Cerita Kriminal
Tepat 100 Hari Kasus Subang, Menanti Pengungkapan Kematian Ibu dan Anak yang Masih Misteri
Hari ini, Jumat (26/11/2021) tepat 100 hari sudah kasus kematian ibu dan anak di Subang, Jawa Barat berlalu.
Hari Jumat (26/11/2021) ini, kasus Subang memasuki hari ke-100.
Polda Jabar, yang kini mengambil alih penanganan kasus Subang, berupaya keras mengungkap pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang ini.
Pada pemeriksaan sebelumnya, Yosef dan Danu ditanya terkait rokok.
"Pada BAP kali ini juga, pihak penyidik menanyakan terkait asbak rokok yang berada di rumah bahkan kucing yang dimiliki allmarhumah itu juga ditanyakan pihak penyidik dalam BAP ini kepada Pak Yosef," ucap Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef, di Polres Subang, Selasa (9/11/2021).

Terkait asbak, Rohman menerangkan bahwa sebelum kasus perampasan nyawa Amalia dan Tuti itu terjadi pada 18 Agustus 2021, kliennya sudah berhenti merokok.
"Pak Yosef punya dua asbak rokok. Tapi itu buat tamu karena Pak Yosef sudah tidak merokok sejak sebelum kejadian," kata Rohman Hidayat.
Penyidik juga menanyakan soal karakter Yoris yang temperamental dan pernah menjalani ruqyah.
"Fokus pertanyaan BAP kali ini yang pertama adalah bahwa Yoris pernah diruqyah itu kurang lebih di tahun 2018," ucap Rohman Hidayat di Polres Subang, Selasa (9/11/2021).
Tanggapan Danu ditanya soal rokok
Soal DNA di rokok, Danu mengaku memang pernah merokok di lokasi perampasan nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Baca juga: Update Kasus Subang; Sebelum Meninggal, Amalia Anak Tuti Sempat Tulis Status Sindiran, Ini Isinya
"Kan hujan dulu, sudah lihat polisi ke dalam Danu ngerokok, setelah selesai buang di samping," kata Danu.
Soal sidik jari di mobil, Danu mengaku sempat diajak oleh polisi.
"Disuruh sama polisi, sama polisi ikut. Danu juga tadinya gak mau ikut, jadi ikut aja, nurut," kata Danu.
Ketika itu, menurutnya, semua polisi menggunakan sarung tangan, sedangkan Danu tidak.
"Polisi pakai sarung tangan, cuma Danu tidak," katanya.
