Tangerang Raya Kerap Jadi Arena Tawuran Antarpelajar, Ada Korban Sampai Meninggal Dunia
Tangerang Raya menjadi arena favorit para pelajar untuk melakukan tawuran menggunakan senjata tajam. Bahkan, ada korban sampai meninggal dunia.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Tangerang Raya menjadi arena favorit para pelajar untuk melakukan tawuran menggunakan senjata tajam.
Wilayah tersebut adalah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan.
Aksi pertama yang dirangkum TribunJakarta.com berada di Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Aksi tawuran merajalela dan menelan dua orang korban diwilayah tersebut
"Marak aksi gangster, oleh sebab itu diharapkan aparat cepat bertindak," ungkap S warga Sepatan, Sabtu (27/11/2021).
Baca juga: Terekam Bawa Parang, Tawuran Pelajar Terjadi Lagi di Graha Raya Tangerang
Aksi gangster itu, sambung S, telah menelan dua orang korban. Mereka beroperasi di malam hari.
"Warga sudah sangat resah terutama yang memiliki anak laki-laki," sambungnya.

Kasubaghumas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim membantahnya.
Dia mengatakan, pada Selasa dini hari ini memang terdapat korban MAS berusia 17 tahun.
Korban adalah warga Kampung Pisangan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
MAS mengalami luka berat akibat aksi pengeroyokan dan sabetan senjata tajam.
"Korban bukan karena gangster, tetapi aksi tawuran sekumpulan pemuda di Jembatan Tanah Merah, Desa Tanah Merah, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang," jelas Rachim.
Baca juga: Cegah Tawuran hingga Begal, Polres Jaksel Gelar Operasi Senjata Tajam Berskala Besar
Korban alami luka robek di paha kiri diduga akibat senjata tajam.
Saat ini MAS mash dalam perawatan di RSU Kabupaten Tangerang.
"Polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor yang digunakan korban merk Honda Beat B 3751 CJG," imbuhnya.

Pada malam sebelumnya terdapat korban inisial MA berusia 16 tahun tewas dipinggir Jalan Raya Ahmad Yani, Kampung Sarakan, RT 003/003, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
"Bersama korban yang tewas itu polisi menemukan satu unit sepeda motor Honda Beat A 3734 YI dan satu buah stik golp yang sudah patah gagangnya," ujar Rachim.
Kemudian, tawuran antar pelajar menggunakan senjata tajam terjadi lagi di dekat Graha Raya, Kota Tangerang pada Jumat (26/11/2021) petang.
Aksi tawuran tersebut terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial Instagram @viral_ciledug
Dalam unggahan tersebut disebut bahwa kejadian itu terjadi di Jalan KH Hasyim Ashari, Pinang.
Dalam unggahan itu, si perekam video tampak melintas di antara pelajar yang saling mengancam lawannya.
Perekam video mengimbau agar pengendara kendaraan berhati-hati saat melintas di kawasan tersebut.
Baca juga: Tawuran Maut Tewaskan Seorang Pemuda di Penjaringan Dipicu Cekcok saat Live Instagram
Sebab, saat itu tawuran antar-pelajar masih berlangsung dan terekam ada satu pelajar berjalan di tengah jalan membawa sebuah parang.
"Terjadi insiden tawuran antar pelajar di depan gerbang graha raya regency. Harap berhati-hati bagi yang melintas di daerah graha raya regency karena tawuran masih berlangsung," tulis si perekam video dalam unggahannya.
Saat ada seorang yang diduga pelajar tengah membawa sebuah pramg, perekam sontak menyuruh pengendara motor yang dia tumpangi agar berhati-hati.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Pinang Iptu Tapril membenarkan adanya tawuran antar-pelajar di wilayah tersebut.
Menurut dia, tawuran berlangsung hanya sebentar.
"Cuma sebentar karena langsung dibubarin warga setempat," tutur Tapril, Sabtu (27/11/2021).
Menurut dia, tawuran sudah berakhir saat polisi menyambangi lokasi tersebut.
Tapril juga mengklaim tak ada korban dalam aksi tawuran itu.
"Enggak ada korban," ucap dia.
Tawuran diduga terjadi di SMKS Voctech 1, Cimone, Karawaci, Kota Tangerang, pada Kamis (25/11/2021) siang atau bertepatan pada Hari Guru Nasional 2021.
Aksi tawuran tersebut terekam dalam sebuah video singkat dan viral di media sosial.
Di dalam video terlihat puluhan pelajar SMK Voctech 1 yang saling melempar berbagai barang.
Aksi diduga tawuran itu terjadi di dekat motor-motor yang terparkir, sehingga banyak di antara mereka yang saling melempar helm.
Ada juga murid yang saling mendorong, hingga saling menendang dan memukul.
I, seorang murid SMK Voctech 1, membenarkan bahwa kejadian yang terekam dalam video itu terjadi pada Hari Guru Nasional 2021 ini.
Kejadian itu terjadi di dalam area sekolah, tepatnya di lapangan.
"(Kejadian) terjadinya sekitar pukul 10.30 WIB," ucapnya melalui sambungan telepon.
Dia mengklaim, kejadian yang terekam dalam video bukanlah aksi tawuran.
"Sebenarnya itu bukan tawuran ya, itu kejadian mereka ribut sesama. Itu enggak ada (tawuran)," ujar I.
Dia menguraikan, kejadian tersebut bermula saat pihak SMK Voctech 1 merayakan Hari Guru Nasional 2021.
Perayaan dilakukan dengan cara menggelar lomba dan saling meminta maaf antara guru dan murid.
Setelah menggelar perayaan, guru-guru di sana mulai beristirahat di kantor mereka.
"Di situ, kita tidak tahu anak murid pada berkumpul di lapangan. Membawa smoke bomb dan lainnya, dari situ mulai menyanyikan lagu," urai I.
Usai guru di sana mengetahui aksi tersebut, mereka langsung menangkap murid-murid yang anarki.
Mereka juga langsung memberikan sanksi atau hukuman kepada murid yang anarki.
"Langsung menangkap pelaku-pelaku yang bertindak anarki, seperti yang membawa smoke bomb dan apa, itu langsung memberi hukuman atau sanksi," tuturnya.
Menurut dia, aksi saling melempar itu hanya sebatas gurauan antara siswa saja.
Kata I, aksi saling menendang atau memukul tersebut juga hanya sebatas gurauan.
"Jadi mereka itu hanya menganggap itu semua hanya kesenangan. Bercanda," urainya.
Dia menyebut, aksi tersebut dilakukan secara spontan dan tanpa sepengetahuan guru atau OSIS SMKS Voctech 1.
Jika guru atau OSIS SMKS Voctech 1 mengetahui adanya rencana untuk melakukan aksi itu, mereka pasti akan mencegah murid melakukan hal tersebut.
"Mungkin kalau sudah mengetahui rencana itu bakal ada di lapangan tersebut, mungkin pihak OSIS akan memberitahukan kepada guru," pungkas I.