Misteri Pria Mengaku Kakak Kandung Kurir Ojol Korban Mutilasi Datangi RS, Paman Ungkap Fakta Lain

Andriansyah, pria yang mengaku kakak kandung Ridho Suhendra (28) korban mutilasi kurir ojek online meyimpan misteri.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kakak kandung Ridho, Andriansyah Tambunan (31) saat mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/11/2021). Andriansyah, pria yang mengaku kakan kandung Ridho Suhendra (28) korban mutilasi kurir ojek online meyimpan misteri. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Andriansyah, pria yang mengaku kakak kandung Ridho Suhendra (28) korban mutilasi kurir ojek online meyimpan misteri.

Andriansyah sempat mendatangi RS Polri Kramat Jati guna mengambil jenazah Ridho Suhendra.

Namun, keluarga Ridho Suhendra mengungkap fakta lain.

Paman Ridho Suhendra (28), Zarul Ulia tak mengetahui sosok orang bernama Andriansyah Tambunan.

Ridho juga disebutkan belum pernah menikah dan tidak punya anak seperti yang disebutkan oleh Andriansyah.

Baca juga: Apakah Pelaku Mutilasi Kurir Ojol di Bekasi Bisa Tidak Dipidana? Psikologi Forensik Beri Penjelasan

Kedua orang tua Ridho juga masih tinggal satu rumah sehingga mustahil bahwa Ridho memiliki kakak tiri.

"Itu bukan keluarga kami, dari pihak keluarga, saya sebagai pamannya yang ditunjuk untuk memberikan keterangan. Selain saya, kalau ada yang mengaku sebagai keluarganya, itu enggak benar. Enggak punya saudara tiri," tuturnya.

Zarul Ulia, paman dari Ridho Suhendra yang jadi korban mutilasi Kedungwaringin.
Zarul Ulia, paman dari Ridho Suhendra yang jadi korban mutilasi Kedungwaringin. (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa Ridho merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, sehingga tidak mungkin bahwa ia memiliki kakak.

"Itu tidak benar, almarhum masih bujangan dan belum punya istri," kata Zarul.

Pihak keluarga Ridho Suhendra pun belum mengetahui secara pasti kapan jenazah Ridho bisa dibawa ke rumah duka di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Baca juga: 3 Kasus Mutilasi di Jabodetabek Bikin Geger, Korbannya dari Kurir Ojol hingga HRD Perusahaan Jepang

"Belum tahu, kami masih tunggu konfirmasi dari kepolisian," ucap Zarul Ulia, paman Ridho Suhendra (28) saat dikonfirmasi, Senin (29/11/2021).

Zarul juga menjelaskan hingga kini belum ada permintaan dari kepolisian agar pihak keluarga mendatangi RS Polri Kramat Jati untuk melakukan proses pemeriksaan DNA.

"Belum ada keluarga kami yang diminta datang ke sana. Karena karena belum ada panggilan dari kepolisian," ungkap Zarul.

Penitipan motor di Jalan Stasiun Tambun Bekasi yang menjadi lokasi mutilasi Ridho Suhendra.
Penitipan motor di Jalan Stasiun Tambun Bekasi yang menjadi lokasi mutilasi Ridho Suhendra. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Pria Mengaku Kakak Kandung Ridho Datangi RS Polri

Pihak keluarga Ridho Suhendra (28), kurir ojol korban pembunuhan mutilasi yang tubuhnya ditemukan di Jalan Raya Pantura, Kabupaten Bekasi mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kakak kandung Ridho, Andriansyah Tambunan (31) mengatakan dia bersama pihak keluarga inti lainnya mendatangi RS Polri Kramat Jati pada Senin (29/11/2021) guna mengambil jenazah Ridho.

"Datang untuk mengambil jenazah. Kalau bisa hari ini kita ambil, karena sudah disiapkan lokasi pemakaman," kata Andriansyah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/11/2021).

Baca juga: Driver Ojol Korban Mutilasi Sempat Lakukan Perbuatan Tak Wajar ke Istri Pelaku, Ada Cinta Segitiga?

Rencananya jenazah Ridho yang ditemukan oleh pengendara sepeda motor saat melintas pada Sabtu (27/11/2021) pagi dimakamkan di TPU Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.

Hingga siang ini pihak keluarga Ridho masih menunggu keputusan dari penyidik yang menangani perkara terkait apa jenazah sudah bisa diambil pihak keluarga atau belum.

"Nanti dari ibu (Ridho) juga datang ke sini. Sekarang masih di jalan mau jalan. Mudah-mudahan hari ini jenazah sudah bisa diambil. Kita juga sekalian mau minta hasil autopsinya," ujarnya.

Andriansyah menuturkan Ridho meninggalkan seorang istri bernama Ani (29), satu anak laki-laki yang kini tercatat sebagai pelajar kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan satu perempuan kelas 6 SD.

Baca juga: Driver Ojol Korban Mutilasi Sempat Lakukan Perbuatan Tak Wajar ke Istri Pelaku, Ada Cinta Segitiga?

Sehari-harinya Ridho bekerja sebagai pedagang rokok dan pengemudi ojek online (Ojol), sementara sang istri ikut membantu berjualan rokok di warung kelontong.

"Istrinya bantu jualan rokok juga. Istrinya sedih banget pas mendengar kabar duka hari Sabtu malam kemarin. Dapat kabar duka dari polisi yang datang ke rumah," tuturnya.

Kurir Ojol Punya Pekerjaan Sambilan Lain

Selain menjadi kurir ojol, Ridho Suhendra (28) yang dimutilasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diketahui memiliki pekerjaan sambilan lain.

Hal itu diungkapkan kakak kandung Ridho Suhendra, Andriansyah Tambunan yang mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/11/2021).

Kedatangan kakak korban untuk meminta hasil autopsi potongan tubuh korban mutilasi kepada petugas RS Polri Kramat Jati.

Andriansyah mengaku, dirinya baru tahu sang adik meninggal pada Sabtu (27/11/2021) malam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan didampingi Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan dan Kasat Reskrim Metro Bekasi saat merilis kasus mutilasi driver ojol di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (28/11/2021).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan didampingi Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan dan Kasat Reskrim Metro Bekasi saat merilis kasus mutilasi driver ojol di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (28/11/2021). (Tribunnews/Jeprima)

Saat ini, potongan tubuh Ridho Suhendra udah ditemukan seluruhnya dan berada di RS Polri.

Namun dia belum bisa membawa jenazah kurir ojol itu hari ini.

"Karena belum terbukti hasilnya, makanya enggak boleh dibawa pulang," jelas dia.

Andriansyah melanjutkan, pihak keluarga sudah menyiapkan makam untuk adiknya di daerah Bekasi.

Dia pun mengungkapkan pekerjaan sambilan lain yang dijalani korban Ridho Suhendra selain menjadi kurir ojol.

"Dia itu jualan kopi, roko dan warung kecil-kecilan gitu, sambil gojek," ucapnya.

Lokasi Eksekusi Mutilasi Kurir Ojek Online

Lokasi eksekusi mutilasi kurir ojek online yang dimutilasi di Bekasi mulai terungkap.

Diketahui, lokasi yang menjadi tempat eksekusi berada di Penitipan Motor Mitra di Jalan Stasiun Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Tempat tersebut sering dikunjungi oleh korban Ridho Suhendra (28) dan ketiga pelaku yakni, MAP (29), FM (20) dan ER.

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Jumat (26/11/2021) dini hari.

TKP Penitipan Motor Mitra di Jalan Stasiun Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang menjadi lokasi pembunuhan mutilasi Ridho Suhendra.
TKP Penitipan Motor Mitra di Jalan Stasiun Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang menjadi lokasi pembunuhan mutilasi Ridho Suhendra. (Yusuf Bachtiar/ Tribun Jakarta)

Pantauan TribunJakarta.com pada Senin (29/11/2021), lokasi penitipan motor saat ini situtup dengan garis polisi yang membentang di pintu gerbang bangunan. 

Bangunan penitipan motor berukuran cukup luas, kondisinya terlihat kosong meski masih terdapat sejumlah kendaraan roda dua terparkir.

Pada bagian dalam bangunan penitipan motor, terdapat dua titik lain yang turut ditandai dengan garis polisi. 

Pertama yakni lokasi tempat kasir yang ada di bagian kiri area parkir.

Di tempat itu, terdapat kursi dan lemari yang ditata seperti sekat hingga menyerupai sebuah ruangan. 

Ruangan bersekat papan dan lemari ini diperkirakan untuk tempat istirahat penjaga parkir, hal ini terlihat dari keberadaan tempat tidur di dalamnya. 

Selanjutnya titik lain yang turut ditandai dengan garis polisi ada pada bagian kamar mandi, areanya berada di paling ujung ruangan penitipan motor. 

Baca juga: Tak Kenal Ridho Suhendra, Pedagang Kerupuk Ikut Pusing di Kasus Mutilasi Bekasi, Ini Sebabnya

Warga setempat mengatakan, pelaku yang melakukan eksekusi memang bekerja sebagai penjaga penitipan motor. 

Sementara korban Ridho, sehari-hari bekerja sebagai driver ojol yang kerap mangkal di lokasi sekitar sehingga akrab dengan pelaku. 

Pagar penitipan motor digaris polisi, di Jalan Stasiun Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Senin (29/11/2021). (Yusuf Bachtiar/ Tribun Jakarta)

"Sama-sama kenal pelaku dan korban, sering nongkrong di situ," kata seorang pedagang di sekitar lokasi. 

Saat malam mencekam, dia mengaku tidak begitu mengetahui persis permasalahan antara pelaku dan korban. 

"Kurang tahu masalahnya apa, cuma tahunya ya mereka udak kenal aja temanan, waktu malam-malam dengar ada ribut (perkelahian) di depan Gedung Juang," jelasnya. 

Sebelumnya diberitakan, penemuan potongan tubuh berupa kaki dan tangan manusia ditemukan pengendara sepeda motor di Jalan Raya Pantura, Kampung Kedunggede, Desa Kedungwaringin, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Sabtu (27/11/2021). 

Penemuan tersebut diketahui sekira pukul 05.00 WIB, saat ditemukan, potongan tubuh itu dalam kondisi dibungkus plastik serta dilapisi baju bewarna hijau dan diikat tali. 

Selanjutnya polisi langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut dan berhasil mengungkap kasus pembunuhan mutilasi, jasad korban dieksekusi dipotong menjadi 10 bagian. 

Motif kasus pembunuhan ini didasari dendam, korban dituduh melecehkan istri salah satu pelaku sehingga terjadi keributan hingga berujung menewaskan nyawa Ridho.

Pemaparan Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, kasus mutilasi ini bermula pada Jumat (26/11/2021) sekitar pukul 23.00 WIB, ketika pelaku FM berkelahi dengan korban di penitipan motor tersebut.

MAP melerai perkelahian kedua temannya itu. Korban kemudian diajak keluar untuk mengkonsumsi narkoba dan kembali ke penitipan motor sekira pukul 00.00 WIB.

Saat korban tertidur, pelaku MAP kemudian mengambil golok dan sempat mengasahnya.

Pelaku MAP kemudian mengajak pelaku FM dan ER untuk menghabisi nyawa korban.

"Saat tertidur, para pelaku bunuh korban dengan menggorok lehernya," ujar Zulpan.

Setelah korban meninggal, mayatnya kemudian ditutup selimut dan jas hujan, lalu dipindahkan ke belakang sepeda motor agar tidak kelihatan.

Saat tempat penitipan tersebut sepi, pelaku MAP dan FM memindahkan mayat korban ke kamar mandi di tempat penitipan motor tersebut.

Di lokasi itu pelaku MAP memotong tubuh korban. Sementara, pelaku FM bertugas menjaga situasi di luar.

Tubuh korban dipotong menjadi 10 bagian dalam tiga bungkus oleh para pelaku.

Ketiga bungkus itu dibuang para pelaku di tiga lokasi berbeda pada Sabtu (27/11/2021) pukul 05.40 WIB.

Yakni di Jalan Raya Pantura, Kampung Kedunggede, Desa Kedungwaringin, Kecamatan Kedungwaringin; Jalan Gatot Subroto, Desa Karang Raharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi dan bagian kepala ditemukan di Jalan Pangkal Perjuangan Baepas, Tanjung Pura, Karawang Barat.

Jenazahnya lalu dimutilasi dan dibuang di lokasi terpisah untuk menghilangkan jejak.

Selain itu, pelaku ER juga sempat membawa sepeda motor korban meninggalkan TKP.

Tak sampai 24 jam, tim gabungan berhasil mengidentifikasi korban. (TribunJakarta.com/TribunBekasi)

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Paman Korban Mutilasi Sangkal Ridho Suhendra Punya Kakak Kandung, Lalu Siapa Andriansyah Tambunan?

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved