Pantas Pengemudi Tak Izinkan Warga Ikut ke RS Usai Tabrak Sejoli di Bandung, Sudah Punya Niat Jahat

Pantas pengemudi minibus tak mengizinkan warga untuk ikut mengantarkan Salsabila dan Handi ke rumah sakit.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TribunJabar/ Lutfi Ahmad
Isak tangis keluarga memecah keheningan malam di Kampung Cilame Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung jenazah Salsabila tiba, Minggu (19/12/2021) dini hari. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pantas pengemudi minibus berwarna hitam tak mengizinkan warga untuk ikut mengantarkan Salsabila dan Handi ke rumah sakit.

Rupanya, pengemudi yang sampai saat ini masih misterius tersebut diduga sudah memiliki niat jahat.

Bukan di rumah sakit, Salsabila dan Handi malah ditemukan tewas di Sungai Serayu Banyumas dan Cilacap.

Setelah menabrak Salsabila dan Handi di di Nagreg, Bandung, pengemudi buru-buru mengevakuasi korban.

Kepada warga, pengemudi tersebut mengaku akan membawa korban ke rumah sakit.

Baca juga: Ayo Bawa ke Rumah Sakit Kata Penabrak Sejoli di Bandung Sambil Panik, tapi Korban Malah Dibuang

Saksi mata, SI (25) menyebut pengemudi tampak panik setelah menabrak keduanya.

Bersama sang pengemudi, ada dua lagi orang yang menaiki mobil tersebut.

"Ada tiga orang, penampilannya rapi seperti orang yang sedang berdinas, nada bicaranya bukan orang sini (Sunda)," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Minggu (19/12/2021).

Isak tangis keluarga memecah keheningan malam di Kampung Cilame Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung jenazah Salsabila tiba, Minggu (19/12/2021) dini hari.
Isak tangis keluarga memecah keheningan malam di Kampung Cilame Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung jenazah Salsabila tiba, Minggu (19/12/2021) dini hari. (TribunJabar/ Lutfi Ahmad)

Saat mengevakuasi korban, ketiganya memiliki peran yang berbeda.

Dua orang mengevakuasi korban, kemudian satu orang lain hanya berdiri memberikan perintah agar korban segera dibawa ke rumah sakit.

Ada warga yang ingin ikut mengantar Handi dan Salsabila ke rumah sakit.

"Yang memasukkan korban ke mobil itu yang yang ada di mobil itu, dibantu warga," kata Deden, paman Salsabila.

Namun dikatakan Deden, warga yang ingin ikut sontak dilarang oleh pengemudi dan penumpang mobil tersebut.

"Ada indikasi gak usah ikut kata si punya mobil," kata Deden.

Bukan ke rumah sakit

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved