Viral ABG Putri Dianiaya Bekasi Gara-gara Persoalan Asmara, Pelaku Cemburu Kalah Bersaing
Remaja putri berinisial PW (16) dianiaya oleh seorang wanita berinisial IH (22) di Bekasi. Motifnya pelaku cemburu kalah bersaing.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA - Remaja putri berinisial PW (16) dianiaya oleh seorang wanita berinisial IH (22) di Bekasi.
Video detik-detik aksi kekerasan terhadap anak di bawah umur tersebut viral di media sosial.
Dalam rekaman video, terlihat korban dianiaya di pinggir jalan komplek perumahan. Pelaku tampak tidak segan menampar, memukul korban meski di tempat terbuka.
Di lokasi kejadian, tampak korban datang bersama teman-temannya, tapi mereka tidak dapat berbuat banyak ketika korban dipukuli.
Kasus penganiyaan ini selanjutnya dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota, kuasa hukum korban Agus Budiono mengatakan, peristiwa terjadi di wilayah Bekasi Utara.
Baca juga: Kasus Sopir Taksi Online Aniaya Penumpang Gegara Muntah, Polisi: Tidak Ada Pelecehan Seksual
"Orangtuanya sudah melaporkan kejadian tersebut, pemeriksaan awal terhadap korban sebelum ibunya dan selanjutnya saksi-saksi juga akan hadir untuk melanjutin laporan tersebut," kata Agus, Selasa (4/1/2021).
Latar belakang aksi penganiayaan ini bermula ketika korban didekati pria berinisial R (22), laki-laki tersebut merupakan sosok cowok idaman dari pelaku.
"Jadi gara-gara cemburu, korban selama ini tidak tahu yang namanya R, dichat (kirim pesan singkat)," jelas Agus.
Korban selama ini tidak pernah merespon meski terus berupaya didekati oleh R, kondisi ini ternyata membuat pelaku cemburu lantaran merasa kalah saing.
Baca juga: Sopir Taksi Online yang Aniaya Penumpang di Tambora Jadi Tersangka, Terancam 2 Tahun Penjara
Dari situ, pelaku lalu mencoba menjebak korban dengan mengirim pesan mengaku-ngaku sebagai R dan meminta bertemu di suatu tempat.
Korban dan pelaku bertemu di Perumahan Duta, Kecamatan Bekasi Utara, di sana aksi penganiayaan terjadi.
Teman korban lalu berusaha menolong dengan dibawa ke arah Perumahan Villa Indah Permai (VIP), tetapi di lokasi tersebut pelaku menjegal.
Aksi penganiayaan lalu berlanjut, korban dipukul pada bagian kepala tanpa berani melawan, begitu juga teman-temannya yang hanya bisa menonton.
Usai kejadian tersebut, korban sempat tidak berani bercerita ke orangtuanya. Padahal, luka memar tampak membiru di sejumlah bagian tubuhnya.
"Jadi ketahuan setelah gurunya mengetahui, lalu datang ke rumah dan memberitahukan ke orangtuanya," paparnya Agus.