Formula E

Ancol Diusulkan Jadi Kawasan Rendah Emisi, Formula E Berkonsep Balapan di Tengah Hutan

Setelah diputuskan menjadi lokasi balap Formula E pada Juni 2022 mendatang, Taman Impian Jaya Ancol diusulkan menjadi kawasan rendah emisi.

TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
Gambaran sirkuit Formula E di Taman Impian Jaya Ancol berbentuk Kuda Lumping. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Setelah diputuskan menjadi lokasi balap Formula E pada Juni 2022 mendatang, Taman Impian Jaya Ancol diusulkan menjadi kawasan rendah emisi atau low emission zone (LEZ).

Hal ini diungkapkan pengamat tata kota, Nirwono Joga, saat diskusi virtual yang ditayangkan kanal youtube koordinatoriat wartawan Balai Kota Jakarta (Balkoters Jaya).

Menurutnya, Ancol bisa menjadi kawasan percontohan selain Kota Tua untuk menyukseskan kampanye program penanganan polusi udara yang sedang digaungkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Terlebih, balap mobil listrik Formula E diadakan sebagai bentuk kampanye penggunaan kendaraan rendah emisi.

"Ini tidak sekedar Ancol menjadi penyelenggara Formula E, tetapi kita bisa melihat umpamanya Ancol menjadi kawasan rendah emisi, low emission zone," ucapnya, Kamis (30/12/2021).

Untuk menyulap Ancol menjadi kawasan rendah emisi, Pemprov DKI harus terlebih dulu menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai.

Seperti revitalisasi pedestrian untuk pejalan kaki hingga menyiapkan moda transportasi umum yang memadai.

Baca juga: Politikus PDIP Ini Tetap Teguh Tak Dukung Formula E, Kondisi Pandemi jadi Alasannya

"Bisa jadi kawasan ramah sepeda, di dalam semuanya bersepeda. Kemudian angkutan internal yang ada di dalam Ancol itu harus benar-benar ramah lingkungan, seperti bus listrik atau biogas," ujarnya.

"Jadi benar-benar menerapkan kawasan rendah emisi sebagai percontohan," sambungnya menjelaskan.

Kemudian, pengamat dari Universitas Trisakti ini juga mengusulkan agar Ancol dijadikan kawasan hutan kota.

Bahkan, ia mengusulkan lintasan balap Formula E bisa mengusung konsep balapan di tengah hutan.

Baca juga: Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Lengkapi Pemindai Wajah untuk Penumpang Internasional

"Gambaran umumnya nanti suasana sirkuitnya seperti di tengah hutan untuk memperjelas posisi Ancol sebagai kawasan rendah emisi," kata dia.

Tak tanggung-tanggung, ia juga meminta agar seluruh bangunan di Ancol dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan, seperti panel surya.

"Terakhir mendorong transportasi publik ke Ancol. Jadi didukung MRT dan LRT nantinya, kemudian mengoperasionalkan seluruh bus listrik yang dimiliki Transjakarta sebelum, selama, dan sesudah Formula E," tuturnya.

Target 60 Ribu Penonton

Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni menargetkan jumlah penonton dalam perhelatan perdana Formula E Jakarta yang digelar di kawasan wisata Taman Imipian Jaya Ancol Jakarta Utara, sekitar 40 ribu sampai 60 ribu orang.

"Kami nantinya (target penonton) 40-60 ribu. Tinggal nanti ada posisi yang letaknya berapa banyak, grand stand, para pelaku sponsor untuk pakai paddock," katanya di Taman Imipian Jaya Ancol,  Rabu (22/12/2021).

Kendati begitu, ia tetap belum bisa merinci kisaran harga tiket ajang Formula E yang untuk kali pertama digelar di Jakarta ini.

Ia juga belum dapat memastikan harga tiket Formula E Jakarta akan lebih mahal atau lebih murah dibandingkan dengan penyelenggaraan World Superbike di Mandalika.

Baca juga: Jadi Lokasi Balap Formula E, Dirut Ancol Langsung Nostalgia ke Tahun 90-an: Dulu Balap Mobil di Sini

Baca juga: Sirkuit Formula E Ancol Dibangun Mulai Januari 2022, Crazy Rich Priok: Tak Ada Dana APBD Maupun PMD

"Baik WSBK, Moto GP, Formula 1 dan Formula E punya nilai yang berbeda-beda, karena ini akan ditonton sama 170 negara dan miliaran orang nonton, maka konsumsinya juga beda," jelasnya.

Mengenai harga tiket Formula E Jakarta masih dalam pembahasan dan baru akan dijual pada tahun depan.

Baca juga: Soft Launching JIS dan IYC 2021 Batal Digelar Bulan Ini, Gede Widiade: Barcelona, Madrid Tetap Ikut

Gambaran sirkuit Formula E di Taman Impian Jaya Ancol berbentuk Kuda Lumping.
Gambaran sirkuit Formula E di Taman Impian Jaya Ancol berbentuk Kuda Lumping. (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)

Sahroni menambahkan, nantinya Chief Championship Officer sekaligus Co-founder Formula E Alberto Longo akan kembali melakukan pengecekan ulang terhadap sirkuit jika sudah dibangun di kawasan Ancol ini.

"Lokasi ini juga memberikan banyak fleksibilitas buat para designer kita untuk membuat sebuah green race-track with rehabilitation,yang mana itu akan membuat balapan menjadi kompetitif dan menantang untuk 22 orang pebalap. Dan kita akan umumkan penjualan tiket dapat dibeli di mana dan kapan secepat-cepatnya pada awal tahun depan," ujar Alberto Longo.

Baca juga: Taman Bio Trans Disebut Multifungsi, Anak Buah Anies Pamer Keunggulan: Pohon Dipasang Barcode

Sekretaris Jenderal IMI, Ahmad Sahroni saat konferensi pers Formula E di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (24/11/2021).
Sekretaris Jenderal IMI, Ahmad Sahroni saat konferensi pers Formula E di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (24/11/2021). (Satrio Sarwo Trengginas / Tribun Jakarta)

Provinsi DKI Jakarta resmi menjadi tuan rumah balap mobil listrik ABB FIA Formula E tahun 2022, berdasarkan penetapan FIA World Motor Sport Council di Kota Paris, Prancis pada Jumat (15/10) waktu setempat. Ketetapan tersebut sekaligus meratifikasi kalendar balapan musim ke-8 tahun 2021/2022.

Jakarta akan menjadi tuan rumah balap mobil listrik ramah lingkungan tersebut pada 4 Juni 2022. Jakarta akan sejajar dengan Roma, New York, Berlin, London, Seoul, hingga Monako yang juga menjadi tuan rumah Formula E.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved