Jewer Pelatih Biliar di Depan Umum Karena Tak Tepuk Tangan, Edy Rahmayadi Bakal Dipolisikan Hari Ini
Hanya perkara tidak tepuk tangan, pelatih biliar Tim PON Sumatera Utara, Khairuddin Aritonang, dipermalukan di depan umum.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN - Hanya perkara tidak tepuk tangan, pelatih biliar Tim PON Sumatera Utara, Khairuddin Aritonang, dipermalukan di depan umum.
Adalah Edy rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara, yang memanggil Khairuddin alias Coki ke depan podium dan menjewernya.
Kabar terbaru, Coki tidak bisa menerima perbuatan sang gubernur.
Ia akan membawa kasus it ke kepolisian, mela[porkan Edy Rahmayadi atas perbuatan tidak menyenangkan.
Sosok Coki dan Alasan Penjeweran
Edy bahkan menyebut Khairuddin tidak pantas jadi pelatih.
Di balik kejadian tak mengenakan yang dialaminya dari Edy Rahmayadi, sosok Khairuddin rupanya bukan orang sembarangan di cabang olahraga biliar.
Baca juga: Pelatih Biliar Dijewer dan Diusir Gubernur Edy Rahmayadi saat Penyerahan Bonus Atlet Gegara Ini
Bahkan, dia ikut mengharumkan nama Sumatera Utara di ajang PON 2020 lalu.
Diketahui bahwa dalam PON beberapa waktu lalu, cabor biliar menyumbang medali yang cukup signifikan untuk Sumatera Utara.
Dilansir website resmi PON Papua, cabor biliar Sumut menyumbang 12 medali.

Dengan rincian 5 perak dan 7 perunggu.
Dari peringkat perolehan medali, cabor biliar berada di peringkat 5 sebagai penyumbang medali terbanyak bagi Sumut.
Wushu berada di peringkat 1, disusul Atletik, Tarung Derajat dan Tinju di peringkat 2, 3 dan 4.
Khairuddin dipermalukan di depan ratusan orang atlet dan pelatih yang berpartisipasi dalam PON Papua beberapa waktu lalu.
Dalam video yang beredar, Tampak Edy Rahmayadi yang berpidato di depan memanggil Khairuddin Aritonang ke depan karena tidak bertepuk tangan saat dia berpidato.