Virus Corona di Indonesia
Varian Omicron Masuk Indonesia, Menkes Minta Warga Tak Khawatir dan Hidup Seperti Biasa
Menkes Budi Gunadi Sadikin berpesan agar masyarakat Indonesia tidak khawatir dan panik menyusul kabar ditemukannya kasus Omicron di Indonesia.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berpesan agar masyarakat Indonesia tidak khawatir dan panik menyusul kabar ditemukannya kasus Omicron di Indonesia.
Dalam konferensi persnya, Menkes Budi mengumumkan satu kasus positif Covid-19 varian Omicron terdeteksi di Indonesia.
Kasus ini ditemukan kepada satu petugas kebersihan di Rumah Sakit Wisma Atlet.
"Kemenkes tadi malam telah mendeteksi seorang pasien N inisialnya, terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).
Menyikapi kabar tersebut, ia meminta agar masyarakat tidak panik dan tetap hidup seperti biasa.
Baca juga: Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian Omicron, Seorang Petugas Kebersihan di Wisma Atlet
Akan tetapi, perlu ditekankan agar masyarakat tetap waspada dan disiplin dalam protokol kesehatan.
"Pesan kami, tidak usah khawatir, tidak usah panik. Tetap kita hidup seperti biasa, yang paling penting adalah jaga kewaspadaan," kata Budi.

"Pertama dari protokol kesehatan yang jangan kendor, jangan kurang disiplinnya, terutama pakai masker dan jaga jarak. Pastikan jangan kita terlalu berkerumun. Lalu pastikan kurangi perjalanan ke luar negeri yang tidak penting.
Sekarang, penyebaran Omicron ini terbukti sangat cepat," sambungnya.
Ia mencontohkan penyebaran kasus yang ada di negara Inggris.
Budi menyebut, kenaikan kasus di sana terjadi begitu cepat bahkan mengalahkan puncak kasus di Indonesia pada periode bulan Juli lalu.
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Belum Temukan Varian Omicron
"Di Inggris, yang tadinya cuma 10 perhari, naik 100 perhari, sekarang sudah 70.000 perhari. Lebih tinggi daripada puncaknya kasus yang terjadi di Indonesia pada bulan Juli yang 50.000 (kasus) perhari. Jadi penularan sangat cepat," katanya.
Selain protokol kesehatan dan vaksinasi, ia meminta agar masyarakat tidak bepergian ke luar negeri.
Pada periode akhir tahun, Budi meminta agar masyarakat melakukan liburan dari dalam negeri saja.