Jalan Lodan Raya Bak Lautan Akibat Banjir Rob di Sunda Kelapa, Akses Menuju Pelabuhan Terputus
Banjir rob yang melanda kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, dan sekitarnya makin parah pada hari ini, Selasa (7/12/2021).
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Banjir rob yang melanda kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, dan sekitarnya makin parah pada hari ini, Selasa (7/12/2021).
Imbasnya, jalan raya di sekitaran kawasan pelabuhan tersebut sampai harus ditutup lantaran tak bisa dilewati kendaraan.
Pantauan TribunJakarta.com Selasa siang, banjir rob menutup Jalan Lodan Raya sepanjang sekitar 200 meter ke arah gerbang depan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Ketinggian banjir pada siang ini sekitar pukul 13.00 WIB sudah cukup parah, yakni mencapai sekitar 60-70 sentimeter.
Jalan raya pun tampak bak lautan seiring derasnya arus air pasang yang belum berhenti mengalir hingga siang ini.
Baca juga: Pengusaha Rugi Besar Gegara Banjir Rob Hentikan Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Sunda Kelapa
Kondisi Jalan Lodan Raya yang sudah tertutup banjir rob lantas tak bisa lagi dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.
Alhasil, warga dan petugas sampai menutup sementara ruas Jalan Lodan Raya.
Di sisi lain, truk trailer yang mencoba melintas harus berhenti di tengah jalan karena warga masih banyak yang berjalan di tengah banjir rob.
Seperti di hari-hari kemarin, banjir rob juga sampai masuk ke permukiman warga di Jalan Lodan Dalam, RW 08 Kelurahan Ancol.
Bahkan, terpantau di lokasi, ketinggian banjir di beberapa gang permukiman mencapai hampir 1 meter.
Adapun banjir rob yang melanda kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa dan sekitarnya sudah terjadi setidaknya enam hari belakangan.
Di hari keenam ini, banjir rob dinilai merupakan yang terparah.
"Kemarin Sabtu lumayan tinggi memang, tapi hari ini yang paling parah banjirnya," kata Agus, warga di Jalan Lodan Dalam.
Menurut Agus, air mulai masuk ke permukiman sejak pagi tadi.
Baca juga: Antisipasi Banjir Rob, Pemprov DKI Lanjutkan Proyek Tanggul Pantai NCID
Arus air pasang laut perlahan-lahan menderas hingga membuat rumah-rumah warga kemasukan banjir rob.
"Tadi awalnya pelan-pelan naik, ini siang udah hampir 1 meter," kata Agus.
Pengusaha Rugi Besar
Pengusaha di Pelabuhan Sunda Kelapa, Pademangan, Jakarta Utara merugi akibat banjir rob yang sudah terjadi sejak tanggal 2 Desember hingga hari ini.
Kerugian dirasakan para pengusaha lantaran aktivitas bongkar muat yang dijalankan perusahaan mereka di dalam kawasan pelabuhan harus berhenti sementara karena fenomena alam ini.
Ketua DPC Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sunda Kelapa Andrias mengatakan, kerugian yang dialami para pengusaha bongkar muat mencapai ratusan juta rupiah.
"Jadi tidak ada aktivitas sama sekali. Kalau soal kerugian, ya cukup lumayan besar ya. Ya, kurang lebih Rp 100 juta," kata Andrias saat ditemui di lokasi, Senin (6/12/2021).
Menurut Andrias, pihaknya sudah meminta pengelola pelabuhan agar meninggikan tanggul yang sudah ada untuk mengantisipasi air laut pasang.
Baca juga: Pelabuhan Sunda Kelapa Diterjang Banjir Rob, Aktivitas Bongkar Muat Berhenti Sementara
Sebab, diduga air laut pasang bisa sampai masuk dan merendam kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa karena kondisi tanggul penahan rob yang sekarang ini masih terlalu rendah.
"Mungkin karena dari tanggul-tanggulnya belum terlalu tinggi, sudah melewati batas," katanya.
Hanya saja, lanjut Andrias, keinginan para pengusaha bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa tersebut belum mendapat tanggapan dari pihak pengelola.
Padahal, permintaan peninggian tanggul itu sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu.
"Cuma ya udah dari tiga tahun lalu kami sudah itu (minta), cuma mungkin baru mau dilaksanakan itu tahun depan kemungkinan. Saya belum tahu apa wacananya lagi," kata Andrias.
Adapun air pasang laut Senin ini di kawasan Sunda Kelapa mengalir begitu deras hingga membanjiri Jalan Lodan Raya di depan gerbang pelabuhan serta permukiman warga di Jalan Lodan Dalam, RW 08 Kelurahan Ancol.
Baca juga: Sudah Sepekan, Banjir Rob Setinggi 50 Cm Masih Melanda Pesisir Kabupaten Tangerang
Meski hari ini banjir sampai menggenangi jalan raya dan permukiman, Andri mengatakan bahwa kondisi paling parah terjadi Sabtu (4/12/2021) dua hari lalu.
"Hari Sabtu sampai setinggi dada, sekarang masih mendingan, ini masih terus pasang," kata Andri.
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait banjir rob ini.
Dalam keterangannya, BMKG memperkirakan fenomena banjir rob akibat air pasang laut maksimum bakal terjadi hingga 9 Desember 2021 mendatang.
Aktivitas Bongkar Muat Berhenti Sementara
Banjir rob kembali menerjang kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa dan sekitarnya, Senin (6/12/2021).
Dengan kondisi ketinggian air yang mencapai hingga 40-50 sentimeter, bahkan lebih dalam di beberapa titik, aktivitas bongkar muat barang di dalam kawasan pelabuhan tersebut terpaksa dihentikan sementara.
Berdasarkan pantauan di lokasi, akses masuk ke dalam pelabuhan di bilangan Pademangan, Jakarta Utara itu hanya dengan mudah dapat dilintasi oleh kendaraan besar.
Baca juga: Teluknaga dan Dadap Tergenang Banjir Rob Setinggi 40 CM, 3 Ribu Kepala Keluarga Terdampak
Sementara itu, kendaraan roda empat dan roda dua kesulitan menerjang banjir rob, tak sedikit yang sampai mogok di tengah jalan.
Salah seorang pekerja bongkar muat, Andri (45) mengatakan, imbas dari adanya banjir rob yang kembali menerjang Sunda Kelapa hari ini, pekerjaannya terpaksa dihentikan sementara.
"Dihentikan dulu, nanti kalau udah surut, mulai lagi. Kalau dibongkar kena banjir nanti barangnya hanyut dan rusak," kata Andri di lokasi.
Adapun air pasang laut Senin ini di kawasan Sunda Kelapa mengalir begitu deras hingga membanjiri Jalan Lodan Raya di depan gerbang pelabuhan serta permukiman warga di Jalan Lodan Dalam, RW 08 Kelurahan Ancol.
Banjir rob merendam kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (8/11/2021) siang. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)
Meski hari ini banjir sampai menggenangi jalan raya dan permukiman, Andri mengatakan bahwa kondisi paling parah terjadi Sabtu (4/12/2021) dua hari lalu.
"Hari Sabtu sampai setinggi dada, sekarang masih mendingan, ini masih terus pasang," kata Andri.
Adapun BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait banjir rob ini.
Dalam keterangannya, BMKG memperkirakan fenomena banjir rob akibat air pasang laut maksimum bakal terjadi hingga 9 Desember 2021 mendatang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/rob-bak-lautan.jpg)