Virus Corona di Indonesia

Penumpang Internasional Melonjak, Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Bakal Dioperasikan Kembali

Menjelang akhir tahun, banyak penumpang dari luar negeri masuk ke Indonesia. Pihak Bandara Soekarno-Hatta menambah pintu masuk kedatangan luar negeri.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Penumpang di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten - Menjelang akhir tahun, banyak penumpang dari luar negeri masuk ke Indonesia. Pihak Bandara Soekarno-Hatta menambah pintu masuk kedatangan luar negeri. 

"Sudah di atas 3.000, bahkan pernah sampai di angka 4.000," sambungnya.

Suasana aktivitas penumpang di Sub Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (21/11/2021).
Suasana aktivitas penumpang di Sub Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (21/11/2021). (Istimewa)

Pada tanggal 5 Desember 2021 ada 4.003 penumpang yang datang dari luar negeri.

Kemudian pada tanggal 12 Desember 2021 berjumlah 4.248 penumpang.

"Itu sekitar 27 flight. Rata-rata 25 flight per hari," ujar Agus.

Sebelumnya, lanjut dia, kedatangan penumpang penerbangan rute Internasional di bandar udara terbesar di Indonesia itu hanya di bawah 3.000.

"Sebelumnya itu di bawah 3.000 atau antara 2.000 sampai 3.000 penumpang per harinya," terang dia.

Menurut Agus, penumpang yang datang dari luar negeri masih didominasi oleh warga negara Indonesia (WNI).

Sementara warga negara asing (WNA) yang paling banyak berasal dari Singapura, Turki dan Malaysia.

Baca juga: Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Diprediksi Meningkat saat Nataru, Menhub Minta Pesawat Dicek

"Mereka (WNA) dari Singapura dan Turki dan Malaysia, itu yang banyak. WNA 40 persen WNI 60 persen," tutur Agus.

Selain kedatangan dari luar negeri, Satgas Udara Bandara Soekarno-Hatta juga juga mencatat terjadi peningkatan keberangkatan WNI ke luar negeri.

Oleh karenanya, Agus mengimbau agar masyarakat Indonesia menunda bepergian keluar negeri untuk mencegah penularan varian baru Covid-19 B.1.1. 529 atau Omicron.

"Mohon kepada masyarakat semua apabila tidak ada kepentingan yang urgent untuk ke luar negeri agar ditahan dulu. Kalau kita tidak menyikapi hal itu maka akan timbul varian baru tersebut," pungkas Agus. 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved