Bukannya Menegur, Oknum Guru SD di Maluku Diduga Cabuli Remaja yang Kepergok Mesum Bareng Kekasihnya

Bukannya menegur, seorang oknum guru malah melakukan aksi nekat kepada remaja berusia 18 tahun di Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Maluku.

Editor: Siti Nawiroh
Upi.com
Ilustrasi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bukannya menegur, seorang oknum guru malah melakukan aksi nekat kepada remaja berusia 18 tahun di Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Maluku.

Korbannya merupakan gadis remaja berinisial WAW.

Sementara pelakunya LOS (40).

Sehari-hari LOS berprofesi sebagai pengajar di sebuah SD di Desa Simi, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan (Bursel).

Korban WAW bersama keluarganya telah melaporkan LOS ke pihak kepolisian.

Baca juga: Awal Terungkap Aksi Cabul Tukang Mainan, Ibu Korban Kaget saat Nguping Obrolan Anak-anak

Paur Subbag Humas Polres Pulau Buru, Aipda M.Y.S Djamaludin membenarkan informasi di atas.

WAW dan kakak kadungnya datang ke Polsek Waesama pada Senin (29/11/20211) kemarin.

"Pada Senin (29/11/2021) pukul 08.30 WIT, seorang perempuan bersama kakak kandungnya datang ke Polsek Waesama, guna melaporkan kejadian persetubuhan terhadap dirinya," kata Djamaluddin kepada TribunAmbon.com, saat dikonfirmasi melalui whatsapp, Rabu (1/12/2021) pagi.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Upi.com)

Dirinya menjelaskan, kejadian itu terjadi ketika korban berinisial WAW (18) dan kekasihnya bernama LRO, tengah berpacaran di talud pembatas pantai.

"Ketika itu korban dan pacaranya tengah berpacaran sambil berhubungan badan, di talud pembatas pantai, tepatnya di belakang rumah pelaku, lalu tiba-tiba pelaku muncul di hadapan mereka, sehingga pacar korban melarikan diri, sehingga pelaku melancarkan aksinya," jelas Djamaluddin.

Dia mengatakan, sebelum memulai aksi bejatnya, pelaku sempat mengancam korban, bahwa tindakan dia dengan pacaranya akan dilaporkan ke keluarganya dan Kepala Desa.

Namun, setelah diamankan, bukan melaporkan perbuatan mereka, malahan melakukan hal tak terduga.

"Korban yang ditinggal sendiri oleh pacaranya, tanpa mengenakan celana, dan tidak bisa kemana-mana, karena pelaku telah menahannya, serta mengancam akan melaporkan perbuatan mereka ke orang tuanya dan Kepala Desa, apabila korban tidak memberikan jatah atau melayani pelaku," katanya.

Baca juga: Remaja 16 Tahun Jadi Korban Pelecehan Saat Hendak Beli Seblak, Pengakuan Pelaku Bikin Geleng-geleng

Kemudian, karena korban merasa ketakutan dan bingung, sehingga dengan terpaksa korban melayani pelaku untuk berhubungan badan, setelah itu korban mengambil dan memakai celananya dan kembali ke rumah.

Djamaludin mengungkapkan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved