Antisipasi Virus Corona di Bekasi

Dinkes Kabupaten Bekasi Ungkap 4 Warga DKI Terpapar Varian Omicron Lewat Uji Laboratorium Farmalab

Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menyebut, sebanyak empat orang warga DKI Jakarta terpapar Varian Omicron melalui uji laboratorium Farmalab, Cikarang.

freepik
Ilustrasi virus corona varian Omicron asal Afrika Selatan dan disebut tidak bisa dilawan vaksin virus corona saat ini. Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menyebut, sebanyak empat orang warga DKI Jakarta terpapar Varian Omicron melalui uji laboratorium Farmalab, Cikarang. 

Dari berita situs resmi pemerintahan Kabupaten Bekasi itu, sejumlah media mengutip pernyataan Kadinkes sehingga ramai menjadi perbincangan publik.

Namun, pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi selanjutnya menarik berita di situs resminya lantaran terjadi kekeliruan informasi.

"Tidak ada yang mengatakan itu Omicron,” kata Enny dalam keterangan resminya, Selasa (8/12/2021).

Dia menjelaskan, berita di situs Bekasikab.go.id diposting bagian newsroom yang dikelola Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi.

Saat itu, wartawan dari newsroom Diskominfosantik salah mengartikan informasi yang tengah dia sampaikan saat melakukan rapat bersama camat di Kantor Bupati Bekasi.

“Kemarin saya coba menjelaskan berita yang tentang dugaan warga Kabupaten Bekasi. Bahwa yang positif tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi bukan juga yang positif Omicron," ucapnya.

"Itu warga Jakarta dan kejadiannya sudah lama tanggal 23 November sudah selesai karantinanya di Wisma Atlet Jakarta. Dan juga bukan Omicron,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh menegaskan, tidak ada kasus temuan Omicron hingga saat ini di Kabupaten Bekasi.

"Zero case (nol kasus) tidak ada temuan Omicron, saya pastikan," kata Masrikoh.

Dia menegaskan, 42 kasus aktif per hari ini di wilayah Kabupaten Bekasi seluruhnya merupakan Covid-19 dan tidak ada kasus varian baru yang dimaksud.

Menurut dia, terjadi kesalahan Informasi mengenai kegiatan uji laboratorium sampel warga yang kebetulan dilakukan di wilayah Kabupaten Bekasi.

"Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru, infonya sedang diperiksa di laboratorium kesehatan Jawa Barat," ujarnya.

Kekeliruan informasi ini bermula dari kabar 20 orang warga negara asing (WNA) bersama tujuh warga negara Indonesia tiba di Bandara Soekarno Hatta beberapa pekan lalu.

Dari situ, 19 orang diantaranya wajib melakukan tes PCR yang sampelnya diproses di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi.

"Hasilnya positif, saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan wisma atlet. Tidak ada warga Bekasi jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kita," kata Masrikoh.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved