Naikkan Harga Menu Jadi Pilihan Terakhir Pengusaha Warteg Jika Sembako Tak Kunjung Turun
Menaikkan harga makanan karena mahalnya harga sembako jadi pilihan terakhir bagi pengusaha warteg anggota Komunitas Warung Tegal Nusantara.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Menaikkan harga makanan karena mahalnya harga sembako jadi pilihan terakhir bagi pengusaha warteg anggota Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara).
Ketua Kowantara Mukroni mengatakan menaikkan harga jadi pilihan terakhir bila harga sembako yang melonjak pada momen libur Natal dan tahun baru tidak kunjung turun.
"Mungkin jalan terakhir ya menaikan harga menu. Risikonya bisa pelanggan enggan makan di Warteg, karena harga mahal," kata Mukroni saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Rabu (29/12/2021).
Hingga kini, para pemilik Warteg yang tergabung dalam Kowantara mensiasati kenaikan harga sembako seperti minyak goreng, telur ayam, dan cabai rawit dengan mengurangi porsi.
Mengurangi porsi untuk pelanggan dipilih karena banyak warga yang daya belinya belum pulih terdampak pandemi Covid-19, khususnya pekerja sektor informal yang tak memiliki gaji bulanan.
Baca juga: Dear Pemerintah, Pedagang Warteg Teriak Harga Sembako Meroket
"Harusnya pemerintah sigap dengan gejolak harga tiap tahunan. Para pedagang Warteg tidak mungkin menaikan harga dalam kondisi masyarakat yang yang daya belinya belum pulih," ujarnya.
Mukroni menuturkan para pengusaha warteg menyesalkan kenaikan harga sembako seperti minyak, telur ayam, dan cabai rawit pada momen libur Natal dan tahun baru.
Baca juga: Sedang Makan di Warteg, 3 Orang jadi Korban Pohon Tumbang di Kota Tangerang
Alasannya kenaikan harga pada momen besar kerap terjadi, sehingga sejak jauh hari pemerintah harusnya bisa mencegah lonjakan harga agar tidak terlampau parah seperti sekarang.
Hingga Selasa (28/12/2021) di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur harga telur ayam per kilogramnya mencapai Rp 30 ribu, sementara cabai rawit Rp 90 ribu per kilogram.
"Bila diurutkan kenaikan harga sembako yang paling berat bagi pemilik Warteg pertama cabai, kedua minyak, dan ketiga telur," tuturnya.