Cerita Kriminal
Perkara Posisi Gembok, Warganet Tuding Penahanan Bripda Randy Hanya Formalitas, Polda Jatim Bereaksi
Lantaran posisi gembok di sel Bripda Randy Bagus yang dirasa janggal, warganet menuding penahanan oknum polisi itu hanya sebatas formalitas.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Lantaran posisi gembok di sel Bripda Randy Bagus yang dirasa janggal, warganet menuding penahanan oknum polisi itu hanya sebatas formalitas.
Bripda Randy diduga menghamili NW dan memaksa kekasihnya itu untuk melukan aborsi sebanyak dua kali.
NW kemudian mengalami depresi hingga akhirnya nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak minuman beracun (Potasium) di dekat makam ayahnya, pada Kamis (2/12/2021).
Saat ini Bripda Randy sudah ditahan dan diproses hukum.
Penampilan Bripda Randy sewaktu berada di dalam sel dan mengenakan baju tahanan tersebar di media sosial.
Baca juga: Tanya Aja Novia Ucap Ayah Bripda Randy Soal Rencana Pernikahan Anaknya dengan Mahasiswi Mojokerto
Namun dari foto yang beredar itu membuat ada warganet yang mempertanyakan kebenaran penahanan Bripda Randy dalam kasus yang menjeratnya.
Ketidakpercayaan warganet terhadap penahanan Bripda Randy itu bahkan sampai viral di media sosial.
Pasalnya, sejumlah akun medsos mendapati temuan dari foto tersangka yang berada di balik jeruji besi penjara, tidak dalam keadaan dikunci secara benar.

Selain itu, muncul pula narasi, bahwa upaya penegakkan hukum itu, bersifat sementara.
Reaksi Polda Jawa Timur
Menanggapi rentetan informasi tersebut, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menegaskan, pihaknya melakukan proses penegakkan hukum secara profesional.
"Kami Polda Jatim, bekerja secara profesional.
Yang jelas kami memproses secara profesional," ujarnya dilansir dari TribunJatim.com, Selasa (7/12/2021).
Diketahui Bripda Randy telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus tindak pidana aborsi.
Pemuda 21 tahun itu, terbukti terlibat dalam upaya aborsi sebanyak dua kali atas kehamilan yang dialami pacarnya, NW, pada Maret 2020 dan Agustus 2021 kemarin.
Baca juga: Bukan Cuma Bripda Randy, Para Oknum Polisi Ini Juga Terlibat Pelecehan di 2021, Simak Kasusnya
Dua kali upaya aborsi tersebut, diduga kuat menyebabkan NW mengalami tekanan mental, hingga membuat dirinya nekat mengakhiri hidup dengan cara menenggak cairan racun.
Aksi nekat mahasiswi jurusan Sastra Inggris di sebuah kampus negeri terkemuka di Kota Malang itu, dilakukan di dekat makam ayahandanya, di permakaman Dusun Sugihan, Desa Japan, Sooko, Mojokerto, Kamis (2/12/2021) sore.
Atas perbuatannya, Randy bakal dikenai sanksi etik kepolisian secara internal, Pasal 7 dan 11, Perkap Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Kode Etik. Dengan ancaman sanksi maksimal berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Tak hanya itu, pelaku juga bakal dikenai Pasal 348 Jo Pasal 55 KUHP. Tentang sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan janin, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Awal Pertemuan
Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo mengungkapkan awal mula pertemuan NRW dengan Bripda RB Bagus.
Korban dan Bripda RB bertemu ketika keduanya menonton acara launching sebuah distro baju di Malang pada Oktober 2019 lalu.

Dikutip dari Kompas.tv, dari perkenalan itulah mereka berdua bertukar nomor handphone.
Setelah menjalin komunikasi cukup lama, Bripda RB dan NRW memutuskan untuk berpacaran.
"Setelah resmi berpacaran mereka melakukan suatu perbuatan seperti layaknya suami istri dan berlangsung sejak tahun 2020 sampai 2021," ucap Brigjen Slamet dalam konferensi persnya di Mapolres Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021)..
Dari hubungan itulah korban kemudian diduga hamil.
Lantas, Bripda RB diduga melakukan perbuatan melanggar hukum karena dengan sengaja menyuruh kekasihnya itu melakukan aborsi sebanyak dua kali.
"Tindakan aborsi kemudian dilaksanakan pada Maret 2020 dan Agustus 2021," ujar Brigjen Slamet.
Baca juga: Sudah 3 Mahasiswi Universitas Sriwijaya Polisikan Dosen dan Staf Soal Dugaan Pelecehan Seksual
Viral di Twitter
Cerita NWR tengah menjadi sorotan dan viral hingga namanya merajai deretan trending di media sosial Twitter.
Ada dugaan, NWR mengakhiri hidup lantaran menderita depresi akibat persoalan pribadi dengan mantan kekasihnya.
Penyebab NWR mengakhiri hidup pun sempat dijelaskan oleh seorang temannya dalam cuitan yang beredar di jagat maya.
Sementara, Tribunnews.com telah menghubungi pemilik akun tersebut untuk mengonfirmasi kebenarannya.
Namun hingga berita ini diturunkan Tribunnews.com belum mendapat jawaban.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(Tribunnews.com/Whiesa/Inza) (Kompas.com/Kontributor Surabaya, Achmad Faizal) (Kompas.tv/Tito Dirhantoro)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Warganet Tunjukkan Penahanan Bripda Randy Cuma Formalitas, Lihat Gemboknya, Ini Reaksi Polda Jatim,
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mantan Pacar Mahasiswi Tewas di Pusara Ayahnya Ditahan, Bripda RB Terancam 5 Tahun Penjara