Kasus Covid-19 di DKI Melonjak 2 Kali Lipat, Wagub Ariza Klaim Keterisian ICU Masih 4%
Pemprov DKI Jakarta klaim tingkat keterisian atau Bed Occupancy Rate (BOR) masih 5% dan ICU masih 4%, meski ada lonjakan kasus Covid-19.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta klaim tingkat keterisian atau Bed Occupancy Rate (BOR) masih 5% dan ICU masih 4%, meski ada lonjakan kasus Covid-19.
Diketahui, kasus aktif Covid-19 per 2 Desember 2022 mencapai 544 kasus.
Angka ini melonjak lebih dari 2 kali dibandingkan periode sebelum Natal dan Tahun Baru.
Sebelum memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru atau tepatnya 15 Desember 2021, angka Kasus aktif Covid-19 pernah berada di titik terendah, yaitu 217 kasus.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui lonjakan ini.
Penambahan ratusan kasus pada awal tahun diakuinya memang terjadi.
Baca juga: Ratusan Kasus Omicron Terdeteksi di Jakarta, Wagub DKI: Jangan Main-Main Soal Karantina
"Memang ada kenaikan, kasus positif menjadi 103," katanya di Balai Kota DKI, Senin (3/1/2022).
Kendati begitu, Politisi Gerindra ini mengklaim bila keterisian BOR dan ICU masih dalam kondisi yang terkendali. Untuk BOR masih 5 persen dan ICU masih 4 persen.
Baca juga: Bertambah 1 Orang, Total 15 Petugas Bandara Soekarno-Hatta Tertular Varian Omicron
"Kita harus hati-hati sekalipun BOR 5 persen ICU turun 4 persen. Dukungan fasilitas InsyaAllah kita usahakan yang terbaik. Semua stok tidak lebih cukup," ungkapnya.
Kasus Aktif Covid-19 Melonjak 2 Kali Lipat

Efek adanya libur Natal dan Tahun Baru 2022 mulai terasa, kasus aktif Covid-19 di ibu kota melonjak hingga dua kali lipat.
Data yang dihimpun TribunJakarta.com, kasus aktif Covid-19 per 2 Desember 2022 mencapai 544 kasus.
Angka ini melonjak lebih dari 2 kali dibandingkan periode sebelum Natal dan Tahun Baru.
Sebelum memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru atau tepatnya 15 Desember 2021, angka kasus aktif Covid-19 pernah berada di titik terendah, yaitu 217 kasus.
Baca juga: Kasus Positif Semakin Meningkat, Wagub Ariza: 15 Orang di Jakarta Barat Terpapar Varian Omicron
Secara perlahan, angka ini meningkat hingga meroket lebih dari 2 kali lipat selama libur Natal dan Tahun Baru.
Penambahan kasus harian pun mulai melonjak, tercatat dua hari terakhir di awal 2022 ini penambahan kasus selalu lebih dari 100 kasus.
Pada 1 Januari 2022, ada penambahan 118 kasus Covid-19 di ibu kota.
Kemudian, kasus bertambah lagi 103 pada 2 Januari 2022 kemarin.
Baca juga: 14 Pekerja di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Positif Omicron, Langsung Dilarikan ke Wisma Atlet
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia berharap, masyarakat bisa lebih waspada dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Terlebih, penyebaran varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron terus meluas.
"Harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan Covid-19," ucapnya, Senin (3/2/2022).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini juga meminta warga yang belum divaksin untuk segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi.
Untuk mempercepat proses vaksinasi, masyarakat bisa mendaftar secara online lewat aplikasi Jakarta Kini (JAKI) atau situs corona.jakarta.go.id/vaksinasi.
"Dengan mendaftar secara online, warga dapat memilih waktu dan tempat vaksinasi sendiri, sekaligus bisa melakukan pre-screening tes online," ujarnya.