SNMPTN 2022
Simak Cara Memilih Prodi SNMPTN 2022, LTMPT Wanti-wanti Hal Ini ke Calon Peserta
Berikut ini cara memilih prodi di SNMPTN 2022, simak imbauan dari LTMPT.
Terakhir, meski memungkinkan untuk dilakukan, mengambil prodi lintas minat disarankan untuk dihindari.
Khususnya bagi siswa dengan konsentrasi sosial (IPS) yang berkeinginan mendaftar di prodi yang diperuntukkan untuk jurusan IPA.
"Ini ada catatan untuk lintas minat, kami wanti-wanti atau memberi pesan kepada adik-adik yang dari sosial atau IPS itu jangan mengambil program studi IPA, karena pengalaman yang sudah-sudah itu banyak yang gagal," kata Budi.
Hal itu bukan berarti mengambil prodi yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan di bangku sekolah dilarang, peserta tetap bisa melakukannya.
Hanya saja, mereka harus mempertimbangkan segala risiko dan konsekuensi yang ada.
Satu hal yang perlu diingat, berhasil atau tidaknya seorang peserta di SNMPTN tergantung pada prodi di masing-masing PTN yang mereka tuju dan bagaimana persaingan yang ada.
"Tetapi kalau adik-adik yang IPA, terus terang dari prodi Akuntansi, Manajemen, Komunikasi, Hubungan Internasional, itu banyak sekali yang dari IPA," lanjut Budi.
Baca juga: LTMPT Telah Rilis Jadwal SNMPTN 2022, Kuota Penerimaan Diumumkan 28 Desember 2021
Saat dihubungi, Minggu (12/12/2021), Budi menjelaskan bahwa yang disampaikannya berdasarkan pengalamannya etika menjabat sebagai Direktur Akademik di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Maaf belum ada kasus (IPS berhasil lintas minat di SNMPTN) di UGM dulu, waktu saya jadi Direktur Akademik," kata Budi
Pada tahun 2022, penerimaan mahasiswa baru di PTN masih akan menggunakan 3 jalur yang sama seperti tahun sebelumnya, yakni SNMPTN, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan jalur mandiri.
SNMPTN menjadi jalur seleksi pertama yang hanya bisa diikuti oleh siswa-siswi kelas 12 tahun ajaran 2021/2022 dengan kualitas akademis terbaik di sekolahnya.
Untuk sekolah dengan akreditasi A, kuota siswa yang bisa mengikuti SNMPTN adalah sebanyak 45 persen, sekolah akreditasi B adalah 25 persen, dan sekolah dengan akreditasi C atau lainnya hanya 5 persen.
Proses seleksi tidak menggunakan tes khusus, melainkan menggunakan hasil pembelajaran di bangku SLTA dengan mengandalkan nilai rapor dari semester 1-5 atau prestasi lain jika dibutuhkan.

Ada pun perhitungan nilai untuk masing-masing siswa akan berbeda-beda, tergantung pada konsentrasi atau bidang studi yang dijalani semasa sekolah:
- Jurusan IPA: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, dan Biologi.