Cerita Kriminal

Biadab Aksi Sekelompok Pemuda di Bandung, Rudapaksa Bocah 14 Tahun Lalu Dijual di MiChat

Bukan kabar burung, aparat kepolisian sudah bergerak dan mendapatkan pelakunya yang kini tengah mempertanggungjawabkan perbuatannya.

KOMPAS/LAKSONO HARI W
Ilustrasi korban pencabulan 

Tanggapan Polisi

Polisi rupanya membenarkan peristiwa tak manusiawi itu.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudi Trihandoyo mengatakan, korban dan pelaku awalnya berkenalan lewat facebook.

"Kronologisnya dia (korban) kenalan lewat Facebook sama pelaku. Dia diajak ketemu," ujar Rudi, saat dihubungi, Selasa (28/12/2021).

Keduanya akhirnya janjian untuk bertemu disebuah tempat di Andir, Kota Bandung. Saat itu, pelaku mencekoki korban dengan minuman keras.

Baca juga: Dengar Pengakuan Ibu Muda yang Bohong Soal Kasus Rudapaksa, Sang Suami Meradang: Ah Udah Gila Dia

Rudi tidak merinci berapa jumlah pelaku saat bertemu korban. Ia hanya memastikan bahwa setelah dicekok minuman keras, korban dirudapaksa pelaku.

Adapun usai dirudapaksa, korban kemudian dijajakan di media sosial melalui aplikasi Michat.

"Dicekoki minuman miras, setelah itu dirudapaksa," katanya.

Saat ini baru tiga orang pelaku yang diamankan polisi dan menjalani pemeriksaan.

Ketiganya terdiri dari dua pria dan seorang wanita.

Baca juga: Terkuak Sosok Herry Wirawan Pelaku Rudapaksa Banyak Santriwati, Dikenal Begini oleh Masyarakat

"Pelakunya kita amankan laki-laki dua orang dan satu perempuan, istri salah satu pelaku karena dia ada situ jadi turut serta," ucapnya.

Pelaku berinisial S, I dan L.

AKBP Rudi Trihandoyo mengatakan, ketiga pelaku memiliki peran masing-masing.

"Pertama inisial I, dia kenalan lewat Facebook dengan korban," ujar Rudi, saat dihubungi, Selasa (28/12/2021).

I kemudian mengajak rekannya yakni S bersama L sepasang suami istri untuk bersama-sama menjual korban melalui aplikasi Michat.

L merupakan istri dari S dan diduga turut terlibat dalam perkara tersebut yakni dengan mengancam dan terlibat menjual korban.

"Muncikarinya I sama S yang menawarkan korban di Michat," katanya.

Saat ini, kata dia, korban masih mengalami trauma akibat diculik dan dirudapaksa oleh pelaku.

"Korban sekarang sudah mendapat pendampingan dari pusat terpadu perempuan dan anak," ucapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved