Kritik Kecelakaan Berulang, PDIP Desak Anies Turun Benahi Transjakarta Bukan Cuma Jampi-Jampi
Anggota Fraksi PDIP DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak, menilai pelayanan Transjakarta kian hari kian merosot.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didesak turun langsung benahi Transjakarta.
Hal itu disampaikan Anggota Fraksi PDIP DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak, yang menilai pelayanan Transjakarta kian hari kian merosot.
Menurutnya, hal ini dibuktikan dengan kerap terjadinya kecelakaan ataupun kerusakan yang melibatkan moda transportasi unggulan warga Jakarta ini.
Bahkan, kecelekaan yang terjadi beberapa waktu terakhir menimbulkan korban jiwa dan menghancurkan fasilitas publik.
Gilbert mendesak orang nomor satu di DKI untuk turun langsng membenahi permasalahan Transjakarta dan bukan sekedar berbicara seperti jampi-jampi..
"Kalau cuma kata-kata kan enggak ampuh, mesti ada aksi. Emang itu jampi-jampi? mesti ada tindakan. Ya kalau dia (Anies) tidak mau marah-marah enggak apa-apa, tapi mesti ada aksi," ucapnya kepada awak media, Jumat (3/12/2021).
Ia pun menyarankan pembenahan juga menyasar pada struktur organisasi di dalam PT Transjakarta.
Politisi PDIP ini meminta adanya pergantian direksi dalam jajaran PT Transjakarta.
Baca juga: Soroti Kecelakaan Terus Terjadi, PDIP Desak Dirut Transjakarta Dicopot: Gaji Besar Kinerja Kurang
"Itu yang saya katakan. Ini kan kita mesti melakukan audit total dan itu memerlukan pemeriksaan yang detail. Ini letaknya di mana, tetapi yang untuk syok terapinya copot aja direksinya ganti yang baru, karena banyak yang berminat untuk menjadi dirutnya TJ," kata Gilbert.
"Dengan gaji yang begitu besar tetapi kinerjanya kurang," tegasnya.
Transjakarta Tabrak Pos Polisi
Yang teranyar, kasus kecelakaan Bus Transjakarta terjadi di Jalan Mayjen Sutoyo, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Kamis (2/12/2021).
Nugroho, saksi mata mengatakan berpelat B 7069 PGA yang melaju dari arah Harmoni dan hendak berputar arah ke Jatinegara menabrak pos lalu lintas di simpang PGC, Kramat Jati sekira pukul 13.30 WIB.
"Kalau penyebabnya apa saya enggak tahu, pokoknya tiba-tiba bus menabrak pos. Setahu saya bus ada penumpang," kata Nugroho di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (2/12/2021).
Baca juga: Tabrak Pos Polisi PGC, Sopir TransJakarta Terima Sanksi Pemberhentian sementara
Kencangnya benturan mengakibatkan pos Satlantas Jakarta Timur di simpang PGC rusak berat dan nyaris ambruk, sementara bagian depan bus Transjakarta ringsek terdampak benturan.
Seorang petugas menjadi korban pada kecelakaan bus dengan nomor badan SAF 025 jurusan Harmoni-PGC itu.
"Korbannya itu petugas Transjakarta yang biasa berjaga di lokasi. Habis kejadian langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Kalau sopir selamat, enggak luka sih," ujarnya.
Kecelakaan Karena Lalai
Kasat Lantas Jakarta Timur AKBP Edy Surasa mengatakan dugaan itu karena dari hasil penyelidikan awal kecelakaan dipicu dongkrak yang bergeser lalu menimpa pedal gas saat bus berputar arah.
"Karena tidak seharusnya dongkrak ditaruh pada bagian depan. Dugaan kelalaian dari orang dalam (pekerja Transjakarta) itu," kata Edy di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (2/12/2021).
Namun karena kasus kecelakaan tunggal ini melibatkan Transjakarta penyelidikan ditangani sepenuhnya oleh Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, bukan Unit Laka Satlantas Jakarta Timur.

Jajaran Satlantas Jakarta Timur hanya membantu proses penanganan dan melakukan pemeriksaan awal terhadap sopir, serta membawa korban Pipit Sumaryanto (42) ke RS Polri Kramat Jati.
"Untuk dongkrak yang bergeser lalu menimpa pedal gas itu mampu mengangkat kendaraan sampai bobot 15 ton. Kasusnya ditangani Gakkum Polda Metro Jaya," ujarnya.
Kecelakaan Maut Karena Sopir Epilepsi
Sebelumnya, kecelakaan maut Bus Transjakarta terjadi di dekat Halte Cawang-Ciliwung Jakarta Timur, Senin (25/10/2021).
Kecelakaan tersebut menewaskan dua orang termasuk sopir berinisial J, dan melukai 31 penumpang.
J kehilangan kesadaran ketika penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh.
"Penyebab kecelakaan lalu lintas disebabkan pengemudi Transjakarta B 7477 TK kehilangan kesadaran. Kehilangan kesadaran itu diduga serangan epilepsi secara tiba-tiba karena tidak minum obat," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Rabu (3/11/2021).
Setelah kehilangan kesadaran, lanjut Sambodo, J secara tidak sengaja menginjak pedal gas.
Transjakarta yang dikemudikannya lalu melaju dengan kecepatan tinggi hingga menabrak bus di depannya.
"Akibat kehilangan kesadaran tersebut karena serangan epilepsi terjadi kejang, dan pengemudi di luar kesadaran menekan pedal gas, diduga bukan menekan rem," ujar Sambodo.

Berdasarkan hasil penyelidikan, J diduga memiliki riwayat penyakit saraf dan kerap mengeluh sakit kepala. Polisi telah menetapkan J sebagai tersangka setelah merampungkan gelar perkara.
"Hasil kesimpulan penyebab kecelakaan berdasarkan gelar perkara adalah human eror. Jadi pengemudi yang meninggal dunia yang membawa bus Transjakarta B 7477 TK adalah tersangkanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Tersangka dijerat Pasal 310 Ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Sementara itu, Sambodo menjelaskan, perkara ini telah dihentikan atau SP3 karena sopir yang menjadi tersangka telah meninggal dunia.
"Karena yang bersangkutan meninggal, maka kemudian terhadap kasus ini kami hentikan dengan mekanisme SP3," ujar Sambodo.
Tanggapan Wagub Ariza
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, bereaksi soal kecelakaan bus Transjakarta yang menabrak Pos Polisi di PGC Cililitan, Jakarta Timur.
Politisi Gerindra ini pun menyebut, pihaknya bakal melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jajaran Transjakarta.
"Nanti akan kami evaluasi lebih lengkap dan menyeluruh apa sesungguhnya masalah yang terjadi sehingga terjadi tabrakan dan mati kami carikan solusi terbaik," ucapnya, Kamis (2/12/2021).
"Memang ada beberapa kejadian belakangan ini, terkait sopir, masalah bus. Kemarin tabrakan, sekarang (menabrak) pos, ini nanti kami pelajari dulu," tambahnya.