan Empat Ormas di Jagakarsa
"Jangan aksi rekan-rekan dinodai dengan kegiatan yang justru melawan hukum," ia menegaskan.
Hengki menyayangkan pengeroyokan massa ormas kepada salah satu perwiranya.
Padahal, polisi tidak menghalangi massa ormas untuk berdemonstrasi.
"Kami yang layani rekan-rekan, mengamankan, justru dipukuli, dikeroyok. Pemimpin kami luka," tegasnya.
Oleh karena itu, Hengki memperingatkan keras agar pelaku segera menyerahkan diri.
"Saya minta tadi saksi yang melihat, menyerahkan (pelaku). Hukum harus ditegakkan," ucapnya.
Hengki mengaku miris dengan unjuk rasa yang berujung terlukanya perwira polisi.
Ia meminta agar pelaku menyerahkan diri. Bila tidak, polisi akan mengejarnya.
"Saya bersahabat dengan ketua ormas Jakarta Pusat. Tapi anggota saya malah dianiaya rekan-rekan."
"Saya minta diserahkan atau kami kejar. Sekian terimakasih," ia menegaskan.
Sosok Polisi Terluka Pangkat AKBP
Dari informasi yang didapat, polisi yang terluka karena dianiaya ormas terluka di kepala.
Dia adalah Kepala Bagian Operasi (KBO) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karoselasi.
Ia mengalami luka bacok di kepala terkena sabetan senjata tajam.
"Ada anggota polantas Polda Metro Jaya yang kena sajam. Jadi petugas diserang di kepala bagian belakang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan.
"Sekarang alami luka robek dan pendarahan yang cukup besar," ia menambahkan.
Menurut Zulpan, pengeroyokan terhadap Karosekali saat kerumunan massa mencoba merangsek masuk area gedung DPR/MPR RI.
Karosekali dan petugas kepolisian yang bertugas saat itu kewalahan saat berupaya menahan massa aksi.
Mereka berupaya menjebol pagar Gedung DPR RI namun dicegah petugas kepolisian.
"Mereka coba maksa masuk ke dalam tentunya di sini gedung dewan ada etika."
"Dalam rangka penyampaian akomodasi, tentunya akan diakomodir jadi enggak bisa langsung semau-maunya," ungkap Zulpan.
Saat ini Karosekali dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mendapat perawat medis.
Ia langsung mendapat perawatan intensif karena lukanya cukup serius.
"Dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Dia anggota senior pangkat Pamen, AKBP pangkatnya, semestinya pelaku demo enggak perlu lakukan tindakan seperti itu," ucap dia.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo telah di lokasi untuk menjenguk Karoselasi yang dirawat di ICU.