Hasil Survei Polmatrix: Prabowo-Ganjar Jadi Capres Terkuat, Anies Bersaing Ketat dengan Ridwan Kamil

Berikut hasil survei terbaru dari Polmatrix Indonesia dalam perebutan kursi Presiden 2024, dua sosok berikut ini berhasil menduduki peringkat teratas.

Editor: Wahyu Septiana
Kolase Tribunnews
Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto - Berikut hasil survei terbaru dari Polmatrix Indonesia dalam perebutan kursi Presiden 2024, dua sosok berikut ini berhasil menduduki peringkat teratas. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Berikut hasil survei terbaru dari Polmatrix Indonesia dalam perebutan kursi Presiden 2024, dua sosok berikut ini berhasil menduduki peringkat teratas.

Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo menjadi dua calon presiden paling diunggulkan.

Prabowo kembali memimpin dengan elektabilitas 19,5 persen, terpaut tipis dengan Ganjar sebesar 19,2 persen.

“Prabowo dan Ganjar muncul sebagai dua capres terkuat, di mana Prabowo kembali unggul,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam press release di Jakarta pada Minggu (5/12).

Menurut Dendik, tren dukungan terhadap Prabowo cenderung stabil dalam setahunan terakhir.

Sedangkan Ganjar terus merebut dukungan publik, dengan tren yang semakin menanjak naik.

Baca juga: Survei Terbaru Polmatrix: PDIP Tertinggi, NasDem Naik karena Dekati Anies, PSI Masih Stabil

“Mengerucutnya kedua nama sebagai capres terkuat menggambarkan peta elektoral yang berpeluang menghadirkan dua poros kekuatan politik,” lanjut Dendik.

Sejauh ini Prabowo yang disokong Gerindra diperkirakan bakal menggandeng koalisi dengan PDIP.

Berikut hasil survei terbaru dari Polmatrix Indonesia dalam perebutan kursi Presiden 2024, dua sosok berikut ini berhasil menduduki peringkat teratas.
Berikut hasil survei terbaru dari Polmatrix Indonesia dalam perebutan kursi Presiden 2024, dua sosok berikut ini berhasil menduduki peringkat teratas. (Dok Polmatrix Indonesia)

Ganjar masih harus berebut dukungan dengan sejumlah nama lain di PDIP, khususnya Puan Maharani.

“Tetapi jika PDIP tidak mendukung Ganjar, peluang untuk maju sebagai capres dari partai lain terbuka lebar selama tren elektabilitas Ganjar terus bergerak naik,” tandas Dendik.

Pada urutan berikutnya adalah Anies Baswedan (10,6 persen), bersaing ketat dengan Ridwan Kamil (10,1 persen), disusul oleh Sandiaga Uno (7,5 persen).

“Jika sampai muncul tiga pasangan calon, salah satu dari ketiga nama tersebut berpeluang membangun poros ketiga,” jelas Dendik.

Baca juga: Anies Dapat Jegalan Serius DPRD, Kekuatan Politik Lemah: 2 Program Unggulan Sulit Dijalankan di 2022

Posisi papan tengah diduduki oleh Tri Rismaharini (4,7 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (4,2 persen), dan Erick Thohir (4,0 persen).

Lalu ada Khofifah Indar Parawansa (2,6 persen) dan Giring Ganesha (2,5 persen).

Pada papan bawah terdapat Puan Maharani (1,4 persen), Mahfud MD (1,3 persen), Susi Pudjiastuti (1,2 persen), Airlangga Hartarto (1,1 persen), dan Andika Perkasa (1,0 persen).

Nama-nama lain di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 8,5 persen.

Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. (dpr.go.id / TRIBUNNEWS Dany Permana)

“Figur-figur dengan elektabilitas rendah berpeluang maju sebagai calon wakil presiden, sebut saja Puan, AHY, dan Airlangga,” pungkas Dendik.

Sebagai catatan, tokoh-tokoh tersebut merupakan representasi partai-partai besar yaitu PDIP, Demokrat, dan Golkar.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 21-30 November 2021 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi.

Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar ±2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

PDIP Tertinggi, NasDem Naik karena Dekati Anies,

Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas PDIP unggul pada peringkat pertama.

Sementara itu Golkar terdegradasi ke papan tengah dan disalip oleh NasDem, sedangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) stabil.

“Anjlok ke papan tengah, Golkar tersalip oleh NasDem, sementara PDIP tetap unggul dan PSI stabil,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam press release di Jakarta pada Minggu (5/12/2021).

Menurut Dendik, merosotnya elektabilitas Golkar merupakan efek dari rendahnya elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai ketua umum dalam bursa calon presiden.

Golkar hanya meraih elektabilitas 4,7 persen, padahal biasanya berkisar 8-9 persen dan berada pada peringkat ketiga.

Sebaliknya dengan NasDem, yang bergerak naik dari kisaran 3-4 persen menjadi 5,0 persen.

Baca juga: Hasil Survei: Prabowo-Puan Raih Dukungan Terbanyak, Diunggulkan Jadi Capres 2024 versi Polmatrix

“Pendekatan Surya Paloh terhadap Anies Baswedan sebagai salah satu capres terkuat turut mengerek kenaikan elektabilitas NasDem,” lanjut Dendik.

Posisi pertama tetap diduduki oleh PDIP, tetapi dengan tren elektabilitas cenderung turun, dan kini sebesar 15,8 persen.

Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas PDIP unggul pada peringkat pertama.
Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas PDIP unggul pada peringkat pertama. (Dok Polmatrix Indonesia)

Berikutnya Gerindra (11,0 persen), PKB (9,4 persen), dan Demokrat (9,0 persen).

“Dengan melihat dukungan partai terhadap figur-figur capres, setidaknya terdapat dua poros utama yaitu PDIP-Gerindra (Megawati-Prabowo) dan Nasdem (Surya Paloh),” tandas Dendik.

Partai-partai tersebut memiliki elektabilitas tinggi dan mendukung capres yang kuat pula.

PDIP memiliki paling banyak stok capres, dari Ganjar Pranowo, Puan Maharani, hingga Tri Rismaharini.

Baca juga: Survei Polmatrix: Elektabilitas Demokrat Naik 100 Persen, PSI Stabil, PDIP dan Gerindra Turun

Selain Prabowo, Gerindra juga memiliki figur Sandiaga Uno yang juga cukup tinggi elektabilitasnya.

Sedangkan figur Agus Harimurti Yudhoyono dari Demokrat belum cukup kuat.

Begitu pula dengan Airlangga dari Golkar yang masih rendah elektabilitasnya.

Partai-partai lain banyak yang tidak memiliki figur capres atau belum mengarahkan dukungan.

Baca juga: Hasil Survei: NasDem Masuk Tiga Besar, Golkar Merosot

Pada papan tengah, PSI yang sebelumnya naik dari kisaran 4 persen, stabil pada elektabilitas 5,2 persen.

Lalu ada PKS (5,7 persen), PPP (2,5 persen), Ummat (1,5 persen), PAN (1,2 persen), dan Gelora (1,0 persen).

Di papan bawah terdapat Perindo (0,7 persen), Berkarya (0,6 persen), Hanura (0,4 persen), PBB (0,3 persen), PKPI (0,2 persen), dan Garuda (0,1 persen).

Masyumi Reborn nihil dukungan, sedangkan partai-partai lainnya 0,6 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 25,1 persen.

“Jika pemilu kembali berjalan serentak antara Pilpres dan Pileg."

"Sosok capres-cawapres berpeluang mengerek suara partai pengusungnya,” pungkas Dendik.

Hal ini sekaligus menjadi tantangan bagi partai-partai untuk menentukan dukungan dalam bursa capres.

Baca juga: Hasil Survei Tunjukkan Duet Prabowo-Puan, Ganjar-RK dan Anies-AHY Jadi Pasangan Pilpres Terkuat

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 21-30 November 2021 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi.

Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar ±2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved