Sebagian Gedung Cyber 1 Beroperasi Pasca-Kebakaran
Manager pengelola Gedung Cyber 1, Dwi Anggodo mengatakan, hanya area lantai 2 gedung yang belum beroperasi normal pasca-terbakar pada Kamis kemarin.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Sementara itu, Redzuan meninggal dunia di RSUD Mampang Prapatan setelah sempat tak sadarkan diri dan mendapat perawatan.
Dugaan sementara, keduanya tewas karena sesak napas akibat menghirup asap tebal.
Kedua korban tewas diduga berprofesi sebagai teknisi di salah satu perusahaan yang berkantor di Gedung Cyber 1.
"Dia sebagai teknisi, mungkin begitu lihat itu langsung bekerja dia mungkin lupa keluar. Nah petugas kita menyisir lalu ada ketemulah korban itu," kata Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Herbert Plider Lomba Gaol di lokasi.
Baca juga: Lagi, Kecelakaan Bus Transjakarta Tabrak Pembatas Jalan di Depan Ratu Plaza
Ia mengungkapkan, kebakaran di Gedung Cyber 1 diduga disebabkan karena korsleting listrik.
"(Kebakaran) diduga karena adanya hubungan arus pendek," ungkap Herbert.
Berdasarkan hasil penelusuran sementara, jelas Herbert, titik api berasal dari lantai 3 Gedung Cyber 1.
"Ruangan server di lantai 3 yang terbakar," ujar dia.
Sebanyak 22 unit mobil pompa dan 40 personel dikerahkan untuk memadamkan api. Proses pendinginan berlangsung hingga Kamis malam.