Sejak 2 Desember 2021, Dampak Banjir Rob Terparah Terjadi Hari Ini: Ketinggian Air Capai 1 Meter

Sedikitnya 11 RT di wilayah RW 08 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, terendam banjir rob akibat air pasang laut, Selasa (7/12/2021).

TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Terendam banjir rob pada Selasa (7/12/2021), Jalan Lodan Raya ditutup, pengendara diarahakan lewat jalan alternatif. Sedikitnya 11 RT di wilayah RW 08 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, terendam banjir rob akibat air pasang laut, Selasa (7/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Sedikitnya 11 RT di wilayah RW 08 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, terendam banjir rob akibat air pasang laut, Selasa (7/12/2021).

Setelah terjadi sejak 2 Desember lalu, dampak dari banjir rob paling parah terjadi pada hari ini.

Lurah Ancol Rusmin mengatakan, dari 11 RT permukiman warga di RW 08 Ancol, bahkan ada yang terendam banjir rob dengan ketinggian hingga 1 meter.

"Terparah ada di RT 2 RW 8 karena memang lokasinya rendah," kata Rusmin.

Rusmin mengungkapkan bahwa banjir rob hari ini lebih parah dari beberapa hari yang lalu.

Sebelum hari ini, pada Sabtu (4/12/2021) lalu memang permukiman warga juga sempat terendam banjir.

Baca juga: Banjir Rob Bak Lautan di Sunda Kelapa, Jalan Lodan Raya Lumpuh: Pengendara Cari Jalur Alternatif

Akan tetapi, kondisinya hari ini jauh berbeda. Bahkan, Jalan Lodan Raya pun sampai harus ditutup sementara karena lumpuh akibat banjir rob.

"Paling tinggi kemungkinan sekitar 1 meter, paling rendah 60 sentimeter. Karena ini luar biasa, hampir lebih besar dari kejadian rob pada 4 Desember 2021 kemarin," jelas Rusmin.

Banjir rob yang melanda kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, dan sekitarnya makin parah pada hari ini, Selasa (7/12/2021).
Banjir rob yang melanda kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, dan sekitarnya makin parah pada hari ini, Selasa (7/12/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Meski begitu, Lurah memastikan hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi.

Namun, pihak kelurahan tetap menyediakan empat titik lokasi pengungsian apabila memang ada warga yang berubah pikiran.

Adapun keempat titik lokasi pengungsian meliputi Masjid Al Idhar RT 01 RW 08, Yayasan Masjid Nurul Jannah RT 02 RW 08, Sekretariat RW 08, dan Masjid Al Bahrani di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Baca juga: Jalan Lodan Raya Bak Lautan Akibat Banjir Rob di Sunda Kelapa, Akses Menuju Pelabuhan Terputus

Pantauan TribunJakarta.com Selasa siang, banjir rob menutup Jalan Lodan Raya sepanjang sekitar 200 meter ke arah gerbang depan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Ketinggian banjir pada siang ini sekitar pukul 13.00 WIB sudah cukup parah, yakni mencapai sekitar 60-70 sentimeter.

Jalan raya pun tampak bak lautan seiring derasnya arus air pasang yang belum berhenti mengalir hingga siang ini.

Banjir rob kembali terjang Sunda Kelapa dan sekitarnya, Senin (6/12/2021).
Banjir rob kembali terjang Sunda Kelapa dan sekitarnya, Senin (6/12/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Kondisi Jalan Lodan Raya yang sudah tertutup banjir rob lantas tak bisa lagi dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.

Alhasil, warga dan petugas sampai menutup sementara ruas Jalan Lodan Raya.

Di sisi lain, truk trailer yang mencoba melintas harus berhenti di tengah jalan karena warga masih banyak yang berjalan di tengah banjir rob.

Dengan kondisi tersebut, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara harus menerapkan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Lodan Raya.

Kasudin Perhubungan Jakarta Utara Harlem Simanjuntak menjelaskan, pengalihan arus diterapkan lantaran Jalan Lodan Raya sudah tertutup banjir rob yang tak bisa dilewati kendaraan.

"Ketinggiannya tidak bisa dilalui roda empat dan roda dua, sehingga kita harus lakukan pengalihan arus supaya orang tidak terjebak di dalam," kata Harlem saat ditemui di lokasi, Selasa (7/12/2021).

Kendaraan dari Jalan R. E. Martadinata yang mengarah ke Jalan Lodan Raya dialihkan ke Kampung Bandan.

Kendaraan juga bisa putar balik kembali ke Jalan R. E. Martadinata di wilayah Ancol.

Sementara itu, kendaraan dari Jalan Pakin ke arah Jalan Lodan Raya dialihkan melalui Jalan Tongkol mengarah ke Jalan Cengkeh.

"Pengalihan arus lalu lintas ini kondisional. Kita tunggu kapan surut robnya, kalau sudah surut kita buka lagi," kata Harlem.

Harlem menambahkan, untuk membantu warga yang terdampak banjir rob, Sudishub Jakarta Utara juga sudah menyiapkan kendaraan operasional tertentu.

"Jadi kita siapkan double cabin dan derek apabila ada yang membutuhkan kita siap membantu," tutup Harlem.

Pemprov DKI Lanjutkan Proyek Tanggul Pantai NCID

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, memastikan, pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di sepanjang pesisir akan dilanjutkan kembali.

Proyek ini dilanjutkan sebagai upaya Pemprov DKI dan pemerintah pusat mengatasi banjir rob yang kerap terjadi di pesisir ibu kota.

Politisi Gerindra ini pun mengakui, pembuatan tanggul pantai ini tak mudah lantaran memerlukan waktu dan biaya yang besar.

"Ini terus dikerjakan dan memang ini memerlukan waktu dan biaya tidak sedikit. Prinsipnya, kami terus upayakan pembangunan tanggul yang ada di kawasan utara," ucapnya, Senin (6/12/2021) malam.

Untuk diketahui, beberapa wilayah di utara Jakarta kemarin sempat terendam imbas pasang air laut.

Namun, Ariza memastikan kini banjir rob tersebut sudah surut sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas.

"Banjir rob Alhamdulillah sudah surut, upatanya tidak lain adalah pembangunan tanggul," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan, proses pembangunan tanggul NCICD akan terus diupayakan secara berkelanjutan dengan kolaborasi bersama berbagai pihak, terutama para stakeholder yang aktivitasnya bersinggungan langsung dengan trace tanggul NCICD. 

"Dinas SDA akan mendorong dan mengupayakan agar para stakeholder yang berada di area pesisir Jakarta juga dapat turut membantu dalam proses pembangunan tanggul," tuturnya.

"Sehingga target untuk mengamankan wilayah pesisir DKI Jakarta dapat segera tercapai," tambahnya menjelaskan.

Sebagai informasi, banjir rob yang terjadi kemarin disebabkan oleh limpasan air laut yang melewati tanggul, karena tinggi tanggul existing saat ini tidak mampu menahan gelombang pasang air laut, terutama jika tinggi muka air laut melebihi +240 PP.

Rata-rata tinggi genangan yang terjadi akibat banjir rob tersebut setinggi 20-50 sentimeter.

Tingginya pasang laut yang terjadi sejak 3 Desember 2021 ini juga menyebabkan pembangunan tanggul NCID terkendala untuk sementara waktu.

Yusmada menambahkan, NCICD merupakan proyek strategis nasional untuk membangun tanggul pantai di sepanjang garis pantai Jakarta. 

"Selain untuk menanggulangi banjir rob, pembangunan tanggul NCICD dilakukan sebagai upaya pengamanan dan penataan kawasan pesisir Utara Jakarta serta perbaikan lingkungan," kata dia.

Selain melanjutkan pembangunan tanggul NCID, Pemprov DKI juga berencana membangun 2 sistem polder pesisir, yaitu Polder Kamal dan Marunda yang terdiri dari pintu air, pompa, dan waduk.

Polder tersebut nantinya akan terintegrasi dengan tanggul NCICD yang saat ini masih berproses.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved