Cerita Kriminal
Ulah Oknum 3 Guru Ngaji Gegerkan Akhir 2021: Hamili Belasan Santriwati sampai Modus Transfer Ilmu
Akhir 2021 ini digegerkan dengan aksi bejat yang dilakukan oleh para oknum guru ngaji.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kali ini terjadi di Depok, Jawa Barat.
Polres Metro Depok membongkar perilaku bejat guru ngaji inisial MMS (52) di Kecamatan Beji, Depok, yang incar belasan anak muridnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, kekerasan seksual pelaku terhadap sejumlah anak muridnya ini telah berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2021.
Endra mengatakan hingga saat ini sudah ada 10 korban tindakan menyimpang pelaku yang sudah melapor ke kepolisian.
“Ada beberapa korban yang melapor. Sampai hari ini sudah melapor 10 korban dengan rentan usia 10-15, tapi kebanyakan 10 tahun, dan semuanya berjenis kelamin perempuan,” ujar Endra, Selasa (14/12/2021).
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dan korban, visum, hingga pendampingan melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestro Depok.
Penyidik menjerat pelaku Pasal 76 Juncto 82 KUHP tentang perlindungan anak, dengan ancaman pidana penjara 15 tahun lamanya.
Guru ngaji MMS terancam pidana paling sedikit lima tahun, dan paling lama 15 tahun.
Polisi menduga korban pencabulan oleh seorang guru ngaji berinisial MMS (52) di Kota Depok, lebih dari 10 anak.
Baca juga: Punya 70 Murid, Korban Pelecehan Guru Ngaji di Depok Kemungkinan Bertambah
Hal ini dikarenakan jumlah anak murid pengajian dari pelaku sendiri berjumlah 70 orang banyaknya.
Namun demikian, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, kasus ini masih terus didalami dan dikemabngkan dengan memeriksa tersangka, korban, dan para saksi.
“Terkait perkembangan update korban, memang setelah kami lakukan penangkapan atau pengamanan terhadap tersangka waktu itu masih ada dua pelapor. Saya tekankan pada penyidik untuk langsung menuju majelis taklim untuk mendata,” kata Yogen di Polres Metro Depok, Selasa (14/12/2021).
“Setelah kita data nama-namanya, kita datang ke majelis taklim, kita datang ke orang tuanya untuk memberikan kesaksian terkait itu.

Malam tadi sudah ada 10 orang yang berani memberikan kesaksian. Kami masih coba kroscek lagi, terkait jumlahnya ada 70 orang (murid) di majelis taklim itu.
Apakah masih ada korban lainnya, kami masih akan terus kembangkan lagi,” sambungnya lagi.