Bayi Malang Dibuang Orang Tua di Cinangka, Ustazah Beri Nama Cantik:Ada Suara Tangisan di Malam Hari
Bayi perempuan berusia kurang dari sepekan yang dibuang orang tua di Cinangka, Sawangan, Kota Depok, diberi nama Novia Rizkina oleh ustazah setempat.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
Ia pun sempat menyangka bahwa kardus itu berisi pakaian, hingga akhirnya ia membuka kardus tersebut dan menemukan sesosok bayi perempuan yang tengah tertidur lelap.
“Saya pikir awalnya itu tumpukan baju, pas saya lihat di dalam ada bayinya. Tapi saya belum berani megang awalnya, kata bapaknya juga jangan dipegang dulu. Akhirnya lapor Pak RT, pas Pak RT sudah datang baru saya pegang dan bawa masuk ke dalam,” jelas Nuryati di kediamannya.
Baca juga: Bayi Dalam Kardus Ditemukan Depan Rumah Warga di Cinangka, Ini Cerita Penemunya
Nuryati mengatakan, bayi yang kini diberi nama Novia Rizkina ini ditemukan dalam keadaan sudah bersih.
Bahkan, orang tua bayi perempuan ini menyimpan susu hingga pampers dalam kardus tersebut.
“Lengkap sih udah dipakaikan pampers, ada susu, sudah wangi juga, dan tali pusarnya juga sudah digunting,” bebernya.
Lanjut Nuryati, ia mengatakan sudah membawa bayi berbobot 2,7 kilogram ini ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatannya.
“Sudah langsung dibawa paginya ke rumah sakit.
Dokternya bilang alhamdulillah sehat, Cuma mungkin sempat haus ya karena gak minum susu pas ditaruh depan rumah saya,” jelasnya.
Baca juga: Viral News Anchor Nangis Bahas Gala Merangkak di Jalan Usai Kecelakaan: Saya juga Bapak Punya Bayi
Terakhir, Nuryati berujar dirinya sendiri yang akan merawat bayi tersebut.
“Banyak yang mau adopsi, tapi saya bilang saya sendiri yang akan merawatnya,” pungkasnya.
Ini sosok penemunya
Penemuan sesosok bayi perempuan tanpa identitas menggegerkan warga di RT 04/08, Cinangka, Sawangan, Kota Depok, pada Senin (29/11/2021) dini hari sekira pukul 04.30 WIB.
Adalah Nuryati yang pertama kali menemukan bayi tanpa dosa ini.
Kepada TribunJakarta, ia mengatakan bayi tersebut ditemukan di atas kursi depan kediamannya.
Mulanya, Nuryati menuturkan dirinya sedang ke warung setelah melaksanakan salat subuh.