Buntut Tawuran PP VS FBR di Pasar Lembang Tangerang, Polisi Tetapkan Satu Tersangka Baru
Tersangka kasus bentrok organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) di Kota Tangerang bertambah satu lagi.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG -Tersangka kasus bentrok organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) di Kota Tangerang bertambah satu lagi.
Sebelumnya, terjadi bentrok antara dua ormas tersebut di Pasar Lembang, Kecamatan Ciledug pada Jumat (19/11/2021) malam.
Bentrok yang terjadi antara PP dengan FBR itu diketahui memakan lima korban luka serius.
Dari kejadian tersebut, pada sebelumnya polisi telah menetapkan empat tersangka terlebih dahulu semuanya dari PP.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan, pihaknya menetapkan satu tersangka lagi dari bentrok tersebut.
Baca juga: Heboh Video Doktrin Seruan Membunuh dari Ormas, Polda Metro Jaya: Itu Video Lama
Sehingga, total tersangka ada lima orang yang semuanya dari ormas PP.
"Untuk sementara sudah lima yang kita tetapkan jadi tersangka dan akan kita proses lanjut, semuanya dari PP," jelas Deonijiu saat dihubungi, Senin (29/11/2021).

Sementara, untuk pihak dari FBR, polisi masih melakukan penyelidikan dan pengejaran.
Untuk sementara, kata Deonijiu, anggota FBR saat ini masih berstatus saksi.
"Kita mendapatkan saksi-saksi ada lima sampai enam orang yang sudah kita dapatkan namanya. Mudah-mudahan ke depan kita lakukan penyelidikan lanjut untuk bisa menangkap mereka," papar Deonijiu.
Ternyata rebutan parkir menjadi pemicu utama organisasi masyarakat (ormas) PP dan FBR bentrok di Kota Tangerang pada Jumat (19/11/2021) tengah malam.
Baca juga: Gencar Razia Miras, Kasatpol PP Jaksel: Tawuran Remaja hingga Bentrok Ormas Dipicu Orang Mabuk
Dua organisasi yang buat onar tersebut bentrok di Dian Plaza Ciledug, Jalan Raden Fatah Kelurahan Sudimara Timur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Deonijiu De Fatima mengatakan, keduanya bentrok karena rebutan lahan parkir di kawasan Pasar Lembang.
"Yang kita ketahui mereka selalu merebutkan lahan. Lahan penguasaan mereka dan itu pun sebenarnya meresahkan masyarakat," jelas Deonijiu, Selasa (23/11/2021).